SELAMAT DATANG

Selamat datang di Blog Darah Daud 303. Semoga Anda menikmati apa yang ada di blog ini. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amen.

Cari Blog ini

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Blog DARAH DAUD 303 Memiliki aktivitas antara lain: penelitian, penulisan & konseling

Tampilkan postingan dengan label Religi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Religi. Tampilkan semua postingan

Kamis, 31 Desember 2020

MEMORIA INESKESIVEL 31 DEZEMBRU 1985 (Quiz Berhadiah 21 Dolar Ba Estudantes)

 

Iha 31 Dezembru 1985, tamba deit atu dansa ho doben iha Atsabe hodi simu tinan foun (1986), tuku 9 dader, hau sai husi Dili, sa'e truck ba tun iha "Simpang Tiga" Ermera. Bolu Simpang Tiga, tamba iha kruzamentu 3: 
 
1. Ba Dili
2. Ba Ermera Kota Lama.
3. Ba Letefoho-Atsabe. 
 
Sai husi Dili, ho konviksaun ida katak, pasti iha transporte husi Simpang Tiga ba Atsabe. Sa-tan atu simu tinan foun, konserteza ema viazen barak. 
 
Mas saida mak akontese? To'o Simpang Tiga, tuku 11. Truck hatun hela hau, truck tama ba Ermera Kota Lama. Hau hein karreta atu ba Atsabe. Mas hein ba hein, hein ba hein, karreta atu ba Atsabe laiha. Jangankan ba Atsabe, ba deit Letefoho mos laiha. Hein to'o tuku 5 lorokraik, nein

Rabu, 02 Desember 2020

MENGAPA ANDA MELETAKKAN ANGKA 212 DI BAWAH KAKI TUHAN? APAKAH ANDA MENYINDIR PA 212?

 

Kemarin, 1 Desember 2020, saya memposting artikel berjudul: "Revolusi Kuning Adalah Sebuah Keniscayaan" (di laman facebook saya). Dalam artikel tersebut saya lampirkan 4 foto. Salah satunya adalah foto yang saya lampirkan kembali dalam artikel ini. Lalu ada sahabat bertanya begini; "Mengapa anda meletakkan angka 212 di bawah Kaki Tuhan? Apakah anda menyindir Perkumpulan Alumni 212?"

Berikut tanggapan saya; 
 
Dalam gambar Tuhan, sebagaimana terlampir, ada sejumlah aksara, di mana sayalah yang menuliskannya di sana. Foto tersebut, saya mendapatkannya dari internet. Tapi sejumlah aksara di dalamnya, yang terdiri dari: Hakim Agung Akhir Jaman, 212, Cawan Majapahit dan 7733103170, saya yang membubuhkannya. 
 
Ada 4 alasan, mengapa saya dengan sengaja meletakkan angka 212 di bawah kaki Tuhan, yaitu;

REVOLUSI KUNING ADALAH SEBUAH KENISCAYAAN (Karena Bilangan Tidak Pernah Membohongi Manusia)

 

Coba Anda perhatikan 4 gambar dalam catatan ini. Orang bijak bilang, satu gambar mewakili seribu kata. Berarti 4 gambar terlampir, mewakili empat ribu kata. Dan jika empat ribu kata itu direduksi ke dalam kesimpulan, maka kesimpulannya hanya terdiri dari dua kalimat berikut; 

 
1). Revolusi Kuning adalah sebuah keniscayaan.
2). Karena bilangan tidak pernah membohongi manusia.
 
MUNCUL LINGKARAN KUNING DI LANTAI
 
Salah satu materi kajian, untuk memastikan akan datangnya "Revolusi Kuning" adalah kejadian aneh berikut ini;
 
Pada tanggal 19 Juli 2019, saya diajak Companheiro Leonito Ribeiro (salah satu kader PD/Partai Demokrat yang saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Hukum Unpaz), untuk mengunjungi Kantor Nasional Partai Demokrat yang terletak di Colmera Dili.

Minggu, 22 November 2020

SELAMA PRESIDEN TERPILIH JOE BIDEN MENDUDUKI GEDUNG PUTIH - AMERIKA AKAN DIPENUHI DRAMA

Catatan ini disampaikan dalam rangka mengenang genap 57 tahun, drama penembakan Presiden Amerika ke-35, beragama Katolik, John Fitzgerald Kennedy (22 November 1963). Satu-satunya referensi utama, yang menjadi landasan bagi saya untuk memilih kalimat judul di atas, adalah sehelai kwitansi aneh (lihat foto terlampir), yang diproduksi di Denpasar Bali Indonesia, pada tanggal 14 Juni 2018, tepat pada hari ulang tahun Presiden Donald John Trump ke-72. Ikuti kisah nyata di bawah.

Pada tanggal 14 Juni 2018 (genap hari ulang tahun Presiden Donald Trump yang ke-72), sore hari, setelah berdo’a Koronka (rutinitas setiap jam 3 sore), saya merasa “ngantuk”, lalu berbaring di kamar kos. Baring doang, tidak sampai tidur pulas. Tiba-tiba terjadi sesuatu yang sangat aneh. Terlalu sulit untuk menjelaskannya di sini. Nanti saya malah dituduh orang gila.

Rabu, 04 November 2020

RIBUAN ORANG TERBAKAR DI NERAKA GARA-GARA MENGIKUTI MODE DUNIA


Kemarin, 3 November 2020, saya memposting artikel berjudul: "Untuk membebaskan Jiwa-Jiwa Dari Api Penyucian (Satu Missa Lebih Berkenan Kepada Allah Yang Mahakuasa Dari Pada Kumpulan Ratapan dan Air Mata Seluruh Dunia). Lalu ada sahabat yang mempertanyakan, "kok bisa ya, hanya gara-gara mengikuti mode (fashion) dunia, ribuan orang bisa terbakar di neraka? Jangan-jangan anda hanya mengada-ada untuk menakut-nakuti? Padahal tidak ada pesan seperti itu?

Selasa, 03 November 2020

UNTUK MEMBEBASKAN JIWA-JIWA DARI API PENYUCIAN (SATU MISSA LEBIH BERKENAN KEPADA ALLAH YANG MAHAKUASA DARI PADA KUMPULAN RATAPAN DAN AIR MATA SELURUH DUNIA)

 


Suatu malam, di tahun 1797, setelah Tuan Livingston berpindah dari agama Presbyterian menjadi Katolik selama beberapa minggu, Tuan Livingston melihat cahaya yang menyilaukan di salah satu sudut kamarnya, dan dalam sekejap, seluruh rumah dipenuhi dengan cahaya yang menyilaukan. Kemudian orang tua itu mulai mendengar Suara misterius, yang memerintahkannya untuk segera pergi ke gereja, melakukan pengakuan dosa dan menghadiri Perayaan Ekaristi. Ini hanyalah kunjungan yang pertama dari keseluruhan rangkaian kunjungan selama 17 tahun disertai dengaan pelajaran yang sering diberikan oleh Suara misteirus tersebut, yang secara keseluruhan merupakan elemen yang jauh lebih penting dalam cerita kali ini.

Senin, 02 November 2020

PESAN SUSTER MG DARI API PENYUCIAN: "Pada Hari Arwah Banyak Jiwa Meninggalkan Api Penyucian Menuju Surga"



Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak (Matius 12:32).

Catatan kali ini, saya awali dengan mengutip Injil Matius 12:32, dengan alasan, karena banyak orang bertanya; “Apakah Api Penyucian itu benar-benar ada dan memiliki dasar di dalam Kitab Suci?”

Jawabannya: ya.

PAUS PIUS IX LANGSUNG MASUK SURGA (Tapi Romo L Masih Berada Di Purgatory)


Pengantar Singkat

Artikel di bawah ini di-copy-paste dari akun facebook (Antoninho Benjamin Monteiro). Telah ditayangkan di facebook (Antoninho Benjamin Monteiro) pada 15 Agustus 2019, pada hari perayaan Bunda Suci Perawan Maria diangkat ke Surga. Selamat membaca..!! Semoga bermanaat.

Senin, 03 Februari 2020

UNPAZ MELAMBANGKAN REFERENDUM 1999 ("Mengapa Menggunakan Akronim UNPAZ?")


Sebelumnya, perkenankan saya mengucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Yang Mulia Uskup Mgr. Dom Carlos Filipe Ximenes Belo,SDB, Pemenang Nobel Perdamaian 1996, yang hari ini, 3 Februari 2020, merayakan ulang tahun ke-72 (3 Februari 1948 - 3 Februari 2020). Semoga panjang umur, sehat selalu, dan senantiasa mendapat perlindungan dari TUHAN Yang Maha Pengasih. Amen.

Tadi malam, menjelang tengah malam, tepat pukul 23.30 Waktu Timor Leste, selain menerima pesan yang ditujukan kepada Presiden Lu-Olo untuk mengeluarkan Dekrit

Selasa, 21 Januari 2020

PERAMPOKAN TAKHTA (Pak Xanana Bukan Bangsawan Matahari Terbit) bagian: 1



Saya meletakkan tulisan ini dalam konteks "Kesaksian Iman dan hubungannya dengan nasib Pak Xanana dan masa depan Timor Leste". Karena ini adalah "Kesaksian Iman", bukan "kesaksian politik", maka sekiranya ada sesuatu dalam tulisan ini kurang berkenan di hati Anda dan membuat Anda merasa tidak nyaman, itu terjadi bukan karena Bunda kita salah mengandung. Sumber masalah yang membuat Anda tidak nyaman bukan ada dalam tulisan saya, melainkan ada dalam diri Anda. 

Minggu, 12 Januari 2020

BERPIKIR TERBALIK (482) - MEMANFAATKAN IMUNITAS KAUM MUDA

Hari ini, 12 Januari 2021. Dalam rangka mengenang kejadian "eksekusi" di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Bali pada 21 lalu, tepatnya 12 Januari 2005 di Lab Mata, saya sengaja mengangkat judul ini (BERPIKIR TERBALIK), dengan tujuan, memunculkan satu sudut pandang (perspektif) yang berbeda, bahkan mungkin juga tidak lazim, dalam menghadapi penyakit Covid 19 di Timor Leste pada masa-masa mendtanag, terutama memasuki musim hujan ini. 

Rabu, 01 Januari 2020

I WISH YOU ALL A PROSPEROUS NEW YEAR 2020

Dear readers...! This is my first post on my old blog in 2020. Just want to start to reactive this blog anyway.

Senin, 04 November 2019

TANPA SEPATU BUAYA SAYA TIDAK BOLEH MENERIMA JABATAN DIREKTUR CEPAZ



Tanggal 2 November 2019, tengah malam, "Kakek Misterius" muncul dan memberikan pesan;
"Bahwa saya baru boleh menghadiri acara pelantikan, 5 November 2019, jika mengenakan "Sepatu Buaya". Tanpa "Sepatu Buaya", saya tidak boleh menghadiri acara pelantikan".

Itu artinya, tanpa "Sepatu Buaya", saya tidak boleh menerima posisi sebagai "Direktur CEPAZ", sebagaimana ditawarkan Magnifico Rektor UNPAZ, melalui "Surat Notifikasi", tertanggal 30 Oktober 2019.

Sabtu, 02 November 2019

DUA PROVISI REKTOR LAMA DIAFIRMASI REKTOR BARU



Pada tanggal 31 Oktober 2019, Rektor UNPAZ, Dr. Adolmando Soares Amaral, Lic.Eco., M.M., mengeluarkan "Despascho" dengan nomor: 01/Reitor-UNPAZ/X/2019, untuk mrngafirmasi dua provisi sebelumnya, yaitu; Provisi Rektor no.23/UNDIL/II/2003, tertanggal 10 Februari 2003, dan Provisi Rektor no. 57/UNPAZ/II/2011, tertanggal 5 Februari 2011.

Melalui "despacho" tersebut, status saya sebagai "Dosente Permanente" (Dosen Tetap) FKM (Fakultas Kesehatan Masyarakat) UNPAZ diaktifkan kembali.

PERJANJIAN CAWAN KRISTUS (257)

Tapi yang paling mengejutkan saya adalah, sehari sebelum Rektor UNPAZ mengeluarkan "despacho", untuk mengafirmasi dua provisi tersebut di atas, pada hari pelantikan, 30 Oktober 2019, Rektor UNPAZ mengeluarkan "notifikasi" yang menurutku sangat mengejutkan.

Sabtu, 12 Oktober 2019

MISTERI RUMPUN BENJAMIN: “Lebih Mudah Langit Dan Bumi Lenyap Dari Pada Satu Titik Dari Hukum Taurat Batal” (8)




“Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia yang sebelum dunia dijadikan telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita” (1Korintus 2:7).




Hari ini 12 Oktober 2019. Genap 30 tahun lalu, Kamis, 12 Oktober 1989, Paus Yohanes Paulus II, yang merupakan Paus ke-264 Gereja Katolik Roma, menapakkan kakinya di Kota Dili. Saat itu saya tidak berada di Dili. Saya berada di Denpasar Bali. Jadi saya hanya menyaksikan kunjungan Paus ke-264 itu di Kota Dili melalui siaran televisi, dan membaca beritanya di koran-koran.

Sesuai janji saya sebelum-sebelumnya (janjinya dimulai semenjak tahun 2012), bahwa hari ini, 12 Oktober 2019, genap 30 tahun kunjungan paus bernomor urut 264, saya akan menjawab pertanyaan: “Kenapa paus yang menapakkan kakinya di Pulau Timor harus paus bernomor urut 264?” Jawaban saya, boleh diterima, boleh juga ditolak. Diterima, atau ditolak, tidak akan membawa pengaruh apa pun terhadap saya. Artinya, diterima, saya tidak untung. Ditolak, saya tidak buntung.

Berdasarkan pengetahuan saya (jadi bukan berdasarkan opini saya), di balik angka “264” ini, mengandung sejumlah PI (Pesan Ilahi).


PI pertama; 264 Melambangkan Mesir, Israel & Timor Leste.


Angka 264 melambangkan nama 3 negara, yaitu: “Mesir, Israel dan Timor Leste. Coba Anda konversikan ke dalam bilangan Gematria Latin, 21 huruf yang ada dalam nama 3 negera tersebut di atas. Hasilnya pasti 264. Mesir = 64, Israel = 64, Timor Leste = 136. Total: 64 + 64 + 136 = 264.
Dengan demikian, “Bilangan 264” yang menapakkan kakinya pada 30 tahun lalu di Kota Dili, membawa “PI” (Pesan Ilahi), bahwa di atas Pulau Timor ini, pernah lahir “anak manusia” yang mewarisi darah dari 3 negara, yaitu; “Mesir, Israel dan Timor Leste”.

Perhatikan baik-baik cara penulisan frasa “anak manusia” dalam catatan ini. Saya menuliskannya dengan menggunakan huruf kecil semua. Ini untuk membedakan “anak manusia” dari frasa “Anak Manusia” yang merujuk kepada Putera Allah Yang Maha Tinggi, yaitu Yesus Kristus sendiri. Sehingga tidak terjadi “penyesatan”. Karena antara “Anak Manusia” dan "anak manusia" adalah dua entitas yang sangat jauh berbeda. Anak Manusia itu hanya ada Satu, Esa dan Tunggal.

Jika waktunya genap, “anak manusia” yang mewarisi darah 3 negara ini (Mesir, Israel dan Timor Leste), akan harus “disembelih” untuk menggenapi firman Tuhan, sebagaimana tertulis dalam Kitab Suci, yang direduksi menjadi "Petisi 13 Juli" (2017).


Penyembelihan “anak manusia” adalah sebuah “thesis”. Jika ada yang membantah “thesis” yang saya tuliskan di sini, boleh saja, tapi wajib hukumnya, harus memiliki “antithesis” yang paralel. Misalnya Anda mengajukan “anak manusia” lain di luar “anak manusia” yang diperknalkan Allah di Bukit Ratapan Ramelau, pada 20 Februari 1994.

Berkaitan dengan isu “anak manusia” yang mewarisi darah dari 3 negara ini (Mesir, Isarel dan Timor Leste), untuk kesekian kalinya, saya ajukan kembali pertanyaan ini kepada 8 Pendiri RENETIL; “Siapakah di antara 8 Pendiri RENETIL yang merasa diri sebagai orang yang mewarisi darah Mesir?”

Pertanyaan krusial ini sengaja saya tujukan secara khusus kepada 8 Pendiri RENETIL, karena ada hubungannya dengan kejadian aneh yang terjadi pada tanggal 29 November 2013, saat, tanpa sengaja, terjadi pertemuan dengan Prof. Rama Metan di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali.

Saat itu Prof. Rama Metan dan sejumlah Stafnya, termasuk Dekan Fakultas Pertanian UNPAZ saat ini (Dr. Domingos Caeresi), sedang menunggu jam keberangkatan ke Surabaya untuk menghadiri Acara Wisuda Bapak Dr. Elidio De Araujo,SE (salah satu Staf Dosen UNPAZ), yang menyelesaikan studi Doktoralnya di Surabaya.

Sebelum bertemu Prof. Rama Metan di Bandara Ngurah Rai, salah satu dari 8 Pendiri RENETIL mengalami “missing flight” (ketinggalan pesawat) ke Selandia Baru. Maka Pendiri RENETIL terebut mengajak saya pergi ke sebuah hotel di kawasan Legian Kuta. Nama hotel tersebut (S), tertulis dalam Kitab Suci. Dan nomor kamar hotel tersebut, melambangkan “Darah Dinasti”.

Saya diajak ke hotel tersebut untuk mengambil suatu cairan dalam botol, yang juga, lagi-lagi melambangkan “Darah Dinasti”. Lalu dari hotel S, saya dan Pendiri RENETIL yang bersangkutan berangkat ke Air Port Ngurah Rai untuk membooking ticket pesawat, karena Pendiri RENETIL yang bersangkutan akan kembali ke Dili pada 30 November 2013. Tidak tahunya, saat tiba di Bandara, ketika berada dalam lift yang sedang bergerak turun, kami melihat Prof. Rama Metan bersama sejumlah Stafnya sedang minum kopi di Kafetaria Bandara (area penerbangan domestik).


Kami berdua menghampiri Beliau dan Stafnya. Saat itu Prof. Rama Metan memberikan sesuatu kepada saya. Sesuatu yang diberikan Prof. Rama Metan, jika dibaca akan berbunyi; “Keturunan Salomo”.

Dengan demikian, ketika saya mengajukan pertanyaan tentang “Darah Mesir’ kepada para Pendiri RENETIL, bukan berdasarkan “preferensi”, tapi bertanya berdasarkan “referensi” (peristiwa empiris) yang terjadi pada 29 November 2013, yang merupakan bagian dari PI (Penyelenggaraan Ilahi). 

Dengan segala kerendahan hati, saya sarankan, siapapun Pendiri RENETIL yang bersama saya, pada 29 November 2013, menjadi dua orang pertama yang simbol meminum "Darah Dinasti" di hotel S, sebaiknya membuka Kitab Suci dan mencari nama hotel tersebut, sebagaimana tertulis dalam Kitab Suci. Karena penelusuran “Darah Mesir’, hukumnya wajib, harus dimulai dari nama tersebut. Itu artinya, saya tidak menganggap kejadian aneh 29 November 2013, adalah sebagai bagian dari berlakunya “teori coinsidensi” (teori kebetulan). 

SUKSESOR PROF. LUCAS PASTI SEORANG BANGSAWAN
Sekedar Intermezzo. Satu kilas balik singkat. Pada Februari 1994, saya sedang menjalani Koskap (Praktek sebagai dokter muda) di Lab Anesthesi Rumah Sakit Pusat, Sanglah Denpasar. Hari itu, tanggal 3 Februari 1994, dini hari, dua Malaikat-Nya menemui saya. Malam itu, sehabis melakukan observasi ketat terhadap seorang pasien pria paruh baya asal Perancis, yang menjalani Operasi Laparatomy di RSUP Sanglah Denpasar, tiba-tiba saya mengalami hal aneh. Saya jatuh ke dalam keadaan "trance". Dalam keadaan "trance" itulah, muncul dua Malaikat, yang disertai ribuan orang. Saat itu, kedua Malaikat berkata, saya dipanggil ALLAH ke Kaki Gunung Ramelau, karena ALLAH berkenan memberkati Program Catur Mobilisasi. Kisah misteri ini sudah kerap kali saya kisahkan.
Nah saat itu, kedua Malaikat meminta saya membawa serta Ijazah saya (Ijazah S1), yang dikeluarkan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bali, pada 25 Oktober 1993. Ijazah tersebut, selama ini saya gunakan untuk melamar pekerjaan di Timor Leste, tetapi tidak laku-laku. Padahal Ijazah tersebut telah diberi "Sfargis (Cap ALLAH), di Kaki Gunung Ramelau, pada Minggu, 20 Februari 1994.
Berhubung artikel ini berbicara mengenai "Misteri UNPAZ", maka berdasarkan angka "82" (Simbol Bangsawan) yang tertera dalam Ijazah saya, maka saya bisa pastikan bahwa Calon Suksesor (pengganti) Prof. Rama Metan untuk menduduki Kursi Rektor UNPAZ berikutnya, adalah seseorang yang "Berdarah Bangsawan" (Keturunan Raja). Dengan kata lain, saya ingin memastikan bahwa pengganti Prof. Rama Metan, wajib hukumnya, haruslah seseorang yang dalam dirinya mewarisi "Darah Bangsawan". Yang tidak mewarisi "Darah Bangsawan" (Darah Biru), tidak akan pernah terpilih menjadi Rektor UNPAZ. Karena nomor Ijazahku ditulis dengan Angka Bangsawan.
Jika di kemudian hari teryata hipothesa saya ini terbukti benar (bahwa Suksesor Prof. Rama Metan adalah seorang Bangsawan), maka pada saat angka 82 (Simbol Bangsawan) yang tertera dalam Ijazah saya, genap berusia 30 tahun (25 Oktober 2023), saya berjanji kepada ALLAH Yang Maha Mengetahui segala rahasia, saya akan harus berada di Denpasar Bali untuk memperingati genap 30 tahun usia Ijazah Bangsawan saya, dengan cara; pergi berdoa di Gereja Santo Yosef Kepundung, untuk bersyukur kepada ALLAH.


PI kedua; 264 Melambangkan Yesus Sang Juru Selamat.


Kunjungan Bilangan 264 ke Kota Dili pada 12 Oktober 1989, membawa PI (Pesan Ilahi), yang melambangkan “Yesus Sang Juru Selamat”. Coba Anda baca bilangan “264” menggunakan Bahasa Indoensia, menjadi “DUA RATUS ENAM PULUH EMPAT”. Lalu konversikan semua huruf dalam kalimat DUA RATUS ENAM PULUH EMPAT. Hasilnya = 271.

Saya sudah membahas dalam sejumlah artikel sebelumnya, bahwa bilangan “271” ini adalah simbol dari “Yesus Sang Juru Selamat”. Coba Anda konversikan frasa “Yesus Sang Juru Selamat” ke dalam Gematria Latin. Hasilnya pasti = 271. Yesus = 89, Sang = 41, Juru = 70, Selamat = 71. Total; 89 + 41 + 70 + 71 = 271.

Dengan demikian, kunjungan Bilangan 264 pada 30 tahun lalu membawa PI (Pesan Ilahi) bahwa hanya Yesus, satu-satnya “Fihak”, yang bisa menyelamatkan bangsa ini dari kehancuran massif. Bukan para pahlawan Timor Leste yang bermunculan bagaikan cendawan di musim penghujan. 


PI keempat; 264 Melambangkan Rasul Sabat.

Angka 264 jika dilafalkan menjadi: DUA ENAM EMPAT, lalu hasil pelafalan itu dijumlahkan, akan memunculkan simbo bilangan “Rasul Sabat”, 114. Rasul = 71, Sabat = 43. Total: 71+43 = 114.
Dengan demikian, kunjungan Bilangan 264 pada 30 tahun lalu, membawa PI (Pesan Ilahi), bahwa Pulau Timor ini pernah melahirkan “Rasul Sabat”, yaitu “Rasul Terakhir” yang hukumnya wajib, harus “disembelih” suatu saat setelah waktunya genap, untuk “Merestaurasi Hukum Sabat dan Dinasti Daud”. Tapi bukan untuk merestaurasi RDTL.

Karena pada hakiktanya, Allah tidak pernah menghapus “Hukum Sabat”. Masalahnya, Allah bukan mahkluk pemikir layaknya manusia, yang hari ini berpikir seperti ini, besok berubah pikiran, berpikir seperti itu. Atas alasan itu pula, kenapa hasil referendum, yang sebelumnya, berdasarkan ketatapan 5 Mei 1999 di Markas Besar di New York Amerika Serikat, akan diumumkan pada hari Selasa, 7 September 1999, tapi oleh UNAMET (United Nations Administration Mission for East Timor), diumumkan pada hari Sabat, 4 September 1999, untuk memastikan bahwa Allah tidak pernah menghapus pengudusan “Hari Sabat”.

Gara-gara perubahan jadwal pengumuman hasil referendum ini, banyak fihak yang menuding: “UNAMET melakukan kecurangan”. Padahal ada “Invisible Hands” yang mengatur ini semua, sebagaimana saya tuliskan melalui artikel berjudul; “Mengirim Patung Dewa Siwa Ke Kanada”.
Dari data dan fakta empiris sejarah ini, mengandung PI (Pesan Ilabi) bahwa siapapun orangnya yang hidup di negara ini, wajib hukumnya, harus memelihara Perintah Allah yang ke-4 sebagaimana diterima Nabi Musa di Gunung Sinai, yaitu memelihara “pengudusan Hari Sabat”.


“Imam-imamnya memperkosa hukum Taurat-Ku dan menajiskan hal-hal yang kudus bagi-Ku, mereka tidak membedakan antara yang kudus dengan yang tidak kudus, tidak mengajarkan perbedaan yang najis dengan yang tahir, mereka menutup mata terhadap hari-hari Sabat-Ku. Demikianlah Aku dinajiskan di tengah-tengah mereka” (Kitab Yehezkiel; 22:26).


Catatan Kaki;

Melalui seri ke-8 ini, secara sekilas saja saya akan menjawab mengenai isu “Perjanjian Yosua”. Ada beberapa sahabat yang bertanya; "Jika Pak Xanana berubah pikiran, apakah Pak Xanana masih bisa menanda-tangani Perjanjian Yosua?"

Jawaban saya secara singkat kira-kira begini: 

Tokoh selevel Pak Xanana, tidak akan gampang berubah pikiran. Sekali mmbuat keputusan, pasti akan mempertahankan keputusan itu untuk selamanya. Tetapi sekiranya suatu saat Pak Xanana berubah pikiran, dan mau menanda-tangani Dokumen Perjanjian Yosua" yang ditolak pada 12 Mei 2018, maka berdasarkan simbol dari pesan Kakek Misterius, saya tetap akan mengatakan dua hal berikut ini;  

Pertama; "Karena Kakek Misterius melarang keras Pak Xanana untuk kembali menduduki Kursi Perdana Menteri, maka jika suatu saat Pak Xanana ingin kembali menduduki Kursi Perdana Menteri, sebaiknya "halo tuir tiha uluk". Jika tidak, maka resikonya, ada kemungkinan besar Pak Xanana akan lengser di tengah jalan."

Kedua; "Kadoras alias pipeline belum bisa mengalirkan isi Gretaer Sunrise ke Timor Leste, selama Pak Xanana masih hidup. Entah benar atau tidak, kita lihat aja nanti. 
.

Terima-kasih. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amen.

Artikel ini bisa diakses di laman face book saya. klik saja di link ini:

Jumat, 29 Juni 2018

KISAH PENAMPAKAN BUNDA MARIA DI LOURDES PERANCIS


Bernadette Soubirous lahir pada tanggal 7 Januari 1844, dari pasangan Francois Soubirous -seorang pengusaha penggilingan gandum yang jatuh miskin- dan isterinya, Louise Casterot.

Ia adalah anak pertama dari 9 bersaudara, tetapi 3 di antaranya meninggal dunia di masa bayinya.
Sebetulnya, namanya adalah Marie Bernarde tetapi karena perawakannya yang kecil mungil, ia kemudian biasa dipanggil Bernadette yang berarti Bernarde kecil.

Senin, 25 Juni 2018

ANTARA ANAK KANDUNG DAUD - PETISI 13 JULI dan SOL INVICTUS (1)

Coba Anda perhatikan baik baik dua foto yang saya lampirkan di sini.

Salah satunya memperlihatkan kaki indah seorang wanita cantik yang berasal dari salah satu negara yang saat ini seang mengambil bagian dalam pagelaran Piala Duniq 2018 di Rusia.

Wanita ini dikirim Kakek Misterius untuk mendampingi perjalananku dalam penerbangan Citilink Denpasar Dili pada 23 Juni 2018.

Selasa, 19 Juni 2018

MEHI HETAN FALI MAUN BOT XANANA IHA HNGV



Ohin pur volta de 11 oras meiu dia, hau mehi hetan fali Maun Bot Xanana vizita hela Hospital Nasional Guido Valadares (HNGV).

Mehi ne'e hanesan tuir mai ne;

Hau ba to HNGV, hau foin tama iha portaun bot, hau haree hetan belun SBY (Giovanni Giossepi Gianinni) foin tuun husi nia kareta (kareta privada, laos kareta estado).

Belun SBY lao ansi los. Hau hakbesik aan ba, belun SBY dehan nune;

"Broo...hau tama lalais ba laran, atu hare Katuas Xanana iha hela laran. Katuas mai urus nia surat "Keterangan Dokter", atu ba kuntinua fali nia eskola iha Brazil".

Rona tiha ida ne, hau mos husu;

"Nusa mak katuas tenki ba eskola tan fali? Se katuas hakarak ba kuntinua nia eskola, nusa mak tenki ba Brazil? Nusa la ba deit Espanha?"

Belun SBY dehan; "Eipaa la hatene los mano".
Belun SBY koalia dadauk, mas lao dadaun ba laran. Belun SBY lao ho ansi los, lao ho passu lais la halimar.

Ne be hau mos lao tuir husi belun SBY nia kotuk. Besik tama ba iha ruangan (kuartu) ida, hau hateke husi dok, Maun Bot Xanana tuur dada lia hela ho dr. Flavio Brandao.

Belun SBY lao ba los fatin nebee Katuas Xanana ho dr. Flavio dada lia hela, hau hamriik husi dok deit. Hau atu tuir ba hotu ruangan ne, mas hau nia laran sente ladun diak.

La kleur deit, belun SBY sai fali husi ruangan ne, mai los hau. To mai hau nia oin, belun SBY dehan nune'e;

"Broo...ternyata Katuas Xanana laos atu mai urus Surat Keterangan Dokter. Katuas mai vizita ema moras sira iha hospital ne'e, tamba ema moras barak maka ba hato'o keixa ba Katuas".

Hotu tiha, belun SBY kuntinua;

"Katuas titip hela pesan liu hau atu hato'o ba mano. Katuas husu mano fixa didiak fali visualizasaun (fotografias) nebe mano dokumenta hela kona ba LILIN-LILIN KEADILAN, iha dia 20 de Abril 2018. Katuas dehan gara-gara lilin 8 tidin iha 20 Abril 2018 ne mak halo Nai MAROMAK sei rombak fali Governu agora mai".

Belun SBY dehan tiha ida ne'e, hau mos hakfodak tiha deit.

Hau hader mai, hau loke kedan laptop hodi hare fali arkivu (fotografias) hirak hau dokumenta hela durante halao atividades TIDIN LILIN JUSTISA (durante 37 dias), hahuu husi 1 Abril 2018 to 7 Maio 2018.

Hau haree didiak fali foto 20 de Abril 2018, halo hau hakfodak. Tamba hau haree hetan fali buat ida que estranho teb-tebes iha foto refere. Padahal durante ne'e hau nunka fixa didiak foto ne.

Saida mak hau haree iha foto refere, hau la preciza dehan sai ba belun sira. Ne'e segredu hau nian. Hau so fo hanoin deit, Governu Daualu sei enfrenta desafius nebee todan teb-tebes.

Ita hotu reza ajuda deit, hein katak Governu Daualu bele hala'o nia knaar didiak. Parabens ba Membros Governu Daualu.

Mak ne deit. Obrigado wain. Husi Bali Indonesia, atan hau hato'o hakoak bot ba belun Timor oan sira hotu iha nebee deit.

Senin, 11 Juni 2018

ALLAH TELAH MEMULAINYA DARI BANGSA YAHUDI (“HARUSKAH ALLAH MENGAKHIRINYA DENGAN BANGSA ARAB?”)




 

“Dalam nama suci PuteraMu TUHAN YESUS KRISTUS, hamba haturkan puji dan syukur ke hadiratMu BAPA Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, karena atas berkat dan rahmatMulah hamba masih memiliki waktu dan kesempatan untuk menulis pesan ini. Semoga bermanfaat.”

TIDAK AKAN LAHIR JUARA BARU DARI RUSIA (2)




Kemarin sore, 9 Juni 2018, setelah berdoa “Koronka” (kepada Kerahiman Ilahi), Kakek Misterius kembali menampakkan DiriNya dan memberikan 3 pesan mengejutkan.

Pesan pertama;

Saya diminta mengikuti kebaktian di sebuah Gereja di kawasan Denpasar hari ini, untuk menerima lembaran uang lima ribuan yang ada huruf SUN dengan angka 555 sebagaimana telah saya sampaikan sebelumnya dalam salah satu artikel.

Bisa di laman fb saya, dengan copy paste alamat ini; (https://web.facebook.com/liobeino/posts/1559003484208562).