Catatan ini disampaikan dalam rangka mengenang genap 57 tahun, drama penembakan Presiden Amerika ke-35, beragama Katolik, John Fitzgerald Kennedy (22 November 1963). Satu-satunya referensi utama, yang menjadi landasan bagi saya untuk memilih kalimat judul di atas, adalah sehelai kwitansi aneh (lihat foto terlampir), yang diproduksi di Denpasar Bali Indonesia, pada tanggal 14 Juni 2018, tepat pada hari ulang tahun Presiden Donald John Trump ke-72. Ikuti kisah nyata di bawah.
Pada tanggal 14 Juni 2018 (genap hari ulang tahun Presiden Donald Trump yang ke-72), sore hari, setelah berdo’a Koronka (rutinitas setiap jam 3 sore), saya merasa “ngantuk”, lalu berbaring di kamar kos. Baring doang, tidak sampai tidur pulas. Tiba-tiba terjadi sesuatu yang sangat aneh. Terlalu sulit untuk menjelaskannya di sini. Nanti saya malah dituduh orang gila.
Yang jelas, gara-gara kejadian aneh tersebut, saat itu juga, saya langsung bangun dan pergi beli pulsa listrik. Kwitansi pulsa listrik yang dibeli tepat pada hari ulang tahun Presiden Donald Trump ke-72, dapat Anda lihat pada foto terlampir. Jika Anda meminta bimbingan Roh Kudus, maka Roh Kudus akan membantu Anda untuk mengungkap rahasia di balik sejumlah “nomor token” tersebut. Nomor-nomor token tersebut, melambangkan drama-drama yang akan harus terjadi di Amerika Serikat, sepanjang Presiden Joe Biden menduduki Gedung Putih.
Pada hari ini, 22 November 2020 (genap 57 tahun tragedi penembakan Presiden John Fitzgerald Kennedy), untuk pertama kalinya saya mempublikasikan kwitansi aneh tersebut. Saat pulang ke Dili pada tanggal 23 Juni 2018, saya membawa serta kwitansi aneh tersebut dan menyimpannya hingga detik ini dan hari ini saya mempublikasikannya ke publik.
“Apa hubungan antara kwitansi aneh terebut dengan kemunculan Presiden Terpilih Joe Biden?”
Hal menarik dari kwitansi aneh tersebut adalah, tanggal kelahiran Presiden Donald John Trump (14 Juni) dan tanggal kelahiran Presiden Terpilih Joe Biden (20 November 1942), sama-sama tertulis di dalam kwitansi tersebut. Kok bisa, tanggal kelahiran dua Presiden Amerika Serikat, sama-sama tertulis dalam satu kwitansi? Bisa saja, jika Allah sudah berkehendak. Inilah yang dinamakan: “Allah mampu menulis lurus dalam garis bengkok”.
Lalu bilangan yang manakah dalam kwitansi tersebut yang melambangkan tanggal kelahiran Presiden Terpilih, Joe Biden?
Coba Anda lafalkan nomor meteran listrik, kamar nomor 8, kamar kos saya, yang tertera dalam kwitansi tersebut, yaitu (860-462-14002), dengan bunyi sebagai berikut: delapan (53), enam(33), kosong(81), empat(55), enam(33), dua(26), satu(61), empat(55), kosong(81), kosong(81), dua(26). Kemudian jumlahkan seluruh hasil pelafalan menjadi: 53+33+81+55+33+26+61+55+81+81+26 = 585.
Setelah itu, coba lafalkan tanggal kelahiran Presiden Terpilih Joe Biden, 20 November 1942, menjadi: dua (26) puluh(78) November(94) seribu (74) sembilan(75) ratus(79) empat(55) puluh(78) dua(26). Lalu dijumlahkan. Hasilnya adalah; 26+78+94+74+75+79+55+78+26 = 585.
Dari uraian di atas, ternyata nomor meteran listrik kamar kos saya, memiliki kesamaan DNA dengan tanggal kelahiran Presiden Joe Biden, sama-sama menghasilkan angka 585.
Tapi penggemar Presiden Terpilih Joe Biden, jangan senang dulu. Karena masih ada berita horor. Berita horornya adalah, ternyata, nilai Gematrik Yahudi dari KURSI KEMATIAN, juga menghasilkan bilangan 585. Faktanya adalah:
1. Tanggal kelahiran Presiden Joe Biden = 585.
2. Nomor meteran kamar kos saya = 585.
3. Kursi Kematian juga = 585.
PENEMBAKAN PRESIDEN JOHN FITZGERALD KENNEDY
Jangan mengabaikan bilangan-bilangan yang tertera dalam kwitansi aneh terlampir. Karena bilangan tidak pernah membohongi manusia. Apalagi dalam catatan sejarah Amerika, ada Presiden Amerika beragama Katolik, yang terbunuh pada tahun kedua menduduki Gedung Putih. Presiden John Fitzgerald Kennedy, menduduki Gedung Putih pada tahun 1961. Ketika memasuki tahun kedua, yaitu 1963, Presiden kelahiran 29 Mei 1917 itu, tertembak di Dallas, pada 22 November 1963. Ada tiga peluru yang ditembakkan sang “sniper”, bernama Lee Harvey Oswald. Dua peluru bersarang di belakang kepala dan leher persiden termuda sepanjang sejarah Amerika tersebut, dan satu peluru lagi bersarang di tubuh Gubernur Texas, John Connally.
Dari uraian di atas, kesimpulan (tentatifnya) adalah;
“Presiden Terpilih Joe Biden, yang merupakan Presiden Amerika kedua yang beragama Katolik, sepanjang menduduki Gedunga Putih, akan selalu berada dalam “ancaman serius”. Ancaman serius datang dari orang-orang yang tidak menyukai tokoh dari Partai Demkorat tersebut.”
Hanya ada 2 saran yang ingin saya sampaikan.
1. Sang Presiden harus selalu berada dalam perlindungan extra ketat para pengawalnya.
2. Sang Presiden wajib memasang foto Bapa Suci Paus Yohanes Paulus II di Gedung Putih, selama menduduki Gedung Putih.
Pertanyaan yang mungkin muncul adalah; “Apa hubungan foto Bapa Suci Paus Yohanes Paulus II (yang pernah menapakkan kakinya di Dili pada 12 Oktober 1989), dengan Presiden Terpilih Joe Biden? Kenapa bukan memasang foto Bapa Suci Paus Fransiskus?”
Belum masanya membahas pertanyaan di atas. Karena orang bijak bilang: “Setiap masa ada kisahnya. Setiap kisah ada masanya”.
Coba Anda baca kembali drama penembakan Presiden John F. Kennedy pada, pada 57 tahun lalu, tepatnya, 22 November 1963, sebagaimana saya lampirkan berikut;
Pada 22 November 1963, Presiden ke-35 Amerika Serikat, John Fitzgerald Kennedy tewas setelah dua timah panas yang ditembakkan ke arahnya mengenai kepala dan lehernya. Peristiwa ini terjadi ketika Kennedy melakukan iring-iringan dalam mobil kepresidenan bersama saat berada di Dallas, Texas, AS.
Hal yang tak biasa adalah ikutnya Ibu Negara Jacqueline Kennedy dalam perjalanan itu. Padahal, biasanya jarang sekali Jacqueline ikut dalam perjalanan politik. Tak hanya ditemani istrinya, Kennedy juga ditemani Gubernur Texas John Connally dan istrinya. Berikut adalah Kronologi terbunuhnya Kennedy, dilansir dari CNN dan The Guardian.
22 November 1963 Pukul 07.23: Lee Harvey Oswald berangkat bekerja. Pria yang disebut sebagai pembunuh Kennedy itu merupakan karyawan di gedung penyimpanan buku Texas di Dallas. Dia bekerja dengan Buell Wesley Frazier, seorang pekerja muda di sana. Frazier bertanya tentang paket panjang yang dibungkus kertas di tangan Oswald. Saat itu Oswald membawa senjata. Namun, dia hanya menjawab, "Oh, hanya tirai."
Pukul 11.30: Pesawat Air Force One tiba di Dallas, Texas. Dalam pesawat kepresidenan itu, Presiden Kennedy ditemani istrinya Jacqueline. Mereka disambut oleh warga Dallas yang datang, termasuk wartawan. Gubernur Texas John Connally dan istrinya juga ada dalam kedatangan dari Kennedy. Sementara itu, Wakil Presiden Lyndon Johnson dan istrinya tiba di sebuah pesawat secara terpisah. Ini merupakan kampanye untuk Pemilu 1964 yang akan datang, meskipun tidak secara resmi ditetapkan demikian.
Pukul 11.45: Presiden Kennedy bersama Gubernur Texas menaiki mobil limosin bak terbuka. Sementara Lyndon Johnson dan istrinya naik limosin lain di dekatnya. Perjalanan itu akan menuju Trade Mart, Dallas. Rencananya Kennedy akan berpidato dalam acara tersebut. Iring-iringan mobil menuju pusat kota Dallas, melewati kerumunan yang diperkirakan lebih dari 150.000 orang. Ketika limosin memasuki Dealey Plaza, Nellie Connally berpaling kepada Presiden Kennedy dan berkomentar, "Bapak Presiden, Anda tidak bisa mengatakan bahwa Dallas tidak mencintaimu."
Pukul 12.30: Ketika limosin melewati Texas School Book Depository, tembakan terdengar dari jendela lantai enam. Sebuah peluru menghantam Kennedy di bagian belakang ketika dia melambai, diikuti oleh tembakan kedua di belakang kepalanya. Tembakan lainnya melukai Gubernur. Presiden Kennedy dan Gubernur Connally keduanya terluka dan dilarikan ke Rumah Sakit Parkland. Beberapa informasi terdengar bahwa tiga tembakan memecah iring-iringan mobil. Dua peluru menghujam presiden dan satu mengenai gubernur.
Pukul 12.36: Jaringan radio ABC menyiarkan berita nasional pertama yang melaporkan bahwa tembakan telah ditembakkan ke iring-iringan mobil Kennedy.
Pukul 12.40: Jaringan televisi CBS menjadi TV nasional pertama yang melaporkan tentang penembakan itu.
Pukul 13.00: Presiden John F Kennedy dinyatakan meninggal setelah terkena tembakan tersebut. Dia tercatat sebagai presiden AS keempat yang dibunuh dalam masa tugas. Seorang dokter mengatakan kepada semua orang bahwa tak bisa menyelamatkan Presiden yang datang dengan keadaan yang hampir mati. Seketika itu juga Lee Harvey Oswald berjalan kembali ke rumah kosnya, mengganti jaketnya di sana untuk satu lagi berwarna cerah, dan kembali ke jalan agar tak dicurigai.
Pukul 13.07: Berita tentang penembakan itu menyebabkan New York Stock Exchange menghentikan perdagangan.
Pukul 13:15: Polisi menemukan senapan di belakang setumpuk buku di ruangan tempat si pembunuh menembak.
Pukul 14.00: Sebuah peti perunggu yang membawa jenazah Presiden Kennedy ditemani oleh Jacqueline Kennedy dan istri Lyndon Johnsons. Jenazah imeninggalkan Rumah Sakit Parkland menuju Pesawat Air Force One.
Pukul 14.15: Oswald, seorang mantan marinir berusia 24 tahun ditangkap di belakang sebuah bioskop. Dia sempat melarikan diri setelah menembak polisi.
Pukul 14:39: Wakil Presiden Johnson menjadi Presiden setelah disumpah di dalam pesawat. Hakim Federal Sarah T Hughes, Texas, mengambil sumpah jabatan.
Pukul 17.00: Air Force One tiba di Andrews Air Force Base, Maryland. Peti mati yang membawa tubuh Kennedy dibawa dengan ambulans ke Rumah Sakit Angkatan Laut Bethesda untuk otopsi. Peti jenazah yang terbungkus bendera dibawa ke Ruang Timur Gedung Putih pada pagi hari berikutnya setelah otopsi. Pada hari hari ini televisi dan radio menampilkan liputan dan berita khusus secara terus menerus mengenai peristiwa pembunuhan Kennedy. Banyak teater, toko, dan bisnis, termasuk bursa saham dan kantor pemerintah, ditutup sampai 25 November.
23 November 1963: Oswald diseret oleh pihak berwenang atas pembunuhan Presiden Kennedy. Selain itu, Presiden Johnson mendeklarasikan 25 November sebagai hari berkabung nasional.
24 November 1963: Ketika Oswald dipindahkan dari penjara kota Dallas ke penjara negara, pemilik klub malam bernama Jack Ruby menembaknya dan dia meninggal. Dalam sebuah laporan, penembakan yang dilakukan Ruby tak sengaja dan ditampilkan langsung dalam stasiun televisi. Akhirnya, Ruby ditangkap pihak berwenang.
25 November 1963: Kennedy dimakamkan di Arlington National Cemetery dengan kehormatan militer lengkap dan perwakilan dari lebih dari 90 negara yang hadir dalam prosesi itu.
26 November 1963: Ruby didakwa menembak Oswald yang merupakan pelaku kasus penembakan Kennedy. Hal ini menimbulkan polemik karena pelaku utama sudah dihabisi. Ditambah lagi sebelum menunggu sidang, Ruby meninggal karena kanker pada 1967.
29 November 1963: Presiden Johnson membentuk Komisi Warren yang bertujuan untuk menyelidiki kasus pembunuhan ini.
24 September 1964: Komisi Warren memberikan kesimpulan bahwa tembakan yang menewaskan Presiden Kennedy dan melukai Gubernur Connaly adalah perbuatan dari Lee Harvey Oswald.
26 Oktober 2017: Pemerintah AS merilis lebih dari 2.800 rekaman yang berkaitan dengan pembunuhan Kennedy. Presiden Donald Trump menyimpan kira-kira 300 file yang telah terpilah-pilah. Dirinya menyimpan file ini karena kekhawatiran terhadap keamanan nasional AS, penegakan hukum dan hubungan luar negeri. Dalam sebuah memo, Trump meminta beberapa redaksi untuk meninjau ulang alasan mereka menyimpan catatan rahasia dalam 180 hari.
26 April 2018: Trump memperpanjang sampai 2021 batas waktu untuk rilis file yang terkait dengan pembunuhan itu, mengatakan dalam sebuah memorandum: "Saya setuju dengan rekomendasi Arsiparis bahwa penyimpanan data itu diperlukan untuk melindungi terhadap bahaya yang dapat diidentifikasi sebagai keamanan nasional, penegakan hukum, atau urusan luar negeri yang sangat berat sehingga melebihi kepentingan publik dalam pengungkapan langsung." Sekitar 19.000 dokumen dirilis oleh Arsip Nasional, sesuai dengan catatan hukum dan perintah Trump tahun 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar