SELAMAT DATANG

Selamat datang di Blog Darah Daud 303. Semoga Anda menikmati apa yang ada di blog ini. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amen.

Cari Blog ini

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Blog DARAH DAUD 303 Memiliki aktivitas antara lain: penelitian, penulisan & konseling

Senin, 04 November 2019

TANPA SEPATU BUAYA SAYA TIDAK BOLEH MENERIMA JABATAN DIREKTUR CEPAZ



Tanggal 2 November 2019, tengah malam, "Kakek Misterius" muncul dan memberikan pesan;
"Bahwa saya baru boleh menghadiri acara pelantikan, 5 November 2019, jika mengenakan "Sepatu Buaya". Tanpa "Sepatu Buaya", saya tidak boleh menghadiri acara pelantikan".

Itu artinya, tanpa "Sepatu Buaya", saya tidak boleh menerima posisi sebagai "Direktur CEPAZ", sebagaimana ditawarkan Magnifico Rektor UNPAZ, melalui "Surat Notifikasi", tertanggal 30 Oktober 2019.


SEKILAS TENTANG SEPATU BUAYA

Sepatu Buaya saya beli di Toko Matahari Denpasar Bali, pada 13 September 2011, berdasarkan pesan yang disampaikan Bunda Suci Perawan Maria, melalui mimpi, 13 September 2011, dini hari.
Semenjak beli sepatu tersebut, saya belum satu kalipun memakainya. Sampai catatan ini dibuat, sepatu tersebut belum tiba di Dili.

Saya berharap, hari ini "Sepatu Buaya" tiba di Dili, agar besok saya bisa mengikuti acara pelantikan, di mana saya akan dilantik sebagai "Direktur CEPAZ" (Centro Estrategia e Pesquisa da Paz = Direktur Pusat Pengkajian dan Penelitian UNPAZ) .

SIMBOLISASI PI (PESAN ILAHI)

Para filsuf bilang; "Manusia itu adalah 'homo simbolicum est'. Bahasa Latin yang artinya; manusia adalah mahkluk yang penuh dengan simbol. Perintah Kakek Misterius agar saya harus mengenakan "Sepatu Buaya" untuk menghadiri acara pelantikan 5 Novemver 2019 adalah bagian dari simbolisasi PI (Pesan Ilahi), sebagaimana perintah Kakek Misterius agar saya harus mengenakan "Baju Darah Dinasti", saat menghadiri acara "Pelantikan Rektor" pada 30 Oktober 2019.

TAKHTA DAUD (429)

Berita baiknya adalah, ternyata frasa "Diretor Centro Estrategia e Pesquisa da Paz" memiliki nilai Gematris yang sama dengan "Takhta Daud" (429). Anda bisa buktikan (hitung) sendiri.

"Apakah ini pertanda bahwa Allah telah merubah "Kursi Kematian" menjadi "Takhta Daud?" Harapan saya demikian, agar rektor baru terbebas dari resiko tinggi.

Saya harus jujur katakan bahwa saya tidak pernah meminta untuk ditempatkan sebagai "Diretor Centro Estrategia e Pesquisa da Paz" (CEPAZ).

Untuk itu saya berkewajiban menyampaikan ucapan terima-kasih yang sebesar-besarnya kepada Rektor UNPAZ, Bapak Dr. Adolmando Soares Amaral,Lic.Eco., M.M., atas segala kepercayaan yang diberikan kepada saya.

"Apakah saya harus menerima atau menolak, tergantung apakah 'Sepatu Buaya' bisa sampai ke tanganku sebelum jam pelantikan atau tidak?"

Terima-kasih. God bless us all.

Tidak ada komentar: