SELAMAT DATANG

Selamat datang di Blog Darah Daud 303. Semoga Anda menikmati apa yang ada di blog ini. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amen.

Cari Blog ini

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Blog DARAH DAUD 303 Memiliki aktivitas antara lain: penelitian, penulisan & konseling

Senin, 03 Februari 2020

UNPAZ MELAMBANGKAN REFERENDUM 1999 ("Mengapa Menggunakan Akronim UNPAZ?")


Sebelumnya, perkenankan saya mengucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Yang Mulia Uskup Mgr. Dom Carlos Filipe Ximenes Belo,SDB, Pemenang Nobel Perdamaian 1996, yang hari ini, 3 Februari 2020, merayakan ulang tahun ke-72 (3 Februari 1948 - 3 Februari 2020). Semoga panjang umur, sehat selalu, dan senantiasa mendapat perlindungan dari TUHAN Yang Maha Pengasih. Amen.

Tadi malam, menjelang tengah malam, tepat pukul 23.30 Waktu Timor Leste, selain menerima pesan yang ditujukan kepada Presiden Lu-Olo untuk mengeluarkan Dekrit
Presiden, membubarkan Parlamen Nasional dan mendeklarasikan EA2, sebagaimana telah saya sampaikan melalui artikel berjudul PERAMPOKAN TAKHTA seri ke-5
(https://web.facebook.com/antoninho.rego.1/posts/186472599223861), juga ada pesan lain yang berkaitan erat dengan UNPAZ (Universidade da Paz).

Saya diminta mengajukan kembali secara terbuka kepada publik, terutama kepada kalangan Akademisi UNPAZ, pertanyaan yang saya tempatkan sebagai sub-judul artikel ini; "Mengapa Menggunakan Akronim UNPAZ?" Pertanyaan ini sudah kerap kali saya ajukan di artikel-artikel sebelumnya.Tapi sampai detik ini, belum ada yang bisa menjawabnya.

"Clue" (petunjuk) untuk menjawab pertanyaan di atas, telah saya sediakan di dalam 4 foto terlampir. Dua dari 4 foto terlampir adalah foto-foto kabur, yang memvisualisasikan momen bersejarah di mana, ketika Yang Mulia Uskup Belo, mengundang saya untuk hadir di Gereja Balide, pada 3 Februari 2004 (16 tahun lalu), hanya gara-gara tokoh Pemenang Nobel Perdamaian 1996 tersebut ingin sekali mengenal saya, setelah membaca tulisan saya (tulsian berseri) di Harian Umum STL (Suara Timor Lorosae), yang mengangkat thema sentral: "KONFLIK UNDIL ADALAH BAGIAN DARI PRAKTEK POLITIK ELIMINASI". 

Jika ada seseorang, entah itu masyarakat umum, atau kalangan Akademisi UNPAZ yang bisa menjelaskan (menjawab) pertanyaan di atas, maka wajib hukumnya (konsekuensinya), saya harus meletakkan jabatan saya sebagai "Direktur CEE-PAZ", pada 11 Februari 2020, bertepatan dengan perayaan 162 penampakan Bunda Suci Perawan Maria (Dikandung Tanpa Noda), di Lourdes Perancis, 11 Februari 1858. 

Waktu yang disediakan lumayan banyak, yaitu 8 hari, terhitung mulai dari tulisan ini diposting, sampai 10 Februari 2020, pukul 00 Waktu Timor Leste. 

Unsur-unsur yang harus ada di dalam jawaban termaksud adalah;

(1). Menjelaskan angka triple 444, yang menghubungkan akronim UNPAZ dengan Referendum 1999.
(2). Menjelaskan hubungan antara pertemuan saya dengan Uskup Belo (3 Februari 2004), dengan Referendum 1999 dan hubungan kausalitasnya dengan akroim UNPAZ.
(3). Pada 25 Februari 2017, saat masih berada di Hotel Nusantara 2 Atambua, saya memposting sebuah proposal terbuka di akun lama (Rama Cristo). Melalui proposal tersebut, saya mengusulkan kepada Otoritas UNPAZ, untuk menambahkan satu huruf ke dalam akronim UNPAZ. Dengan demikian, usia Rektor UNPAZ bisa diperpanjang ALLAH. Tapi sayangnya, proposal saya diabaikan. Oleh karena itu, siapapun yang bersedia menjawab pertanyaan di atas, wajib hukumnya, harus membangun hubungan antara Kitab Wahyu (Kitab ke-73) dan hubungan teologisnya dengan akronim UNPAZ jika akronim UNPAZ ditambahkan satu huruf.
(4). Pada saat melakukan Studi Banding ke Universitas Udayana Bali, pada November 2019, saya sempat mampir ke Mataram NTB untuk menemui Manusia Perjanjian (Jose Marcos Goncalves). Di sana saya menitipkan uang sebesar "362 dolar" kepada Manusia Perjanjian, sebagaimana telah saya sampaikan melalui sejumlah artikel sebelumnya. 

Jujur saja, bilangan 362 ini diadopsi dari Kitab Wahyu. Maka siapapun yang berseia menjawab pertanyaan di atas, wajib hukumnya harus menjelaskan, bilangan 362 ini diadopsi dari ayat dan pasal yang mana, yang ada hubungannya dengan nama dusun kelahiran Almarhum Professor Rama Metan? Dan bagaimana menjelaskan nama dusun kelahiran Professor Rama Metan dengan bilangan kemenangan (118) yang diraih Rektor UNPAZ saat ini, Dr. Adolmando Soares Amaral,Lic.Eco., M.M., dalam acara pemilihan rektor, yang berlangsung pada 22 Oktober 2019?"

Saya percaya, siapapun yang diinspirasi "ROH KUDUS", pasti akan dengan gampang sekali menjawab pertanyaan di atas. Dan sebagai konsekuensinya, saya akan harus meletakkan jabatan saya sebagai "Direktur CEE-PAZ" pada 11 Februari 2020, dan gaji saya sebagai "Direktur CEE-PAZ", bulan Februari 2020, boleh diambil oleh yang bersangkutan, sebagai hadiah. Saya ikhlas. Sayangnya, gajinya terlalu kecil. Tapi lumayan buat beli pulsa. Logika sederhananya adalah; "Jika ROH KUDUS sudah memberikan rahasia itu kepada seseorang untuk bisa menjawab pertanyaan di atas, itu artinya ALLAH menghendaki saya meletakkan jabatan itu.

Tapi jika sampai tanggal 10 Februari 2020, pukul 00 Waktu Timor Leste, tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan di atas, maka itu pertanda, ALLAH menghendaki saya untuk tetap menduduki jabatan "Direktur CEE-PAZ". Dan saya akan membuka jawaban tersebut pada 11 Februari 2020, untuk ikut merayakan genap 162 tahun penampakan Lourdes.

Terima-kasih. TUHAN YESUS memberkati kita semua. Amen.




Artikel ini bisa Anda baca di akun face book saya. Klik saja link ini:

Tidak ada komentar: