Apa yang diucapkan Pemenang Nobel Perdamaian 1996, Dr. Jose Manuel Ramos Horta, tentang UNTL (Universidade Timor Lorosa'e), dalam debat publik yang ditayangkan RTTL secara live pada 13 April 2022, yang kini menjadi viral, dari perspektif saya, memiliki dimensi paradox.
"Kenapa paradox?"
Paradox karena, di mata manusia, ucapan Dr. Ramos Horta telah menyinggung perasaan Civitas Akademika UNTL, sampai-sampai Pimpinan UNTL harus melakukan pers konference. Tapi di Mata ALLAH, belum tentu ALLAH menyalahkan ucapan Dr. Ramos Horta. Siapa tahu, justeru keputusan Dr. Ramos Horta yang disampaikan dalam siaran live RTTL, edisi 13 Januari 2022, yang menyetakan; tidak akan melibatkan para Ahli Hukum dari UNTL selama Beliau menduduki Istana Aitarak Laran, masuk dalam Rancangan ALLAH (??? = triple questions mark).