SELAMAT DATANG

Selamat datang di Blog Darah Daud 303. Semoga Anda menikmati apa yang ada di blog ini. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amen.

Cari Blog ini

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Blog DARAH DAUD 303 Memiliki aktivitas antara lain: penelitian, penulisan & konseling

Sabtu, 02 November 2019

DUA PROVISI REKTOR LAMA DIAFIRMASI REKTOR BARU



Pada tanggal 31 Oktober 2019, Rektor UNPAZ, Dr. Adolmando Soares Amaral, Lic.Eco., M.M., mengeluarkan "Despascho" dengan nomor: 01/Reitor-UNPAZ/X/2019, untuk mrngafirmasi dua provisi sebelumnya, yaitu; Provisi Rektor no.23/UNDIL/II/2003, tertanggal 10 Februari 2003, dan Provisi Rektor no. 57/UNPAZ/II/2011, tertanggal 5 Februari 2011.

Melalui "despacho" tersebut, status saya sebagai "Dosente Permanente" (Dosen Tetap) FKM (Fakultas Kesehatan Masyarakat) UNPAZ diaktifkan kembali.

PERJANJIAN CAWAN KRISTUS (257)

Tapi yang paling mengejutkan saya adalah, sehari sebelum Rektor UNPAZ mengeluarkan "despacho", untuk mengafirmasi dua provisi tersebut di atas, pada hari pelantikan, 30 Oktober 2019, Rektor UNPAZ mengeluarkan "notifikasi" yang menurutku sangat mengejutkan.


Mengejutkan karena "notifikasi" yang ditanda-tangani Rektor UNPAZ, isinya adalah; Rektor UNPAZ mengambil keputusan untuk menempatkan saya pada posisi dengan misi utama yang nilai Gematrisnya sama persis dengan nilai Gematris "PERJANJIAN CAWAN KRISTUS" (257).
Misi apakah itu? Belum saatnya saya umumkan di sini. Anda boleh menebak-nebak, kira-kira misi apa yang nilai Gematris Latinnya sama dengan "257"?

Perjanjian Cawan Kristus (257), sebagaimana sudah sering kali saya bahas di akun lama (Rama Cristo), adalah perjanjian yang merupakan "rancangan Allah", yang mengantarkan Dr. Francisco Guterres Lu-Olo memenangakn Pilpres 20 Maret 2017, hanya dalam satu putaran dengan perolehan suara; 57,1% (295048 suara, berdasarkan hasil rekapitulasi CNE).

Pada hari Sabat, 5 Maret 2016, saya mengadakan "Perjanjian Cawan Kristus" dengan Companheiro SBY (Sang Bangsawan Yahudi). Hari itu, saya meminta SBY mentransfer "mahar" sebesar $40 (empat puluh dolar Amerika) dari Bank Mandiri Dili, dan dari Bali, saya menyetor nama "Dr. Lu-Olo" sebagai "Presiden Timor Leste ke-6".

Kemudian saya langsung menelfon Prof. Rama Metan, yang waktu itu sedang berada di Atambua, untuk mengabarkan bahwa nama Presiden Timor Leste ke-6 sudah ditetapkan.

Saat itu Prof. Rama Metan sempat bertanya; "Siapa?" Begitu saya menyebutkan nama "Lu-Olo", beliau langsung menutup telfon. Anehnya, saat Prof. Rama Metan meninggal pada 5 September 2019, pada 6 September 2019, Presiden Lu-Olo mengeluarkan Dekrit Presiden untuk mengakui jasa-jasa perjuangan Prof. Rama Metan dalam rangka ikut memperjuangkan kemerdekaan Timor Leste, dengan dekrit yang bilangannya melambangkan "Cawan Kristus".

Nomor Dekrit Presiden adalah; "42". Coba Anda lafalkan bilangan "42" menjadi: "empat puluh dua", lalu konversikan. Hasilnya pasti = 159.

EMPAT = 55,
PULUH = 78,
DUA = 26.
Total; 55 + 78 + 26 = 159.

Lalu konversikan frasa CAWAN KRISTUS dengan cara yang sama. Hasilnya pasti = 159.

CAWAN = 42,
KRISTUS = 117.
Total; 42 + 117 = 159.

Empat puluh dua = 159.
Cawan Kristus = 159.

MENJADI BAHAN TERTAWAAN

Saat saya umumkan "Perjanjian Cwan Kristus" melalui laman face book saya, banyak sekali orang yang mentertawakan perjanjian tersebut. Apalagi saat itu (Maret 2016), tidak ada yang tahu, siapakah tokoh yang akan didukung Pak Xanana.

Berselang setahun kemudian, melalui Pilpres 20 Maret 2017, Dr. Francisco Guterres Lu-Olo mengalahkan 7 kandidat lainnya hanya dalam satu putaran. Ini menandakan bahwa “Perjanjian Cawan Kristus” (257) memang benar-benar paten.

Dan ini bisa terjadi karena Allah mampu menulis lurus dalam garis bengkok. Sementara manusia menulis bengkok dalam garis lurus.

KESIMPULAN

(1). Karena "notifikasi" Rektor UNPAZ, 30 Oktober 2019, melambangkan nilai Gematris "Perjanjian Cawan Kristus" (257), maka saya percaya bahwa "notifikasi" tersebut lahir, karena ada campur tangan Tuhan di dalamnya.

(2). Dari perspektif saya, berhubung "Perjanjian Cawan Kristus" (257) diadakan setahun sebelum berlangsungnya Pilpres, maka, kekuatan yang mengantarkan Presiden Francisco Guterres Lu-Olo menduduki kursi TL1 adalah "Perjanjian Cawan Kristus". Dengan demikian, fihak-fihak yang selama ini, menghalang-halangi misi-misi yang seharusnya diemban Presiden Lu-Olo, sama saja dengan mencoba untuk menggugurkan 'Perjanjian Cawan Kristus" (257). Oleh karena itu, hati-hatilah, karena cepat atau lambat, kita akan berhadapan dengan "Drama 484".

(3). Dengan lahirnya "notifikasi" Rektor UNPAZ berlambang "Perjanjian Cawan Kristus" (257), semakin mengantarkan Rektor UNPAZ yang baru, menjauh dari "resiko tinggi".

EKSPEKTASI

Saya berharap, kekuatan Ilahi yang ada di balik "Perjanjian Cawan Kristus" (257) ikut melindungi Rektor UNPAZ secara khusus, dan secara umum ikut melindungi seluruh Civitas Akademika UNPAZ. Dengan demikian, Kampus Biru akan semakin biru, karena hadirnya pemimpin baru "berdarah biru".

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di Sorga, dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini, akan terlepas di Sorga” (Matius 18:18).





Artikel ini dapat diakses di laman face book saya. Klik saja link berikut ini:


Tidak ada komentar: