Pangeran Surya Tidak Berada Di Wilayah Timor Leste Saat Ini
Sebelumnya saya sampaikan ucapan selamat kepada para fans Real Madrid, karena Real Madrid berhasil lolos ke final Liga Champions edisi ke-61. Akhirnya tim dari "Kerajaan Spanyol" 3X berturut-turut menjuarai Liga Champions
2014 Real Madrid
2015 Barcelona
2016 apakah Real Madrid atau Atletico Madrid?
2015 Barcelona
2016 apakah Real Madrid atau Atletico Madrid?
===============================================
Janji TUHAN kepada seorang CO-ASS di Bukit Sio(n) 1994
===============================================
Janji TUHAN kepada seorang CO-ASS di Bukit Sio(n) 1994
===============================================
Kemarin melalui artikel berjudul; THE REAL TRUTH: “Kebenaran Yang Tak Terbantahkan”, di bagian akhir artikel tersebut, saya memberikan clue, bahwa tim yang akan melenggng ke babak final, ada pada kata kunci berbunyi; “Janji TUHAN kepada seorang CO-ASS di Bukit Sion” 1994.
Coba konversikan frasa CO-ASS dan REAL MADRID ke dalam “Bilangan Pythagoras”. Pasti hasilnya;
CO-ASS = 234
REAL MADRID = 234
REAL MADRID = 234
Jadi dalam clue; Janji TUHAN kepada seorang CO-ASS di Bukit Sio(n) 1994, kita sama sekali tidak menemukan nilai konversi yang paralel dengan nilai konversi; MANCHESTER CITY.
Lagi pula, judul artikel tersebut, yang menyebutkan nama REAL MADRID, sudah jelas-jelas memberikan pesan bahwa; “kemenangan ada di fihak Real Madrid”. Bukan Manchester City.
Saya rasa anak kecil yang membaca judul artikel tersebut juga akan langsung tahu, judul artikel tersebut memberikan pesan bahwa Real Madrid yang akan melenggang ke final.
Jika sebelumnya kita pernah mendengar adigum kuno berbunyi; “Don’t judge a book by its cover” (jangan menilai sebuah buku dari sampulnya), maka kali ini ada adigum (ungkapan) baru; “We may judge an article by its title” (kita boleh menilai sebuah artikel dari judulnya).
Jika judul artikelnya; “THE MAN CITY TRUTH”, mungkin Man City yang akan melenggang ke final. Tapi sayang, judulnya adalah; “THE REAL TRUTH”.
Pada Februari 1994, ketika ALLAH mengutus dua Malaikat-Nya memanggil saya ke Bukit Sio(n) yang terletak di Kaki Gunung Ramelau Timor-Timur (saat itu belum bernama resmi Timor Leste), karena ALLAH berkenan memberkati Program CATUR MOBILISASI, saat itu, saya dipanggil ke Bukit Sio(n) dalam status saya sebagai seorang CO-ASS (baca: dokter muda). Bukan sebagai seorang Presiden atau Perdana Menteri.
Di sanalah ALLAH berjanji akan menyelenggarakan segala sesuatunya sampai segala sesuatunya tergenapi, dan saat ini saya berada di titik ini karena JANJI TUHAN. Bukan karena saya peramal hebat.
Saya sama sekali tidak bisa meramal. Karena saya bukan peramal atau paranormal. Jadi saya hanya mencoba memperkenalkan karya-karya ALLAH yang penuh keajaiban. Bukan sedang memamerkan bahwa “saya hebat”.
Termasuk ketika saya mulai menerbitkan artikel pada 19 Maret 2014, bahwa Presiden Taur Matan Ruak (TMR) akan lengser sebelum sebelum 1 Januari 2017, saya melakukan itu karena saya senantiasa percaya teguh pada “Janji TUHAN”.
Jadi bukan karena saya membenci (antipati terhadap) Presiden TMR. Saya tidak akan memperoleh keuntungan apapun dengan membenci seseorang, termasuk Presiden TMR.
Kini dua tim dari “negara kerajaan” (Spanyol) telah lolos ke babak final Liga Champions “edisi kerajaan” (edisi 61). Maka saya berkewajiban, baik secara iman maupun moral, mewanti-wanti Yang Mulia Presiden TMR, bahwa kursi keramat yang diduduki Presiden TMR adalah; KURSI KERAJAAN. Maka sebaiknya banyak-banyak lah melakoni 3B (Berdoa, Bertobat & Bertirakat). “Karena ALLAH itu mampu menulis lurus dalam garis bengkok”.
HANYA ADA SATU CAWAN KRISTUS - TIDAK ADA DUA CAWAN KRISTUS
Ada sahabat yang bertanya (setelah membaca salah satu artikel saya sebelumnya);
“Anda mengatakan bahwa Atletico Madrid mampu menyingkirkan juara Liga Jerman dan lolos ke final karena kekuatannya ada di logo CAWAN mereka. Tapi mengapa Man City yang juga memiliki logo CAWAN, tidak bisa mengalahkan Real Madrid untuk lolos ke final?”
Tanggapan saya;
Ketika TUHAN menampakkan Diri-Nya untuk yang pertama kalinya pada 7 Juli 1996, KRISTUS hanya memperkenalkan SATU CAWAN. Bukan DUA CAWAN.
Dan mengacu kepada pesan yang telah tertulis dalam kitab (buku); THE DA VINCI CODE, di sana hanya ada nama; SANG REAL. Jika Anda di rumah memiliki buku THE DA VINCI CODE, coba buka halaman 352.
Di sana terdapat bab 60. Judul babnya adalah; SANGREAL…SANG REAL…SAN GREAL…DARAH BIRU….HOLY GRAIL. Kata-kata (ada 9 kata) yang membentuk kalimat judul pada bab 60, tertulis persis seperti yang saya tampilkan di sini.
Frasa SANG REAL ditulis secara berulang sampai 3X dengan sedikit modifikasi posisi huruf-hurufnya (Sangreal…Sang Real….San Greal…Darah Biru…Holy Grail).
Sekiranya saja di bab 60 itu tertulis; MAN CITY…MANCHESTER CITY..THE CITIZEN, maka pasti yang akan lolos ke partai puncak adalah Man City. Jadi poinnya, pada Liga Champions edisi kerajaan (61) ini, atas bantuan ALLAH, saya sedang mengungkap sejumlah kode tersembunyi dalam buku; THE DA VINCI CODE.
Misalnya ATM (Atletico Madrid) yang tertulis di sana, kini lolos ke final. Real Madrid (Sang Real = Darah Biru) yang juga tertulis di sana, kini lolos ke final.
Dan yang lebih aneh lagi, sebagaimana telah saya sampaikan sebelumnya, bahwa di halaman 341, di sana tertulis kode rahasia berupa huruf “M” sebanyak 5X.
Ternyata munculnya huruf “M” yang 5X itu melambangkan 4 tim semifinalis di mana semuanya berasal dari “kota M”, dan bertarung mati-matian memperebutkan tiket untuk bermain di kota yang juga berinisial “M”, kini telah menjadi kenyataan.
(1). M pertama; Manchester City dari Kota Manchester di Inggris.
(2). M kedua Madrid (Real) dari Kota Madrid di Spanyol
(3). M ketiga Madrid (Atletico), juga dari Kota Madrid di Spanyol
(4). M keempat Munchen (Bayern), dari Kota Munchen di Jerman
(5). M kelima adalah Kota Milan di Italia, tempat akan dilangsungkannya partai final.
(2). M kedua Madrid (Real) dari Kota Madrid di Spanyol
(3). M ketiga Madrid (Atletico), juga dari Kota Madrid di Spanyol
(4). M keempat Munchen (Bayern), dari Kota Munchen di Jerman
(5). M kelima adalah Kota Milan di Italia, tempat akan dilangsungkannya partai final.
“Adakah di antara Anda yang menganggap data dan fakta ini sekedar berlakunya teori co-insidensi (teori kebetulan?)” Hanya orang-orang tidak beriman yang menjawabnya YA.
HASIL LEMPARAN KOIN YANG SUNGGUH-SUNGGUH MENGEJUTKAN
Pada beberapa hari yang lalu saya menyampaikan “proposal” (usulan) kepada sahabatku SBY, untuk pada 5 Mei 2016, mengorganisir pelemparkan koin berlambang Ratu Elizabeth II dengan frekwensi sebanyak 14X (terbagi menjadi dua tahap, masing-masing 7X), guna memastikan di manakah PANGERAN SURYA saat ini berada?
Dalam proposal sebelumnya, saya menyampaikan pesan agar kedua sisi koin diberi simbol; GARUDA & BUAYA. Sisi GARUDA melambangkan wilayah Indonesia. Sementara sisi BUAYA melambangkan wilayah Timor Leste. Setelah dilakukan lemparan sebanyak 14X, sisiyang muncul lebih banyak (apakah GARUDA-Indonesia atau BUAYA Timor Leste), maka di sanalah PANGERAN SURYA berada saat ini.
Dan hari ini, telah dilakukan lemparan koin sesuai dengan yang direncanakan. Ternyata hasilnya, sungguh-sungguh mengejutkan. Setidak-tidaknya menurutku.
Ada 7 orang yang ikut menyaksikan lemparan koin tersebut. Hasil lemparan koin dapat dilihat pada foto terlampir. Dari formasi bilangan yang muncul di sana, bukan hanya keberadaan PANGERAN SURYA yang dipastikan (tidak berada di Timor Leste saat ini), tapi juga hasil lemparan koin tersebut memunculkan sejumlah informasi krusial. Salah satunya adalah informasi penting yang berhubungan erat dengan KEKAYAAN SALOMO.
Pada Minggu malam, 20 Februari 1994, sebelum meninggalkan Bukit Sio(n) untuk kembali ke Kota Atsabe, saya mendapat pesan, agar sebelum meninggalkan Atsabe kembali ke Bali, saya harus mengukur “dua benda pusaka”, berupa “logam mulia” yang melambangkan “KEKAYAAN SALOMO”.
Saya kemudian melaksanakan pesan tersebut. Kedua benda pusaka (logam mulia) yang melambangkan KEKAYAAN SALOMO, yang berbentuk LINGKARAN tersebut saya ukur BILANGAN LINGKARAN-nya.
Jadi yang diukur adalah PANJANG LINGKARAN. Bukan panjang diameternya. Karena Perintah dari Bukit Sio(n) seperti itu.
Ternyata setelah saya ukur dengan menggunakan meteran, benda pusaka yang satu, panjang lingkarannya adalah “42” cm (centimeter). Sementara pusaka yang satu lagi, panjang lingkarannya adalah “35” cm. Jika kedua besaran ini (42 dan 35) dijumlahkan, hasilnya = 77.
Angka 77 ini merupakan simbol SANG REAL, yang merupakan salah satu isu sentral dalam buku THE DA VINCI CODE.
Coba Anda konversikan frasa SANG REAL ke dalam “Bilangan Latin”. Hasilnya, pasti = 77. Kini SANG REAL telah lolos ke babak final Liga Champions edisi kerajaan (61).
Kita tunggu saja, apakah SANG REAL akan benar-benar berhasil mengangkat tropi Liga Champions edisi kerajaan di Tanah Italia pada Minggu dini hari, 29 Mei 2016 Waktu Nusantara?
Yang perlu juga saya sampaikan, jika dua tim yang masuk ke laga final nanti, dua-duanya berasal dari "Negara KERAJAAN", yang berarti Bayern Munchen tidak boleh ada di final karena Jerman bukan negara Kerajaan, dan jika pertandingan di final harus ditentukan melalui PENALTI, siapapun pemenangnya, tidak lagi mempengaruhi THESIS apapun yang saya usung.
Mengapa demikian? Karena berhubungan erat dengan angka keramat "77". Coba Anda konversikan 7 huruf dalam kata PENALTI ke dalam bilangan Latin, hasilnya pasti; 77 = Sang Real.
Yang perlu juga saya sampaikan, jika dua tim yang masuk ke laga final nanti, dua-duanya berasal dari "Negara KERAJAAN", yang berarti Bayern Munchen tidak boleh ada di final karena Jerman bukan negara Kerajaan, dan jika pertandingan di final harus ditentukan melalui PENALTI, siapapun pemenangnya, tidak lagi mempengaruhi THESIS apapun yang saya usung.
Mengapa demikian? Karena berhubungan erat dengan angka keramat "77". Coba Anda konversikan 7 huruf dalam kata PENALTI ke dalam bilangan Latin, hasilnya pasti; 77 = Sang Real.
Nah, atas alasan inilah, saya mengusulkan agar lemparan koin yang berpola; 7:7 (dibagi dalam dua tahap, yang masing-masing tahap terdiri dari 7X lemparan). Ternyata lemparan koin memunculkan hasil yang sungguh-sungguh mengejutkan.
Sisi koin yang melambangkan GARUDA, muncul bilangan 35, sementara sisi koin yang melambangkan BUAYA, memunculkan bilangan 42. Sama persis dengan ukuran panjang lingkaran kedua benda logam mulia yang melambangkan KEKAYAAN SALOMO.
Dengan demikian perbandingannya adalah; 8 berbanding 6. Sisi GARUDA muncul sebanyak “8X”, sementara sisi BUAYA muncul sebanyak “6X”.
Karena sisi GARUDA muncul lebih banyak (8X) dari sisi BUAYA (6X), maka itu artinya PANGERAN SURYA tidak berada di wilayah Timor Leste saat ini, melainkan berada di wilayah Indonesia.
Yang menarik adalah angka "42" yang merupakan lambang CAWAN. Ini memastikan bahwa CAWAN KRISTUS itu sebuah entitas sungguh-sungguh ada.
Pertanyaannya adalah;
“Di manakah kedua benda pusaka (logam mulia) yang melambangkan KEKAYAAN SALOMO tersebut saat ini berada?”
Belum saatnya di bahas di sini. Saya akan membahasnya pada kesempatan mendatang.
Saya benar-benar bersyukur kepada ALLAH Yang Maha Pengasih atas segala karya-Nya yang ajaib. Saya juga berkewajiban menyampaikan terima-kasih yang tak terhingga kepada belun SBY dan teman-teman lainnya yang telah meluangkan waktu dan tenaganya merealisasikan lemparan koin tersebut.
Lemparan koin dilakukan sebanyak 14X pada hari ini, 5 Mei 2016 merupakan Hari Raya KENAIKAN ISA ALMASIH dan anehnya mencerminkan bilangan misteri "153" yang merupakan MUJIZAT TUHAN DI PANTAI DANAU TIBERIAS.
Maka saya ingin sekali menutup artikel ini dengan mengutip Injil Santo Yohanes, pasal 21, ayat 1-14, yang berkisah mengenai; MUJIZAT TUHAN DI PANTAI DANAU TIBERIAS, yang memunculkan “153” ikan besar.
Alasan saya mengutip kisah mengenai MUJIZAT TUHAN DI PANTAI DANAU TIBERIAS, karena formasi bilangan yang muncul dari lemparan koin hari ini adalah; 35 & 42.
Jika ke-4 bilangan ini (35 & 42) dilafalkan menggunakan Bahasa Indonesia menjadi; TIGA LIMA EMPAT DUA, lalu dikonversikan ke dalam Bilangan Latin, kemudian dijumlahkan, hasilnya ternyata = “153”.
Dan anehnya lagi, buku THE DA VINCI CODE, yang mencantumkan kata kunci yang terdiri dari 10 huruf, yang saya rubah formasinya menjadi; MINA TIMOR = O dan IMAN TIMOR = O, terdapat halaman di halaman “341”. Termasuk kode berupa huruf “M”, yang muncul sebanyak 5X juga tertulis di halaman “341”.
Ternyata jika angka 341 ini dilafalkan menjadi; TIGA EMPAT SATU dan dikonversikan ke dalam Bilangan Latin, kemudian dijumlahkan, hasilnya juga ternyata = 153. Ini agak aneh tapi nyata.
Karena semuanya mengarah ke bilangan misteri "153", maka saya ingin sekali menutup artikel ini dengan mengutip Injil St. Yohanes.
==============================================
YESUS MENAMPAKKAN DIRI KEPADA MURID-MURID-NYA DI PANTAI DANAU TIBERIAS (St. Yohanes; 21: 1-14);
================================================
YESUS MENAMPAKKAN DIRI KEPADA MURID-MURID-NYA DI PANTAI DANAU TIBERIAS (St. Yohanes; 21: 1-14);
================================================
Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu. Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti. Kata Yesus kepada mereka: "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu." Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak. Kata Yesus kepada mereka: "Marilah dan sarapanlah." Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan. Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu. Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.
============================================
============================================
Semoga catatan sederhana ini bermanfaat. TUHAN YESUS Yang Maha Pengasih memberkati kita semua (hitam dan putih). Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar