SELAMAT DATANG

Selamat datang di Blog Darah Daud 303. Semoga Anda menikmati apa yang ada di blog ini. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amen.

Cari Blog ini

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Blog DARAH DAUD 303 Memiliki aktivitas antara lain: penelitian, penulisan & konseling

Sabtu, 26 Oktober 2019

DIALOG ANTAR KITA: “Adakah Batas Waktu Untuk Menemukan Manusia Perjanjian?” (5)




Dialog antar kita kali ini sudah memasuki seri ke-5. Seri 1 sampai seri 4, dapat Anda akses di laman face book saya. Klik saja link laman face book saya yang ada di bagian akhir catatan ini.

Pada seri ke-5 ini saya ingin menjawab pertanyaan salah satu sahabat; 

“Adakah batas waktu untuk menemukan Manusia Perjanjian?”

Batas waktunya hanya sampai “8 November 2019”. Setelah 8 November 2019 berakhir, maka kesempatan untuk menemukan Manusia Perjanjian (Jose Marcos Goncalves) di bawah kepemimpinan rektor baru, dianggap gugur.  Dan jika sampai kesempatan emas itu gugur, maka itu pertanda sangat buruk. Buruk, karena ada konsekuensi logis yang sangat-sangat serius yang harus ditanggung.


“Siapa yang harus menanggung konsekuensi buruk tersebut?”

Ada dua kemungkinan. Pertama; Mungkin yang akan menanggung konsekuensi buruk tersebut adalah rektor baru, Bapak Adolmando Amaral. Karena kursi yang diduduki Bapak Adolmando, adalah “Kursi Kematian”. Bukan “Tahta Daud”. Kursi Kematian baru bisa berubah menjadi “Tahta Daud”, setelah menemukan “Manusia Perjanjian”.

Kemungkinan kedua; Berhubung Allah menciptakan “Manusia Perjanjian” untuk disembelih sebagai “akar dan sekaligus simbol bansga” (bukan sekedar akar dan simbol UNPAZ), maka bisa saja yang harus menanggung kemungkinan terburuk itu, bukan lagi Rektor UNPAZ, melainkan salah satu “tokoh nasional(is)” bangsa ini. Dan keberadaan tokoh nasional(is) yang saya maksudkan di sini, sangat-sangat penting bagi kepentingan stabilitas politik Timor Leste.

“Siapakah tokoh nasional(is) tersebut?”

Secara “Gematris”, “nama rektor baru” yang dikenal publik adalah: “Adolmando Amaral”. Sementara nama tengah beliau yang dimulai dengan huruf “S”, jarang diekpouse”.

Jika kita menggunakan tabel Gematria Yahudi (lihat tabel dalam foto terlampir), untuk melakukan konversi nama Bapak “Adolmando Amaral” ke dalam Gematria Yahudi, akan muncul bilangan triple “333”.

Bilangan triple “333” ini, sejatinya merupakan simbol “Anak Domba Sabat”. Tapi dalam konteks tulisan ini, angka triple 333 ini digunakan untuk mengungkap ID(entitas) nama lengkap (nama baptis ditambah nama revolusioner) salah satu tokoh nasional(is) Timor Leste.

Karena ada dua tokoh yang sama-sama berada dalam resiko tinggi, maka kita serahkan saja segala sesuatunya kepada PI (Penyelenggaraan Ilahi). Apakah konsekuensi terburuk itu harus ditanggung Bapak “Adolmando Amaral”? Atau kemunculan Bapak Adolmando Amaral dengan angka triple “333”, hanya sebagai sebuah pertanda, bahwa sejatinya, Allah dan alam sedang memberikan pesan dan peringatan serius untuk kita semua, bahwa ada satu tokoh sentral negeri ini yang perjalanan hidupnya sedang berada di ujung waktu.  

Para filsuf bilang; “DI balik fenomena ada noumena. Di balik aksidensi, ada esensi”. Bisa saja kemunculan Bapak Adolmando Amaral dengan bilangan triple 333, adalah merupakan “fenomena” dan “aksidensi”. Sementara di balik fenomena dan aksidensi tersebut, Allah dan alam sedang menyampaikan pesan esensial kepada rakyat Timor Leste, bahwa tokoh nasional(is) negeri ini sedang berada di ujung waktu.

Apalagi akhir-akhir ini, ada fenomena aneh. Terjadi kebakaran di mana-mana. Sampai-sampai, bukan hanya “Matebean” yang terbakar, bukan hanya ratusan rumah di sejumlah kabupaten, terutama Kabupaten Ermera yang terbakar ludes, tapi tempat suci (Kapela) di Ramelau juga ikut terbakar. Sekedar kebetulankah? Bisa ya, bisa juga tidak.

“Everything happens for its reason”. Segala sesuatu terjadi karena ada alasannya masing-masing.

Jangan-jangan fenomena kebakaran ini, ada PI (Pesan Ilahi) di dalamnya. Karena itulah, saya mengutip pesan Alkitab, Yeremia 17:27, yang bisa Anda baca di bagian akhir catatan ini, pada hari Sabat ini.

SARAN

(1). Kepada Rektor UNPAZ yang baru, dengan segala kerendahan hati, saya sampaikan pesan, agar sebaiknya meminta Staf-Stafnya untuk mengumpulkan semua ijazah dosen dan karyawan UNPAZ. Lalu teliti satu per satu. Siapakah di antara dosen dan atau karyawan UNPAZ yang memiliki “gelar akademis” tertinggi, yang nilai gematrisnya sama dan paralel dengan nama “Manusia Perjanjian” (Jose Marcos Goncalves), yaitu “216”. Karena hanya orang dengan gelar akademis tertinggi yang bernilai Gematris 216, yang boleh bertemu Manusia Perjanjian. Di luar itu, sama sekali tidak boleh bertemu Manusia Perjanjian. Mengingat keterbatasan waktu (time line-nya 8 November 2019), maka sebaiknya jangan ditunda. Tidak perlu menunggu hingga hari pelantikan. Teliti saja dari sekarang. Bisa meminta bantuan Companheiro Leonito Ribeiro dan Maun Buras Martins untuk membantu Bapak Rektor, melakukan tugas ini. Keduanya memiliki “sesuatu” yang bisa diandalkan UNPAZ.  

(2). Kepada para politikus, yang kebetulan membaca catatan ini, dan merasa bahwa pemimpin Andalah yang berhubungan erat dengan angka triple “333”, maka sebaiknya turut membantu UNPAZ, dengan berbagai cara, agar kita bisa menemukan “Manusia Perjanjian”. Karena keseluruhan eksistensi “Manusia Perjanjian”, sejatinya bukan untuk kepentingan UNPAZ saja, tetapi untuk kepentingan bangsa ini secara keseluruhan. Bangsa ini menjadi negara bukan karena kehebatan manusia Timor Leste. Tetapi karena rancangan Allah. Untuk itu, jangan hanya jadi “penonton” saja untuk menonton “Drama 494” yang telah melanda UNPAZ. Ingat baik-baik, akan ada “Drama 484”. Jangan sampai, justeru yang harus menanggung resiko terburuk itu, bukan Rektor UNPAZ, tapi pemimpin yang menjadi “protektorat Anda”. Karena jika sampai protektorat tunggal Anda tiba-tiba berlalu, maka partai Anda akan bubar dengan sendirinya. Karena “roh” partai Anda, ada pada tokoh yang sedang saya maksudkan dengan angka 333 ini.

ADOLMANDO (200) + AMARAL(133) = 333.

ANAK(52) + DOMBA(87) + SABAT(194) = 333.

Untuk itu, mari kita sama-sama bekerja keras untuk menemukan “Manusia Perjanjian” (Jose Marcos Goncalves), yang dikirim Allah ke dunia untuk disemebelih sebagai “Anak Domba Sabat” guna meresturasi “Hukum Sabat”.

Karena Allah tidak pernah dan tidak akan pernah memindahkan pengudusan “hari Sabat” menjadi “pengudusan hari Minggu”, apalagi meniadakannya. Antara pengudusan hari Sabat dan pengudusan hari Minggu, memiliki kedudukannya masing-masing. Yang satu tidak bisa menggantikan yang lain.
Karena itulah Kristus berkata; “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya (Matius; 5:17).

Negeri ini memiliki kewajiban iman untuk harus menguduskan hari Sabat. Karena hasil kemenangan referendum negeri ini, diumumkan pada hari Sabat, tanggal 4 September 1999, yang melambangkan Perintah Allah ke-4 tentang Hukum Sabat. Siapapun yang mengabaikan pengudusan hari Sabat, saat meninggal, harus masuk melalui “Pintu Gerbang Gorden Hitam”, sebagaimana diperlihatkan kepadaku oleh seorang Imam bertampang (ras) kaukaosid, pada hari Sabat, 19 Februari 1994, di Bukit Sio(n) alias Bukit Ratapan.

Karena itulah kenapa, pada referendum 1999, saya berani taruhan dengan Staf Internasional asal Kanada untuk “memotong jari kelingking”, dengan mengirim “Patung Dewa Siwa” ke Kanada, guna memastikan bahwa, demi Hukum Sabat, PBB melalui UNAMET, akan harus merubah apa yang telah disepakati PBB, Portugal dan Indonesia, melalui: “New York Agreement”, tertanggal 5 Mei 1999, hari Selasa 7 September 1999, menjadi hari Sabat, 4 September 1999.

================================
“Tetapi apabila kamu tidak mendengarkan perintah-Ku untuk menguduskan hari Sabat  dan untuk tidak masuk mengangkut barang-barang melalui pintu-pintu gerbang Yerusalem pada hari Sabat, maka di pintu-pintu gerbangnya Aku akan menyalakan api,  yang akan memakan habis puri-puri  Yerusalem, dan yang tidak akan terpadamkan." (Yeremia; 17:27).
===============================


Artikel ini dapat diakses di laman face book saya. Klik saja link berikut;




Tidak ada komentar: