SELAMAT DATANG

Selamat datang di Blog Darah Daud 303. Semoga Anda menikmati apa yang ada di blog ini. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amen.

Cari Blog ini

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Blog DARAH DAUD 303 Memiliki aktivitas antara lain: penelitian, penulisan & konseling

Kamis, 31 Desember 2020

MEMORIA INESKESIVEL 31 DEZEMBRU 1985 (Quiz Berhadiah 21 Dolar Ba Estudantes)

 

Iha 31 Dezembru 1985, tamba deit atu dansa ho doben iha Atsabe hodi simu tinan foun (1986), tuku 9 dader, hau sai husi Dili, sa'e truck ba tun iha "Simpang Tiga" Ermera. Bolu Simpang Tiga, tamba iha kruzamentu 3: 
 
1. Ba Dili
2. Ba Ermera Kota Lama.
3. Ba Letefoho-Atsabe. 
 
Sai husi Dili, ho konviksaun ida katak, pasti iha transporte husi Simpang Tiga ba Atsabe. Sa-tan atu simu tinan foun, konserteza ema viazen barak. 
 
Mas saida mak akontese? To'o Simpang Tiga, tuku 11. Truck hatun hela hau, truck tama ba Ermera Kota Lama. Hau hein karreta atu ba Atsabe. Mas hein ba hein, hein ba hein, karreta atu ba Atsabe laiha. Jangankan ba Atsabe, ba deit Letefoho mos laiha. Hein to'o tuku 5 lorokraik, nein

Jumat, 18 Desember 2020

UMA LISAN IDA NARAN "SURA-UBU" IHA KA LAE? (Mensajen Importante Enkamiña Ba PDS/Partidu Desenvolvimentu Sosial/is)

A. Prefásiu
 
Artigu ida ne'e, espesialmente, hau enkamiña lós deit ba hau nia belun diak nain rua (ida Ministru, ida fali Assesor) ne'ebe agora dadaun ne'e involve iha GOI ho PDS (Partidu Desenvolvimentu Sosial/is) ninia membrus tomak. Mas infelizmente, sira nain rua nia naran, hau labele mensiona iha artigu ne'e.
Entretantu, hau la dedika artigu ida ne'e ba parte seluk. Parte sira ne'ebe la halo parte iha PDS, bele lé artigu ida ne'e, mas karik iha liafuan ruma la monu ba imi nia laran, labele senti ofendidu, labele fuan taridu, labele nervus sa'e, to'o adrenalin nakalin hodi fakar sai ba sirkulasaun sistemik.

MENSAJEN ESPESIAL BA CNRT ("Maun Bot Xanana Nia Abut Mai Husi Ne'ebe?")

 

Man purpose. God disposes.
Ita emar bele planeia buat hotu, maibe so Nai Maromak mesak deit mak bele deside.  Tuir lolos ne'e ohin kalan, hau atu kuntinua posting kuntinuasaun artigu ho titulu: "Catatan Di Luar Nalar". Mas komu ohin tuku 4 lorokraik, teki-teki mosu sinal iha edifisiu Ceepaz, ho simbolu "X" hanesan fotografia hau anexu iha ne'e, entaun kuntinuasaun artigu refere, hau kansela tiha fali, aban mak kuntinua.

 
Atraves artigu badak ida ne'e, ho hakraik aan, hau hato'o mensajen importante ba Quadros CNRT sira, atu hanoin seriu, seriu i seriu, kona-ba Maun Bot Kayrala Xanana Gusmao nia huun ho abut (orijen), relasiona ho sinais (X) ne'ebe mosu iha edifisiu Ceepaz ohin lorokraik tuku 4.
Pergunta fundamentais mak ne'e: 
 
"Kayrala Xanana nia huun ho abut mai husi ne'ebe?" Quadros CNRT sira labele resposta fali nune'e: "Xanana ema Manatuto, nia Pai naran Manuel Gusmao, nia moris iha dia 20 de Junho de 1946. Nia mak Comandante Supremo Libertasaun Nasional. Nia mak Comandante em Chefe das Falintil". Resposta simples hanesan ne'e, labarik kiik TK-SD oan sira mos hatene. Buka oinsa hodi fo resposta seluk. 

CATATAN DI LUAR NALAR (Civitas Akademika Unpaz Tenki Reza Barak) 1


Iha 12 Dezembru 2020, pur volta de 3 oras madrugada hau hetan mehi estranho. Katuas fuk mutin ida, hatais mutin hotu, mosu mai dehan nune: 
 
"O atu ba tuir Yudisium, O tenki hatais faru ida lori mai husi Englatera, ho kalsa simbolu Riku Soin Salomao. Hatais mos jas no gravata ida nee (Katuas koalia sambil hatudu sasan sira Nia temi nee)".
Depois Katuas dehan tan: 

Minggu, 13 Desember 2020

KENANGAN BERSAMA LA SAMA PADA 13 DESEMBER 2005 DI ALL SEASON HOTEL LEGIAN KUTA BALI

 


KENANGAN BERSAMA MBAK YENI ROSA DAMAYANTI DI MARKAS BESAR PMKRI JAKARTA PASCA DEMO DEPLU 12 JUNI 1998


Berkaitan dengan Surat Keputusan Rektor Unpaz (Universidade da Paz), nomor referensi: 112/Reitor/Unpaz/XII/2020, tertanggal 5 Desember 2020, di mana, saya ditugaskan untuk menulis buku Biografi Prof. Dr. Lucas da Costa, SE., MSi, maka tiga hari lalu, saya mengumumkan daftar nama dari sejumlah calon narasumber, yang menurut saya, bisa memberikan kesaksian mereka mengenai Prof. Lucas, rektor pertama Unpaz, yang meninggal pada 5 September 2019, di Rumah Sakit Nasional Guido Valadares, Dili, pasca menjalani dua kali Operasi Laparatomy (operasi pertama dilakukan pada 27 Agustus 2019 dan operasi kedua, dilakukan pada 4 September 2019).
 
Dalam artikel yang memuat daftar termaksud (sayangnya saya menggunakan bahasa Tetun, sehingga rekan-rekan di Indonesia yang tidak mengerti bahasa Tetun, tidak bisa memahami artikel tersebut), tidak ada satupun nama perempuan di sana. Bukan karena saya pilih kasih atau pilih kisah. Tapi karena saya belum tahu persis, siapakah, Kaum Hawa, yang layak masuk daftar? Karena itulah di bagian akhir daftar tersebut, saya menitipkan pesan di sana, agar rekan-rekan mengusulkan

Selasa, 08 Desember 2020

KESAKSIAN MEMILUKAN DARI MANTAN PASUKAN ELIT YANG DITERJUNKAN DI BAUCAU PADA 8 DESEMBER 1975

 



PROFESSOR RAMA METAN: "Mutiara Hitam Dari Timur" (2)/habis)

 



PROFESSOR RAMA METAN: "Mutiara Hitam Dari Timur" (1)

 

Pada tanggal 5 Desember 2020, secara resmi, Rektor Unpaz (Universidade da Paz), Dr. Adolmando Soares Amaral,Lic. Eco.,M.M., mengeluarkan "depacho" (Surat Keputusan), dengan nomor referensi: 112/REITOR/UNPAZ/XII/2020, yang isinya, menugaskan saya (Antoninho Benjamin Monteiro, dalam kapasitas saya sebagai Direktur Ceepaz/Centro Estudo Estratégico da Paz), untuk menulis buku Biografi Prof. Dr. Lucas da Costa,SE.,MSi (mantan Rektor Unpaz, yang meninggal pada 5 Sepember 2019, di Rumah Sakit Nasional Guido Valadares Dili, setelah 2X menjalani Operasi Laparatomi).

Isi "despacho" tersebut, bisa Anda baca pada foto terlampir. 
 
Akhirnya, setelah mempertimbangkan sejumlah aspek, saya menerima keputusan ini, karena kegiatan "Writing" and "Publishing" termasuk bagian integral dari "Annual Action Plan Ceepaz". Berkaitan dengan isu di atas, maka saya telah menyusun rencana unuk melakukan wawancara khusus dengan beberapa narasumber yang pernah bersama, dan atau mengenal Prof. Lucas semasa hidupnya. Di antara narasumber termaksud, ada sejumlah nama penting yang menurut saya layak diwawancarai, antara lain; 

Minggu, 06 Desember 2020

Janji Mayjen Benny Moerdani pada AS sebelum TNI gempur Dili

 

Merdeka.com - 6 Desember 1975, Presiden Soeharto menerima kunjungan Presiden Amerika Serikat Gerald Ford. Salah satu yang mendapat pembahasan utama adalah kekalahan AS dalam perang Vietnam.

Saat itu dunia meyakini adanya 'efek domino'. Jika satu negara non-komunis jatuh ke tangan komunis, maka negara di sekitarnya akan ikut pula menjadi komunis. Hal ini terbukti setelah Vietnam, Kamboja pun jatuh ke tangan Khmer Merah.

Presiden Soeharto memaparkan kondisi di Timor Portugal. Sejumlah partai kiri menguasai negara bekas jajahan Portugis tersebut. Indonesia mengisyaratkan akan menggunakan kekuatan militer untuk mencegah negara itu jatuh ke tangan komunis dan menjadi pangkalan Uni Soviet di Asia Tenggara.

OPERASI SEROJA 7 DESEMBER 1975


 



Rabu, 02 Desember 2020

MENGAPA ANDA MELETAKKAN ANGKA 212 DI BAWAH KAKI TUHAN? APAKAH ANDA MENYINDIR PA 212?

 

Kemarin, 1 Desember 2020, saya memposting artikel berjudul: "Revolusi Kuning Adalah Sebuah Keniscayaan" (di laman facebook saya). Dalam artikel tersebut saya lampirkan 4 foto. Salah satunya adalah foto yang saya lampirkan kembali dalam artikel ini. Lalu ada sahabat bertanya begini; "Mengapa anda meletakkan angka 212 di bawah Kaki Tuhan? Apakah anda menyindir Perkumpulan Alumni 212?"

Berikut tanggapan saya; 
 
Dalam gambar Tuhan, sebagaimana terlampir, ada sejumlah aksara, di mana sayalah yang menuliskannya di sana. Foto tersebut, saya mendapatkannya dari internet. Tapi sejumlah aksara di dalamnya, yang terdiri dari: Hakim Agung Akhir Jaman, 212, Cawan Majapahit dan 7733103170, saya yang membubuhkannya. 
 
Ada 4 alasan, mengapa saya dengan sengaja meletakkan angka 212 di bawah kaki Tuhan, yaitu;

REVOLUSI KUNING ADALAH SEBUAH KENISCAYAAN (Karena Bilangan Tidak Pernah Membohongi Manusia)

 

Coba Anda perhatikan 4 gambar dalam catatan ini. Orang bijak bilang, satu gambar mewakili seribu kata. Berarti 4 gambar terlampir, mewakili empat ribu kata. Dan jika empat ribu kata itu direduksi ke dalam kesimpulan, maka kesimpulannya hanya terdiri dari dua kalimat berikut; 

 
1). Revolusi Kuning adalah sebuah keniscayaan.
2). Karena bilangan tidak pernah membohongi manusia.
 
MUNCUL LINGKARAN KUNING DI LANTAI
 
Salah satu materi kajian, untuk memastikan akan datangnya "Revolusi Kuning" adalah kejadian aneh berikut ini;
 
Pada tanggal 19 Juli 2019, saya diajak Companheiro Leonito Ribeiro (salah satu kader PD/Partai Demokrat yang saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Hukum Unpaz), untuk mengunjungi Kantor Nasional Partai Demokrat yang terletak di Colmera Dili.

Senin, 30 November 2020

NAMAKU SIMAMORO (Pesan Raja Atsabe Mengenai Deklarasi Balibo)

 Pengantar Singkat




SEJARAH HARUS TETAP DIKENANG WALAU SEPAHIT APAPUN (Kenangan Mengenai Deklarasi Balibo 30 November 1975)

 
Pengantar Singkat
 
Orang bijak bilang; "Di jagat raya ini, segala sesuatu terjadi karena ada alasannya masing-masing". Dalam bukunya yang berjudul: "DE ORATORE", Cicero (ahli hukum dan orator ulung Romawi Kuno) berkata; "Historia vero testis temporum, lux veritatis, vitae memoria, magistra vitae, nuntia vetustatis" (Sejarah merupakan saksi jaman, cahaya kebenaran, kenangan akan hidup, guru kehidupan, dan pesan dari masa lalu).
 
Hari ini, 30 November 2020, merupakan hari ulang tahun "Deklarasi Balibo" ke-45. Berikut ini, saya tampilkan catatan mengenai Deklarasi Balibo, yang amat terkenal itu.

DEKLARASI BALIBO

 

Tetum

Declarasaun Independensia nian no Declarasaun Balibo

Bainhira buka atu prevene invazaun ho eskala n'ebe bo'ot, Fretilin unilateralmente deklara tiha independensia iha 28 de Novembru 1975 no forma tiha governu ida.

Hanesan resposta, membrus sira seluk husi Timor-Leste nia partidus politikus ha'at (4) ne'e deklara tiha integrasaun Timor-Leste nian ba'a Indonesia liu husi asina 'Deklarasaun Balibo' iha 29 de Novembru.

Portugal no komunidade internasaional la rekonhese deklarasaun rua (2) ne'e hotu.

Portuguese

A Declaração de Independência e a Declaração de Balibó

Com a intenção de impedir a grande invasão, a FRETILIN declarou unilateralmente a independência a 28 de Novembro e formou governo.

Em resposta, a 29 de Novembro, elementos dos outros quatro partidos políticos timorenses declararam a integração de Timor-Leste na Indonésia ao assinar a "Declaração de Balibó".

Portugal e a comunidade internacional não reconheceram nenhuma destas duas declarações.

Indonesia

Deklarasi Kemerdekaan dan Deklarasi Balibo

Demi mencegah invasi besar-besaran, Fretilin mendeklarasikan kemerdekaan pada 28 November 1975 dan membentuk sebuah pemerintahan.

Sebagai tanggapan, para anggota dari empat partai politik lain di Timor Leste mendeklarasikan integrasi Timor-Leste ke dalam Indonesia dengan menandatangani 'Deklarasi Balibo' pada 29 November.

Portugal dan komunitas internasional tidak mengakui kedua deklarasi tersebut.

English

The Declaration of Independence and the Balibó Declaration

In an attempt to prevent full-scale invasion, Fretilin unilaterally declared independence on 28 November 1975 and formed a government.

In response, members of four other East Timorese political parties declared the integration of Timor-Leste into Indonesia by signing the 'Balibo Declaration' on 29 November.

Portugal and the international community did not recognise either declaration.

BENARKAH PAK XANANA AKAN MEMENANGKAN PILPRES 2022?

 


Pada jaman pendudukan Indonesia (saya tidak mengatakan jaman penjajahan Indonesia), saya suka sekali mengoleksi buku-bukunya Prof. Edward de Bono, sang pencipta "Teori Berpikir Lateral". Sayang sekali, buku-buku tersebut terbakar habis pada saat terjadi September Negra (September Hitam), pasca pengumuman hasil referendum, 4 September 1999.

Prof. De Bono mengatakan, cara berpikir manusia dibagi ke dalam 2 golongan besar, yaitu:
1. Pemikir atas bawah.
2. Pemikir Lateral(is). 
 
Tipe yang pertama, disebut juga "tipe berpikir primitif". Tipe ini, jika mendengar suatu informasi, langsung ditelan alias dipercaya, tanpa mencerna lebih jauh, apakah informasi tersebut benar atau tidak. Sementara tipe yang kedua (Lateralis), adalah tipe pemikir analitis. Tipe ini, setiap mendapatkan informasi apapun, akan dikaji lebih cermat untuk

APAKAH ALLAH LEBIH MEMIHAK JOE BIDEN dan MEMUSUHI DONALD TRUMP? (Kemenangan Mr. X Dalam Pilpres 2022 Bukan Dikarenakan Allah Memperlihatkan Sifat KeberfihakanNya)

 

"Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari Sorga" (Yohanes 3:27).

Catatan ini saya tulis untuk menjawab pertanyaan dari beberapa sahabat berkaitan dengan saran ke-3 (saran numerologis) yang saya tulisikan dalam artikel berjudul: "Selama Joe Biden Menduduki Gedung Putih - Amerika Akan Dipenuhi Drama". 
 
Artikel tersebut diterbitkan pada tanggal 22 November 2020, bertepatan dengan genap 57 tahun drama penembakan Presiden John F. Kennedy (22 November 1963).

Rabu, 25 November 2020

QUEST FOR TRUTH, SEARCH FOR KNOWLEDGE

 


Have you ever wondered how some people can think so differently from you? Does it seem impossible to understand why others are so sure they are right when you know they are wrong? How can people be so opposite? That had me puzzled for years, and the only thing that ever helped me to understand these differences was the study of numerology. I have researched and pondered the subject for years becausethis science is deep and much can be understood only by meditation on symbols.

Minggu, 22 November 2020

SELAMA PRESIDEN TERPILIH JOE BIDEN MENDUDUKI GEDUNG PUTIH - AMERIKA AKAN DIPENUHI DRAMA

Catatan ini disampaikan dalam rangka mengenang genap 57 tahun, drama penembakan Presiden Amerika ke-35, beragama Katolik, John Fitzgerald Kennedy (22 November 1963). Satu-satunya referensi utama, yang menjadi landasan bagi saya untuk memilih kalimat judul di atas, adalah sehelai kwitansi aneh (lihat foto terlampir), yang diproduksi di Denpasar Bali Indonesia, pada tanggal 14 Juni 2018, tepat pada hari ulang tahun Presiden Donald John Trump ke-72. Ikuti kisah nyata di bawah.

Pada tanggal 14 Juni 2018 (genap hari ulang tahun Presiden Donald Trump yang ke-72), sore hari, setelah berdo’a Koronka (rutinitas setiap jam 3 sore), saya merasa “ngantuk”, lalu berbaring di kamar kos. Baring doang, tidak sampai tidur pulas. Tiba-tiba terjadi sesuatu yang sangat aneh. Terlalu sulit untuk menjelaskannya di sini. Nanti saya malah dituduh orang gila.

Kamis, 12 November 2020

MENGAPA NEGARA HANYA MENGAKUI 12 NOVEMBER 1991 TETAPI MENGABAIKAN 12 JUNI 1998? (bagian 2)






 

PANGDAM IX UDAYANA BERKATA: "PEMBANTAIAN SANTA CRUZ BUKAN ATAS KOMANDO SAYA"

 

Hari ini, 12 November 2020, genap 29 tahun peristiwa pembantaian Santa Cruz Dili, yang mengakibatkan lebih dari 200 orang kaum muda gugur, ratusan lainnya luka-luka. Pembantaian sadis 12111991, dilakukan oleh salah satu unit militer (TNI), dan berdasarkan pengakuan Mayjen Sintong Pandjaitan (Pangdam IX Udayana jaman itu), sebagaimana disampaikan sendiri oleh Pak Sintong, di hadapan Anggota IMPETTU Bali, bertempat di Aula Makorem 163/Wira Satya Denpasar, pada akhir November 1991, pria keturunan Batak itu, mengatakan dengan sangat marah, dengan wajah yang memerah sambil memukul podium, sampai-sampai Danrem 163/Wira Satya Denpasar, Kolonel Ahim Ibrahim, melonjak kaget dari kursinya, bahwa pembantaian Santa Cruz, bukan atas perintah Pangdam IX Udayana.

Selasa, 10 November 2020

MENGAPA NEGARA HANYA MENGAKUI 12 NOVEMBER 1991 TETAPI MENGABAIKAN 12 JUNI 1998? (bagian 1)



Catatan ini bukan untuk mencari masalah, tetapi ingin mencari "keadilan". Catatan ini tidak diawali dengan pernyataan, tetapi pertanyaan. "Mengapa negara hanya mengakui 12 November 1991, tetapi mengabaikan 12 Juni 1998? Mungkinkah Timor-Timur berpisah dengan Indonesia pada 1999, jika tidak ada referendum pada 30 Agustus 1999? Mungkinkah ada referendum pada 30 Agustus 1999, jika tidak ada "Sumpah Referendum" pada 12 Juni 1998?" Mungkinkah ada "Sumpah Referendum" pada 12 Juni 1998, jika Soeharto tidak lengser pada 21 Mei 1998? Mungkinkah Soeharto lengser pada 21 Mei 1998, jika tidak ada "Sumpah Ular Kuning" pada 16 Mei 1998?