Walau rupaku rupa purba.
Walau tulangku tulang budak.
Tapi mataku adalah mata langit.
Mulutku adalah mulut bumi.
-----------------------------------------
Aku menggantungkan asaku
Melewati tingginya langit.
Aku menimbuni mimpiku
Melebihi beratnya bumi.
Kini langit mulai bocor.
Bumipun telah berlubang.
---------------------------------------
Di balik tingginya gedung pencakar kaki langit.
Kulihat kepalsuan peradaban dunia sedang menjulang.
Di balik kemilaunya batu nisan insani
Kulihat daging dan tulang sedang mengguncang.
Di balik licinnya dasi mahal para kaum moralis.
Kulihat jiwa-jiwa hipokrit sedang bersulang.
Di balik lebarnya jubah putih para pengkotbah surgawi.
Kulihat iman dunia sedang meradang.
------------------------------------------------------
Ooh langit...!
Ooh bumi...!
Singkirkan semua ilusi.
Lapangkan kedalaman hati.
Untuk menyambut datangnya Sang Hakim.
Yang akan membawa hukum-hukum Ilahi.
---------------------------------------
Karya: Rama Cristo.
Misticus dari Dunia Antah Berantah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar