SELAMAT DATANG

Selamat datang di Blog Darah Daud 303. Semoga Anda menikmati apa yang ada di blog ini. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amen.

Cari Blog ini

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Blog DARAH DAUD 303 Memiliki aktivitas antara lain: penelitian, penulisan & konseling

Selasa, 21 Januari 2020

PERAMPOKAN TAKHTA (Pak Xanana Bukan Bangsawan Matahari Terbit) bagian: 1



Saya meletakkan tulisan ini dalam konteks "Kesaksian Iman dan hubungannya dengan nasib Pak Xanana dan masa depan Timor Leste". Karena ini adalah "Kesaksian Iman", bukan "kesaksian politik", maka sekiranya ada sesuatu dalam tulisan ini kurang berkenan di hati Anda dan membuat Anda merasa tidak nyaman, itu terjadi bukan karena Bunda kita salah mengandung. Sumber masalah yang membuat Anda tidak nyaman bukan ada dalam tulisan saya, melainkan ada dalam diri Anda. 

Kamis, 16 Januari 2020

SISTIMATIKA PENULISAN USULAN PENELTIAN


Sampai sejauh ini sudah ada 6 judul “Usulan Penelitian” (UP) yang masuk ke meja CEE-PAZ (Centru Estudu Estratéjiku da Paz). Keenam judul UP tersebut, 1 dari Fakultas Hukum (FH), sementara 5 lainnya dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM). Secara lengkap dapat dibaca di bawah ini;

(1). Reforma Lei Iha Nasaun Timor Leste.
(2). Hubungan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Pengusaha Rumah Makan Terhadap Kesehatan Konsumen Di Municipio Dili Tahun 2020.
(3). Analisis Manajemen Pelayanan Kesehatan Terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan di 64 Centro de Saude Di Timor Leste.
(4). Analisis Tingkat Efisiensi dan Efektifitas dari Program Serviso Integrado Saude Comunitaria (SISCa) dan Program Saude Familia.

Minggu, 12 Januari 2020

BERPIKIR TERBALIK (482) - MEMANFAATKAN IMUNITAS KAUM MUDA

Hari ini, 12 Januari 2021. Dalam rangka mengenang kejadian "eksekusi" di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Bali pada 21 lalu, tepatnya 12 Januari 2005 di Lab Mata, saya sengaja mengangkat judul ini (BERPIKIR TERBALIK), dengan tujuan, memunculkan satu sudut pandang (perspektif) yang berbeda, bahkan mungkin juga tidak lazim, dalam menghadapi penyakit Covid 19 di Timor Leste pada masa-masa mendtanag, terutama memasuki musim hujan ini. 

Selasa, 07 Januari 2020

CEE-PAZ LOKE FILA FALI BIBAN DARUAK BA DOSENTES UNPAZ SIRA HODI HATAMA PROPOSTA PESKIZA BA ANU LETIVU 2020

Aproveita oportunidade ida ne'e atu fo hatene ba Dosentes UNPAZ hotu-hotu, katak CEE-PAZ loke fila fali biban daruak ba Dosentes UNPAZ sira ne'ebe atu hala'o peskiza iha Anu Letivu 2020, bele hatama Proposta Peskiza ba CEE-PAZ, hahu'u ohin, 7 Janeiro 2020 to'o 11 Janeiro 2020.

Tuir loloos ne CEE-PAZ la loke tan ona oportunidade ba Dosentes sira atu submete Proposta Peskiza ba CEE-PAZ, bazeia ba "time line" ne'ebe hato'o ona liu husi karta sirkulasaun ho data: 11 Dezembro 2019. Aleinde ne'e, CEE-PAZ mos dezenha tiha ona "Annual Action Plan" ba Anu Letivu 2020.

Mas depois de CEE-PAZ publika artigu ho titulu: Mengapa Tidak Ada Satu Fakultaspun Yang Mengajukan Usulan Penelitian?, iha sujestaun balun husi kolegas sira katak, diak liu loke fila

Senin, 06 Januari 2020

MENGAPA BATU ANEH ITU HARUS DIKUBUR BERSAMA KUCING?

Saya menulis pesan ini dari ruangan CEE-PAZ yang berada di Kampus Universidade da Paz (UNPAZ). Kemarin, Minggu, 5 Januari 2020, saya memasang sejumlah lukisan KRISTUS di dinding IPWK yang baru saya tempati. Keluarga memutuskan untuk memindahkan barang-barang saya dari IPWK yang lama ke IPWK yang baru, pada 1 Desember 2020, saat saya masih berada di New Delhi India. Tanggal 6 Desember 2019, baru saya tiba kembali di Dili. Karena baru pindah, maka semua (8) lukisan KRISTUS yang saya beli pada 13 Januari 2013 di Denpasar Bali, belum sempat dipasang di tempat-tempat yang layak. Hanya ditumpuk di Oratorio (tempat sembahyang).

Jumat, 03 Januari 2020

KENAPA TIDAK ADA FAKULTAS YANG MENGAJUKAN PROPOSAL PENELITIAN?

Hari ini, 3 Januari 2020, Dekan Fakultas Hukum Universidade da Paz (UNPAZ), Bapak Leonito Ribeiro,S.H., MHum., mengunjungi saya dan kami mendiskusikan banyak isu. Salah satu yang kami diskusikan adalah mengenai penelitian.

Dalam diskusi itu, saya sempat menanyakan kepada beliau, kenapa Fakultas Hukum tidak mengajukan proposal penelitian untuk tahun ajaran 2020? Padahal, pada 12 Desember 2019, CEPAZ telah mengeluarkan edaran yang ditujukan kepada Dekan di setiap Fakultas di lingkungan UNPAZ untuk menggerakkan stafnya (terutama para dosen muda, bukan mereka yang sudah bergelar Doktor)  untuk mengajukan proposal penelitian tahun ajaran 2020, paling lambat 20 Desember 2019, guna disertakan di dalam

Rabu, 01 Januari 2020

MEANINGFUL MESSAGE FROM THE SMART COMEDIAN ("Why Does Jakarta Always TERENDAM When The Rainy Season Arrive?")


By Rama Cristo.

Have you seen the video attached? Just have a look through this link below. What an amazing video. Very entertaining. It seemed like someone out there intended addressing his or her meaningful message to Mr. BTP's admirers across the NKRI. Find out for yourself, what BTP stands for.

All I (Rama Cristo) want to say is: I was so madly curious and then wondering, who was the real weird person that designed this amazing compilation video? It doesn't matter who the real

I WISH YOU ALL A PROSPEROUS NEW YEAR 2020

Dear readers...! This is my first post on my old blog in 2020. Just want to start to reactive this blog anyway.

Senin, 04 November 2019

TANPA SEPATU BUAYA SAYA TIDAK BOLEH MENERIMA JABATAN DIREKTUR CEPAZ



Tanggal 2 November 2019, tengah malam, "Kakek Misterius" muncul dan memberikan pesan;
"Bahwa saya baru boleh menghadiri acara pelantikan, 5 November 2019, jika mengenakan "Sepatu Buaya". Tanpa "Sepatu Buaya", saya tidak boleh menghadiri acara pelantikan".

Itu artinya, tanpa "Sepatu Buaya", saya tidak boleh menerima posisi sebagai "Direktur CEPAZ", sebagaimana ditawarkan Magnifico Rektor UNPAZ, melalui "Surat Notifikasi", tertanggal 30 Oktober 2019.

Sabtu, 02 November 2019

DUA PROVISI REKTOR LAMA DIAFIRMASI REKTOR BARU



Pada tanggal 31 Oktober 2019, Rektor UNPAZ, Dr. Adolmando Soares Amaral, Lic.Eco., M.M., mengeluarkan "Despascho" dengan nomor: 01/Reitor-UNPAZ/X/2019, untuk mrngafirmasi dua provisi sebelumnya, yaitu; Provisi Rektor no.23/UNDIL/II/2003, tertanggal 10 Februari 2003, dan Provisi Rektor no. 57/UNPAZ/II/2011, tertanggal 5 Februari 2011.

Melalui "despacho" tersebut, status saya sebagai "Dosente Permanente" (Dosen Tetap) FKM (Fakultas Kesehatan Masyarakat) UNPAZ diaktifkan kembali.

PERJANJIAN CAWAN KRISTUS (257)

Tapi yang paling mengejutkan saya adalah, sehari sebelum Rektor UNPAZ mengeluarkan "despacho", untuk mengafirmasi dua provisi tersebut di atas, pada hari pelantikan, 30 Oktober 2019, Rektor UNPAZ mengeluarkan "notifikasi" yang menurutku sangat mengejutkan.

Senin, 28 Oktober 2019

KULIHAT IMAN DUNIA SEDANG MERADANG



Walau rupaku rupa purba.
Walau tulangku tulang budak.
Tapi mataku adalah mata langit.
Mulutku adalah mulut bumi.
-----------------------------------------


Aku menggantungkan asaku
Melewati tingginya langit.
Aku menimbuni mimpiku
Melebihi beratnya bumi.
Kini langit mulai bocor.
Bumipun telah berlubang.
---------------------------------------

HIDUP INI HANYA SEBUAH ZIARAH SINGKAT



Sumbangkan doa tulus kita untuk salah satu pemimpin negeri ini yang sedang berada dalam resiko sangat tinggi, karena hanya gata-gara ambisi politik yang berlebihan, berusaha menggugurkan 3 rancangan Allah, seperti:

(1). Perjanjian Cawan Kristus (532016).
(2). Petisi 13 Juli (1372017).
(3). Perjanjian Yosua (1252018).

Sabtu, 26 Oktober 2019

DIALOG ANTAR KITA: “Adakah Batas Waktu Untuk Menemukan Manusia Perjanjian?” (5)




Dialog antar kita kali ini sudah memasuki seri ke-5. Seri 1 sampai seri 4, dapat Anda akses di laman face book saya. Klik saja link laman face book saya yang ada di bagian akhir catatan ini.

Pada seri ke-5 ini saya ingin menjawab pertanyaan salah satu sahabat; 

“Adakah batas waktu untuk menemukan Manusia Perjanjian?”

Batas waktunya hanya sampai “8 November 2019”. Setelah 8 November 2019 berakhir, maka kesempatan untuk menemukan Manusia Perjanjian (Jose Marcos Goncalves) di bawah kepemimpinan rektor baru, dianggap gugur.  Dan jika sampai kesempatan emas itu gugur, maka itu pertanda sangat buruk. Buruk, karena ada konsekuensi logis yang sangat-sangat serius yang harus ditanggung.

Senin, 21 Oktober 2019

APA KATA ILMUWAN INGGRIS RAYA TENTANG MORALITAS ORANG TIMOR PORTUGIS?



Di seri ke-2 artikel berjudul: Teatrum Gloriam Dei & Nasib Rektor UNPAZ", saya menyisipkan frasa "Selesaun Natureza" (Seleksi Alam).

Penyisipan frasa (terminologi) "Seleksi Alam", sengaja saya lakukan dengan tujuan untuk mengantarkan pembaca masuk ke seri ke-3 yang akan membahas thema sentral "Otoritas Moral", berkaitan dengan pemilihan pengganti (suksesor) Prof. Rama Metan.

Nah, sebelum menerbitkan seri ke-3 artikel tersebut, saya lebih dulu mengajak pembaca untuk mengenal sosok Alfred Russel Wallace, Ilmuwan Inggris Raya, yang memiliki "impresi" (kesan) tersendiri mengenai "moralitas orang Timor Portugis". Karena berbicara tentang terminologi "Seleksi Alam", kita tidak bisa mengabaikan peran sentral seorang Alfred Russel Wallace.

Sabtu, 12 Oktober 2019

MISTERI RUMPUN BENJAMIN: “Lebih Mudah Langit Dan Bumi Lenyap Dari Pada Satu Titik Dari Hukum Taurat Batal” (8)




“Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia yang sebelum dunia dijadikan telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita” (1Korintus 2:7).




Hari ini 12 Oktober 2019. Genap 30 tahun lalu, Kamis, 12 Oktober 1989, Paus Yohanes Paulus II, yang merupakan Paus ke-264 Gereja Katolik Roma, menapakkan kakinya di Kota Dili. Saat itu saya tidak berada di Dili. Saya berada di Denpasar Bali. Jadi saya hanya menyaksikan kunjungan Paus ke-264 itu di Kota Dili melalui siaran televisi, dan membaca beritanya di koran-koran.

Sesuai janji saya sebelum-sebelumnya (janjinya dimulai semenjak tahun 2012), bahwa hari ini, 12 Oktober 2019, genap 30 tahun kunjungan paus bernomor urut 264, saya akan menjawab pertanyaan: “Kenapa paus yang menapakkan kakinya di Pulau Timor harus paus bernomor urut 264?” Jawaban saya, boleh diterima, boleh juga ditolak. Diterima, atau ditolak, tidak akan membawa pengaruh apa pun terhadap saya. Artinya, diterima, saya tidak untung. Ditolak, saya tidak buntung.

Berdasarkan pengetahuan saya (jadi bukan berdasarkan opini saya), di balik angka “264” ini, mengandung sejumlah PI (Pesan Ilahi).


PI pertama; 264 Melambangkan Mesir, Israel & Timor Leste.


Angka 264 melambangkan nama 3 negara, yaitu: “Mesir, Israel dan Timor Leste. Coba Anda konversikan ke dalam bilangan Gematria Latin, 21 huruf yang ada dalam nama 3 negera tersebut di atas. Hasilnya pasti 264. Mesir = 64, Israel = 64, Timor Leste = 136. Total: 64 + 64 + 136 = 264.
Dengan demikian, “Bilangan 264” yang menapakkan kakinya pada 30 tahun lalu di Kota Dili, membawa “PI” (Pesan Ilahi), bahwa di atas Pulau Timor ini, pernah lahir “anak manusia” yang mewarisi darah dari 3 negara, yaitu; “Mesir, Israel dan Timor Leste”.

Perhatikan baik-baik cara penulisan frasa “anak manusia” dalam catatan ini. Saya menuliskannya dengan menggunakan huruf kecil semua. Ini untuk membedakan “anak manusia” dari frasa “Anak Manusia” yang merujuk kepada Putera Allah Yang Maha Tinggi, yaitu Yesus Kristus sendiri. Sehingga tidak terjadi “penyesatan”. Karena antara “Anak Manusia” dan "anak manusia" adalah dua entitas yang sangat jauh berbeda. Anak Manusia itu hanya ada Satu, Esa dan Tunggal.

Jika waktunya genap, “anak manusia” yang mewarisi darah 3 negara ini (Mesir, Israel dan Timor Leste), akan harus “disembelih” untuk menggenapi firman Tuhan, sebagaimana tertulis dalam Kitab Suci, yang direduksi menjadi "Petisi 13 Juli" (2017).


Penyembelihan “anak manusia” adalah sebuah “thesis”. Jika ada yang membantah “thesis” yang saya tuliskan di sini, boleh saja, tapi wajib hukumnya, harus memiliki “antithesis” yang paralel. Misalnya Anda mengajukan “anak manusia” lain di luar “anak manusia” yang diperknalkan Allah di Bukit Ratapan Ramelau, pada 20 Februari 1994.

Berkaitan dengan isu “anak manusia” yang mewarisi darah dari 3 negara ini (Mesir, Isarel dan Timor Leste), untuk kesekian kalinya, saya ajukan kembali pertanyaan ini kepada 8 Pendiri RENETIL; “Siapakah di antara 8 Pendiri RENETIL yang merasa diri sebagai orang yang mewarisi darah Mesir?”

Pertanyaan krusial ini sengaja saya tujukan secara khusus kepada 8 Pendiri RENETIL, karena ada hubungannya dengan kejadian aneh yang terjadi pada tanggal 29 November 2013, saat, tanpa sengaja, terjadi pertemuan dengan Prof. Rama Metan di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali.

Saat itu Prof. Rama Metan dan sejumlah Stafnya, termasuk Dekan Fakultas Pertanian UNPAZ saat ini (Dr. Domingos Caeresi), sedang menunggu jam keberangkatan ke Surabaya untuk menghadiri Acara Wisuda Bapak Dr. Elidio De Araujo,SE (salah satu Staf Dosen UNPAZ), yang menyelesaikan studi Doktoralnya di Surabaya.

Sebelum bertemu Prof. Rama Metan di Bandara Ngurah Rai, salah satu dari 8 Pendiri RENETIL mengalami “missing flight” (ketinggalan pesawat) ke Selandia Baru. Maka Pendiri RENETIL terebut mengajak saya pergi ke sebuah hotel di kawasan Legian Kuta. Nama hotel tersebut (S), tertulis dalam Kitab Suci. Dan nomor kamar hotel tersebut, melambangkan “Darah Dinasti”.

Saya diajak ke hotel tersebut untuk mengambil suatu cairan dalam botol, yang juga, lagi-lagi melambangkan “Darah Dinasti”. Lalu dari hotel S, saya dan Pendiri RENETIL yang bersangkutan berangkat ke Air Port Ngurah Rai untuk membooking ticket pesawat, karena Pendiri RENETIL yang bersangkutan akan kembali ke Dili pada 30 November 2013. Tidak tahunya, saat tiba di Bandara, ketika berada dalam lift yang sedang bergerak turun, kami melihat Prof. Rama Metan bersama sejumlah Stafnya sedang minum kopi di Kafetaria Bandara (area penerbangan domestik).


Kami berdua menghampiri Beliau dan Stafnya. Saat itu Prof. Rama Metan memberikan sesuatu kepada saya. Sesuatu yang diberikan Prof. Rama Metan, jika dibaca akan berbunyi; “Keturunan Salomo”.

Dengan demikian, ketika saya mengajukan pertanyaan tentang “Darah Mesir’ kepada para Pendiri RENETIL, bukan berdasarkan “preferensi”, tapi bertanya berdasarkan “referensi” (peristiwa empiris) yang terjadi pada 29 November 2013, yang merupakan bagian dari PI (Penyelenggaraan Ilahi). 

Dengan segala kerendahan hati, saya sarankan, siapapun Pendiri RENETIL yang bersama saya, pada 29 November 2013, menjadi dua orang pertama yang simbol meminum "Darah Dinasti" di hotel S, sebaiknya membuka Kitab Suci dan mencari nama hotel tersebut, sebagaimana tertulis dalam Kitab Suci. Karena penelusuran “Darah Mesir’, hukumnya wajib, harus dimulai dari nama tersebut. Itu artinya, saya tidak menganggap kejadian aneh 29 November 2013, adalah sebagai bagian dari berlakunya “teori coinsidensi” (teori kebetulan). 

SUKSESOR PROF. LUCAS PASTI SEORANG BANGSAWAN
Sekedar Intermezzo. Satu kilas balik singkat. Pada Februari 1994, saya sedang menjalani Koskap (Praktek sebagai dokter muda) di Lab Anesthesi Rumah Sakit Pusat, Sanglah Denpasar. Hari itu, tanggal 3 Februari 1994, dini hari, dua Malaikat-Nya menemui saya. Malam itu, sehabis melakukan observasi ketat terhadap seorang pasien pria paruh baya asal Perancis, yang menjalani Operasi Laparatomy di RSUP Sanglah Denpasar, tiba-tiba saya mengalami hal aneh. Saya jatuh ke dalam keadaan "trance". Dalam keadaan "trance" itulah, muncul dua Malaikat, yang disertai ribuan orang. Saat itu, kedua Malaikat berkata, saya dipanggil ALLAH ke Kaki Gunung Ramelau, karena ALLAH berkenan memberkati Program Catur Mobilisasi. Kisah misteri ini sudah kerap kali saya kisahkan.
Nah saat itu, kedua Malaikat meminta saya membawa serta Ijazah saya (Ijazah S1), yang dikeluarkan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bali, pada 25 Oktober 1993. Ijazah tersebut, selama ini saya gunakan untuk melamar pekerjaan di Timor Leste, tetapi tidak laku-laku. Padahal Ijazah tersebut telah diberi "Sfargis (Cap ALLAH), di Kaki Gunung Ramelau, pada Minggu, 20 Februari 1994.
Berhubung artikel ini berbicara mengenai "Misteri UNPAZ", maka berdasarkan angka "82" (Simbol Bangsawan) yang tertera dalam Ijazah saya, maka saya bisa pastikan bahwa Calon Suksesor (pengganti) Prof. Rama Metan untuk menduduki Kursi Rektor UNPAZ berikutnya, adalah seseorang yang "Berdarah Bangsawan" (Keturunan Raja). Dengan kata lain, saya ingin memastikan bahwa pengganti Prof. Rama Metan, wajib hukumnya, haruslah seseorang yang dalam dirinya mewarisi "Darah Bangsawan". Yang tidak mewarisi "Darah Bangsawan" (Darah Biru), tidak akan pernah terpilih menjadi Rektor UNPAZ. Karena nomor Ijazahku ditulis dengan Angka Bangsawan.
Jika di kemudian hari teryata hipothesa saya ini terbukti benar (bahwa Suksesor Prof. Rama Metan adalah seorang Bangsawan), maka pada saat angka 82 (Simbol Bangsawan) yang tertera dalam Ijazah saya, genap berusia 30 tahun (25 Oktober 2023), saya berjanji kepada ALLAH Yang Maha Mengetahui segala rahasia, saya akan harus berada di Denpasar Bali untuk memperingati genap 30 tahun usia Ijazah Bangsawan saya, dengan cara; pergi berdoa di Gereja Santo Yosef Kepundung, untuk bersyukur kepada ALLAH.


PI kedua; 264 Melambangkan Yesus Sang Juru Selamat.


Kunjungan Bilangan 264 ke Kota Dili pada 12 Oktober 1989, membawa PI (Pesan Ilahi), yang melambangkan “Yesus Sang Juru Selamat”. Coba Anda baca bilangan “264” menggunakan Bahasa Indoensia, menjadi “DUA RATUS ENAM PULUH EMPAT”. Lalu konversikan semua huruf dalam kalimat DUA RATUS ENAM PULUH EMPAT. Hasilnya = 271.

Saya sudah membahas dalam sejumlah artikel sebelumnya, bahwa bilangan “271” ini adalah simbol dari “Yesus Sang Juru Selamat”. Coba Anda konversikan frasa “Yesus Sang Juru Selamat” ke dalam Gematria Latin. Hasilnya pasti = 271. Yesus = 89, Sang = 41, Juru = 70, Selamat = 71. Total; 89 + 41 + 70 + 71 = 271.

Dengan demikian, kunjungan Bilangan 264 pada 30 tahun lalu membawa PI (Pesan Ilahi) bahwa hanya Yesus, satu-satnya “Fihak”, yang bisa menyelamatkan bangsa ini dari kehancuran massif. Bukan para pahlawan Timor Leste yang bermunculan bagaikan cendawan di musim penghujan. 


PI keempat; 264 Melambangkan Rasul Sabat.

Angka 264 jika dilafalkan menjadi: DUA ENAM EMPAT, lalu hasil pelafalan itu dijumlahkan, akan memunculkan simbo bilangan “Rasul Sabat”, 114. Rasul = 71, Sabat = 43. Total: 71+43 = 114.
Dengan demikian, kunjungan Bilangan 264 pada 30 tahun lalu, membawa PI (Pesan Ilahi), bahwa Pulau Timor ini pernah melahirkan “Rasul Sabat”, yaitu “Rasul Terakhir” yang hukumnya wajib, harus “disembelih” suatu saat setelah waktunya genap, untuk “Merestaurasi Hukum Sabat dan Dinasti Daud”. Tapi bukan untuk merestaurasi RDTL.

Karena pada hakiktanya, Allah tidak pernah menghapus “Hukum Sabat”. Masalahnya, Allah bukan mahkluk pemikir layaknya manusia, yang hari ini berpikir seperti ini, besok berubah pikiran, berpikir seperti itu. Atas alasan itu pula, kenapa hasil referendum, yang sebelumnya, berdasarkan ketatapan 5 Mei 1999 di Markas Besar di New York Amerika Serikat, akan diumumkan pada hari Selasa, 7 September 1999, tapi oleh UNAMET (United Nations Administration Mission for East Timor), diumumkan pada hari Sabat, 4 September 1999, untuk memastikan bahwa Allah tidak pernah menghapus pengudusan “Hari Sabat”.

Gara-gara perubahan jadwal pengumuman hasil referendum ini, banyak fihak yang menuding: “UNAMET melakukan kecurangan”. Padahal ada “Invisible Hands” yang mengatur ini semua, sebagaimana saya tuliskan melalui artikel berjudul; “Mengirim Patung Dewa Siwa Ke Kanada”.
Dari data dan fakta empiris sejarah ini, mengandung PI (Pesan Ilabi) bahwa siapapun orangnya yang hidup di negara ini, wajib hukumnya, harus memelihara Perintah Allah yang ke-4 sebagaimana diterima Nabi Musa di Gunung Sinai, yaitu memelihara “pengudusan Hari Sabat”.


“Imam-imamnya memperkosa hukum Taurat-Ku dan menajiskan hal-hal yang kudus bagi-Ku, mereka tidak membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus, tidak mengajarkan perbedaan yang najis dengan yang tahir, mereka menutup mata terhadap hari-hari Sabat-Ku. Demikianlah Aku dinajiskan di tengah-tengah mereka” (Kitab Yehezkiel; 22:26).


Catatan Kaki;

Melalui seri ke-8 ini, secara sekilas saja saya akan menjawab mengenai isu “Perjanjian Yosua”. Ada beberapa sahabat yang bertanya; "Jika Pak Xanana berubah pikiran, apakah Pak Xanana masih bisa menanda-tangani Perjanjian Yosua?"

Jawaban saya secara singkat kira-kira begini: 

Tokoh selevel Pak Xanana, tidak akan gampang berubah pikiran. Sekali mmbuat keputusan, pasti akan mempertahankan keputusan itu untuk selamanya. Tetapi sekiranya suatu saat Pak Xanana berubah pikiran, dan mau menanda-tangani Dokumen Perjanjian Yosua" yang ditolak pada 12 Mei 2018, maka berdasarkan simbol dari pesan Kakek Misterius, saya tetap akan mengatakan dua hal berikut ini;  

Pertama; "Karena Kakek Misterius melarang keras Pak Xanana untuk kembali menduduki Kursi Perdana Menteri, maka jika suatu saat Pak Xanana ingin kembali menduduki Kursi Perdana Menteri, sebaiknya "halo tuir tiha uluk". Jika tidak, maka resikonya, ada kemungkinan besar Pak Xanana akan lengser di tengah jalan."

Kedua; "Kadoras alias pipeline belum bisa mengalirkan isi Gretaer Sunrise ke Timor Leste, selama Pak Xanana masih hidup. Entah benar atau tidak, kita lihat aja nanti. 
.

Terima-kasih. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amen.

Artikel ini bisa diakses di laman face book saya. klik saja di link ini:

ANTARA MESIR & SANTO MARKUS ("Mengapa Presiden Soeharto Harus Berkunjung Ke Mesir Di Akhir Kekuasaannya?")


Sambil menunggu seri ke-8 artikel berjudul: “Misteri Rumpun Benjamin” yang akan diterbitkan nanti (tengah) malam, untuk membuka rahasia yang ada di balik angka “264” (simbol Paus Yohanes Paulus II yang menapakkan kakinya di Kota Dili, pada 30 tahun lalu, 12 Oktober 1989, terlebih dahulu saya terbitkan artikel ini, dengan judul “Antara Mesir” dan “Santo Markus”, yang saya sadur dari link berikut; https://www.imankatolik.or.id/kalender/25Apr.html

Selasa, 08 Oktober 2019

LIDER IMPORTANTE IDA SEI HAKOTU NIA PEREGRINASAUN IHA MUNDU ENTRE 2020-2023



Kareta ambulánsia tula Prof. Rama Metan ba Metinaro ne'e, nia númeru, belun sira bele hare iha fotografía hau aneksu iha ne'e (05-829G). Obrigado wain ba belun ne'ebe haruka imajen ne'e mai hau. Mas antes ne'e, iha kedan loron funebre (9 Setembru 2019), hau husu tiha ona Familia ida husi Prof. Rama Metan, dokumenta tiha ona fotografía kona ba ambulásia refere.

HEIN PANGGILAN HUSI SÉTIMU GOVERNU TO'O MOSU GOVERNU OLIGARKY (PANGGILAN LAIHA NAFATIN)



 Iha loron 17 de Outubru 2017, hau ba Ospital Bidau, hau ba hatama hela "lamaran" atu buka servisu.
Iha momentu ne'e ba, hau nia belun diak ida promete sei bolu hau iha tempu badak. Ami rua dada lia uitoan ho Ingles. Belun diak ne'e hateten mai hau nune'e:

Jumat, 05 Juli 2019

MENGENANG 44 TAHUN PERTEMUAN CAMP DAVID ANTARA PRESIDEN SOEHARTO & PRESIDEN GERALD FORD





Soeharto, Ford, dan Pembicaraan tentang Masa Depan Timor Timur

KEPUTUSAN Portugis meninggalkan Timor Leste adalah hal ketiga yang disampaikan Soeharto saat bertemu Presiden Amerika Serikat Gerard Ford, di Camp David, Maryland, 5 Juli 1975.

Jumat, 29 Juni 2018

KISAH PENAMPAKAN BUNDA MARIA DI LOURDES PERANCIS


Bernadette Soubirous lahir pada tanggal 7 Januari 1844, dari pasangan Francois Soubirous -seorang pengusaha penggilingan gandum yang jatuh miskin- dan isterinya, Louise Casterot.

Ia adalah anak pertama dari 9 bersaudara, tetapi 3 di antaranya meninggal dunia di masa bayinya.
Sebetulnya, namanya adalah Marie Bernarde tetapi karena perawakannya yang kecil mungil, ia kemudian biasa dipanggil Bernadette yang berarti Bernarde kecil.

Selasa, 26 Juni 2018

MEMBONGKAR KODE RAHASIA ARTIKEL EDISI KEMAK(A) 14 JUNI 2018

Pada pembukaan Piala Dunia 14 Juni 2018, saya memposting artikel berbahasa Kemak(a) berjudul: TEHA CUA 1608 BUSHMILLS DA 108 SAMAI.

Dari dimensi waktu, artikel tersebut diposting 2 hari sebelum Portugal melakoni laga pertama melawan Spanyol pada tanggal 16 Juni 2018 (dini hari).

Senin, 25 Juni 2018

ANTARA ANAK KANDUNG DAUD - PETISI 13 JULI dan SOL INVICTUS (1)

Coba Anda perhatikan baik baik dua foto yang saya lampirkan di sini.

Salah satunya memperlihatkan kaki indah seorang wanita cantik yang berasal dari salah satu negara yang saat ini seang mengambil bagian dalam pagelaran Piala Duniq 2018 di Rusia.

Wanita ini dikirim Kakek Misterius untuk mendampingi perjalananku dalam penerbangan Citilink Denpasar Dili pada 23 Juni 2018.

Kamis, 21 Juni 2018

PENGALAMAN TAK TERLUPAKAN SAAT WAWANCARA KERJA DI RUMAH SAKIT NASIONAL GUIDO VALADARES DILI 18 SEPTEMBER 2017


Pada tanggal 18 September 2017, saya datang ke Rumah Sakit Nasional Guido Valadares Dili, untuk melamar pekerjaan.

Saya berencana melamar di Bagian Administrasi Lab Pediatric (Bagian Administrasi Anak).

Saya suka anak-anak soalnya.

Tapi saya bukan pedofilia lho?

THE MISSION WAS ACCOMPLISHED


Dia 23 Junho 2018, hau sei fila fali ba Dili. Dia 4 de Julho 2018 (aniversario USA ba dala 242), mak hau sei mai fali Bali.

"Jobless" ne'e hela metin iha Dili atu halo saida. Aumenta tan deit "pengangguran" iha Timor Leste.
Prezidente troka dala 6 ona. Primeiro Ministro troka dala 8 ona. Riku soin Tasi Timor mos atu maran dadauk ona, mas infelizmente, ita mak ida "jobless" (dezempregadu) hela deit tinan ba tinan nafatin amin.

Rabu, 20 Juni 2018

Parabens ba Maun Bot Jose Alexandre Kay Rala Xanana Gusmao nebee ohin, 20 de Junho de 2018, halo tinan ba dala 72.
Hein katak Nai MAROMAK haraik nafatin Nia gracas no bensaun ba Maun Bot, atu nune Maun Bot isin diak nafatin no vida naruk.

MEMBRO JURADO RENETIL IDA SEI SAI PREZIDENTE TIMOR LESTE


Se hau la sala, podeser hau uniku homem, ou uniku membro jurado Renetil nebee loron ida ohin, 20 Junho 2018, bele hakat ba fatin nebe iha tinan 30 liu ba, 20 Junho 1988, estudantes Timor oan sira iha Bali, atraves maun bot Declarator nain 10, declara harii RENETIL iha Jl. Pulau Ambon no 51 Sanglah Denpasar Bali Indonesia, hodi kanaliza no kapitaliza forsa hotu-hotu liu husi atividades klandestina (luta husi rai okos) nebee involve joven sira iha teritorio Indoensia laran, hodi kontribui luta ba Timor Leste nia independensia.

Selasa, 19 Juni 2018

"BENARKAH NOTONOGORO ITU BERHUBUNGAN DENGAN NAMA-NAMA PRESIDEN INDONESIA?"

Sebelum meninggalkan Dili untuk kembali ke Bali pada 25 Mei 2018, saya sempat berdiskusi dengan sahabatku SBY (Giovanni Giossepi Gianinni), untuk mengurus visa sebelum kembali ke Bali, agar tidak terlalu boros, bolak-balik Dili-Denpasar hampir tiap bulan.

Dalam kurun waktu setahun terakhir, hampir tiap bulan, bolak-balik, balik-bolak Dili Denpasar, Denpasar Dili, bahkan sebulan 2X, menghabiskan anggaran yang tidak sedikit.

MEHI HETAN FALI MAUN BOT XANANA IHA HNGV



Ohin pur volta de 11 oras meiu dia, hau mehi hetan fali Maun Bot Xanana vizita hela Hospital Nasional Guido Valadares (HNGV).

Mehi ne'e hanesan tuir mai ne;

Hau ba to HNGV, hau foin tama iha portaun bot, hau haree hetan belun SBY (Giovanni Giossepi Gianinni) foin tuun husi nia kareta (kareta privada, laos kareta estado).

Belun SBY lao ansi los. Hau hakbesik aan ba, belun SBY dehan nune;

"Broo...hau tama lalais ba laran, atu hare Katuas Xanana iha hela laran. Katuas mai urus nia surat "Keterangan Dokter", atu ba kuntinua fali nia eskola iha Brazil".

Rona tiha ida ne, hau mos husu;

"Nusa mak katuas tenki ba eskola tan fali? Se katuas hakarak ba kuntinua nia eskola, nusa mak tenki ba Brazil? Nusa la ba deit Espanha?"

Belun SBY dehan; "Eipaa la hatene los mano".
Belun SBY koalia dadauk, mas lao dadaun ba laran. Belun SBY lao ho ansi los, lao ho passu lais la halimar.

Ne be hau mos lao tuir husi belun SBY nia kotuk. Besik tama ba iha ruangan (kuartu) ida, hau hateke husi dok, Maun Bot Xanana tuur dada lia hela ho dr. Flavio Brandao.

Belun SBY lao ba los fatin nebee Katuas Xanana ho dr. Flavio dada lia hela, hau hamriik husi dok deit. Hau atu tuir ba hotu ruangan ne, mas hau nia laran sente ladun diak.

La kleur deit, belun SBY sai fali husi ruangan ne, mai los hau. To mai hau nia oin, belun SBY dehan nune'e;

"Broo...ternyata Katuas Xanana laos atu mai urus Surat Keterangan Dokter. Katuas mai vizita ema moras sira iha hospital ne'e, tamba ema moras barak maka ba hato'o keixa ba Katuas".

Hotu tiha, belun SBY kuntinua;

"Katuas titip hela pesan liu hau atu hato'o ba mano. Katuas husu mano fixa didiak fali visualizasaun (fotografias) nebe mano dokumenta hela kona ba LILIN-LILIN KEADILAN, iha dia 20 de Abril 2018. Katuas dehan gara-gara lilin 8 tidin iha 20 Abril 2018 ne mak halo Nai MAROMAK sei rombak fali Governu agora mai".

Belun SBY dehan tiha ida ne'e, hau mos hakfodak tiha deit.

Hau hader mai, hau loke kedan laptop hodi hare fali arkivu (fotografias) hirak hau dokumenta hela durante halao atividades TIDIN LILIN JUSTISA (durante 37 dias), hahuu husi 1 Abril 2018 to 7 Maio 2018.

Hau haree didiak fali foto 20 de Abril 2018, halo hau hakfodak. Tamba hau haree hetan fali buat ida que estranho teb-tebes iha foto refere. Padahal durante ne'e hau nunka fixa didiak foto ne.

Saida mak hau haree iha foto refere, hau la preciza dehan sai ba belun sira. Ne'e segredu hau nian. Hau so fo hanoin deit, Governu Daualu sei enfrenta desafius nebee todan teb-tebes.

Ita hotu reza ajuda deit, hein katak Governu Daualu bele hala'o nia knaar didiak. Parabens ba Membros Governu Daualu.

Mak ne deit. Obrigado wain. Husi Bali Indonesia, atan hau hato'o hakoak bot ba belun Timor oan sira hotu iha nebee deit.

Kamis, 14 Juni 2018

TIDAK AKAN LAHIR JUARA BARU DARI RUSIA (4)

Pada seri ke-4 ini, topik utama yang ingin saya bahas adalah: "(kausa prima) kegagalan Italia lolos ke Rusia".

Diharapkan, para sahabat dan handai taulan, termasuk para "haters" (tukang hujat), membaca baik-baik seri ini.

Karena di seri ini, saya mulai menyinggung kembali thesis untuk Piala Dunia 2018 di Rusia, di mana thesis tersebut telah saya umumkan pada 4 tahun lalu, tepatnya diumumkan sehari sebelum laga semifinal; Argentina berhadapan dengan Belanda, yang kemudian dimenangkan Argentina dengan skor "Cawan" (4:2), melalui drama adu penalti.

Rabu, 13 Juni 2018

INDONESIA HARUS TERLIBAT DALAM SEJARAH TIMOR-TIMUR UNTUK MENGGENAPI PESAN KITAB SUCI (Catatan Harian Seorang Misticus) Bagian: 2



"Sumpah Referendum bertuah pada hari ke-444"

Pada awal Mei 2014, saya menyampaikan satu proposal terbuka kepada Otoritas Renetil untuk melakukan lemparan koin berlambang Ratu Elizabeth II dengan, frekuensi lemparan (sebanyak) 444X.

“Tujuan utama melakukan lemparan koin dengan frekuensi 444X adalah sebagai bagian integral (langkah pertama) untuk memastikan apakah Tanah Timor itu Tanah Terjanji atau bukan?”

Selasa, 12 Juni 2018

Anak Daud

Anak Daud

INDONESIA HARUS TERLIBAT DALAM SEJARAH TIMOR-TIMUR UNTUK MENGGENAPI PESAN KITAB SUCI


Saya berharap yang membaca artikel ini adalah (ribuan) peserta "demo akbar" yang dikenal dengan nama "Demo Deplu".

Hari ini 12 Juni 2018. Dua puluh tahun lalu, tepatnya 12 Juni 1998, di hadapan ribuan demosntran yang mengambil bagian dalam apa yang oleh banyak orang dinamakan: "Demo Deplu", yang berlangsung di halaman depan Kantor Deplu RI, Jakarta, ribuan demonstran mengikrarkan apa yang saya sebut: "Sumpah Referendum".

AMP AKAN MENGHADAPI 3 TANTANGAN BERAT


Sebagaimana telah saya sampaikan sebelumnya bahwa naskah "Perjanjian Josua" itu, terbagi menjadi 3 bagian.

Bagian I: Pernyataan Iman, terdiri dari 4 poin.
Bagian II: Ikrar, terdiri dari 3 poin.
Bagian III: Penutup (Doa). 


Senin, 11 Juni 2018

ALLAH TELAH MEMULAINYA DARI BANGSA YAHUDI (“HARUSKAH ALLAH MENGAKHIRINYA DENGAN BANGSA ARAB?”)




 

“Dalam nama suci PuteraMu TUHAN YESUS KRISTUS, hamba haturkan puji dan syukur ke hadiratMu BAPA Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, karena atas berkat dan rahmatMulah hamba masih memiliki waktu dan kesempatan untuk menulis pesan ini. Semoga bermanfaat.”

TIDAK AKAN LAHIR JUARA BARU DARI RUSIA (2)




Kemarin sore, 9 Juni 2018, setelah berdoa “Koronka” (kepada Kerahiman Ilahi), Kakek Misterius kembali menampakkan DiriNya dan memberikan 3 pesan mengejutkan.

Pesan pertama;

Saya diminta mengikuti kebaktian di sebuah Gereja di kawasan Denpasar hari ini, untuk menerima lembaran uang lima ribuan yang ada huruf SUN dengan angka 555 sebagaimana telah saya sampaikan sebelumnya dalam salah satu artikel.

Bisa di laman fb saya, dengan copy paste alamat ini; (https://web.facebook.com/liobeino/posts/1559003484208562).

Sabtu, 09 Juni 2018

Jumat, 08 Juni 2018

TIDAK AKAN LAHIR JUARA BARU DARI RUSIA (1)


Hari ini, 8 Juni 2018. Pembukaan Piala Dunia edisi ke-21 di Rusia, tinggal 6 hari lagi.
Point Entry: "THE LOSE GENERATION.

Anda yang membaca catatan ini, mungkin seorang tenaga pendidik (guru atau dosen).
Pernahkah Anda, begitu selesai menjelaskan materi tertentu dan mempersilahkan anak didik Anda untuk bertanya, jika ada yang belum dimengerti dan mereka semua diam, maka jangan keburu menyimpulkan bahwa mereka telah mengerti.