Kemarin, 3 November 2020, saya memposting artikel berjudul: "Untuk membebaskan Jiwa-Jiwa Dari Api Penyucian (Satu Missa Lebih Berkenan Kepada Allah Yang Mahakuasa Dari Pada Kumpulan Ratapan dan Air Mata Seluruh Dunia). Lalu ada sahabat yang mempertanyakan, "kok bisa ya, hanya gara-gara mengikuti mode (fashion) dunia, ribuan orang bisa terbakar di neraka? Jangan-jangan anda hanya mengada-ada untuk menakut-nakuti? Padahal tidak ada pesan seperti itu?
Untuk menanggapi sikap skeptis itulah, saya memposting catatan pendek ini, dengan memperlihatkan foto sampul buku berjudul: AN UNPUBLISHED MANUSCRIPT ON PURGATORY, sebagaimana bisa Anda lihat dalam foto terlampir. Dan agar lebih meyakinkan lagi, saya sertakan juga foto teks asli dalam Bahasa Inggris, yang tertulis di dalam buku tersebut, tepatnya di halaman 73. Coba lihat teks (kalimat) yang saya beri garis merah dalam foto terlampir (It declared that thousands of persons were burning in hell forever because of grievous sins that had resulted from their wishing to follow the fashions of the world" = Suara mistik itu menyatakan bahwa ribuan orang terbakar di neraka selamanya gara-gara dosa-dosa memilukan yang mereka lakukan karena keinginan mereka mengikuti fashion-fashion dunia).
Jadi semua yang saya tulis dalam artikel kemarin, itu asli, sesuai dengan isi buku tersebut. Tidak ada gunanya, atau tidak untungnya sama sekali, saya "ngarang-ngarang cerita". Kalau saya "ngarang", akibatnya malah saya nanti ikut terbakar di neraka karena merubah "Pesan Ilahi" yang disampaikan "Suara Mistik", milik Imam/Pastor yang telah masuk Surga, dan harus berkunjung kembali ke dunia untuk menyampaikan "kebenaran hakiki".
Dalam terjemahan kemarin, kata "it" yang terletak dalam (konteks) kalimat tersebut, saya terjemahkan menjadi "Suara Mistik", karena dalam teks asli, frasa "Suara Mistik" muncul di sana. Tepatnya frasa "Suara Mistik", muncul di alinea terakhir, halaman 73, dalam kalimat berbunyi: "The mystic Voice from the other world.." (Suara Mistik dari dunia lain.."). Teman-teman yang pernah mendapat foto copy-an buku tersebut dari saya, boleh cek sendiri.
Bayangkan saja. Hanya gara-gara mengikuti mode dunia, harus terbakar di neraka selamanya. Apalagi mencuri (mengkorupsi) uang milik orang-orang miskin. Ketika masih hidup di dunia, kita berhadapan dengan BAPA Yang Maha Pengasih. Tapi setelah meninggal, kita akan berhadapan dengan ANAK Yang Maha Adil. Karena Injil berkata: "BAPA tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada ANAK" (Yohanes 5:22).
Maka sembahlah ANAK sebagaimana kita menyembah BAPA, karena ANAK dan BAPA adalah SATU dan sehakikat (Homousias). Apalah artinya berbuat baik, tetapi menyangkal ANAK. Padahal ANAK yang akan jadi HAKIM. Apalagi di dalam Alqur'an sendiri tertulis: "Hanya Isa Almasih saja yang akan kembali dari Surga sebagai Hakim pada Hari Kiamat" (Quran; 43:69).
Semoga catatan pendek ini bermanfaat.
Bukan rok pendek di samping ini yang bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar