SELAMAT DATANG

Selamat datang di Blog Darah Daud 303. Semoga Anda menikmati apa yang ada di blog ini. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amen.

Cari Blog ini

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Blog DARAH DAUD 303 Memiliki aktivitas antara lain: penelitian, penulisan & konseling

Jumat, 15 April 2022

REKTOR UNTL TELAH MENOLAK UNTUK IKUT DALAM PERJANJIAN BINTANG DAUD YANG MELIBATKAN 6-6-6 REKTOR DARI TIGA NEGARA (TIMOR - INDONESIA - THAILAND)

Apa yang diucapkan Pemenang Nobel Perdamaian 1996, Dr. Jose Manuel Ramos Horta, tentang UNTL (Universidade Timor Lorosa'e), dalam debat publik yang ditayangkan RTTL secara live pada 13 April 2022, yang kini menjadi viral, dari perspektif saya, memiliki dimensi paradox.

"Kenapa paradox?"

Paradox karena, di mata manusia, ucapan Dr. Ramos Horta telah menyinggung perasaan Civitas Akademika UNTL, sampai-sampai Pimpinan UNTL harus melakukan pers konference. Tapi di Mata ALLAH, belum tentu ALLAH menyalahkan ucapan Dr. Ramos Horta. Siapa tahu, justeru keputusan Dr. Ramos Horta yang disampaikan dalam siaran live RTTL, edisi 13 Januari 2022, yang menyetakan; tidak akan melibatkan para Ahli Hukum dari UNTL selama Beliau menduduki Istana Aitarak Laran, masuk dalam Rancangan ALLAH (??? = triple questions mark).

Nobody knows. Only God knows. Karena hidup ini penuh misteri.

"Mengapa bisa demikian?"

Alasannya karena, jika pada 18 April 2022, Dr. Jose Manuel Ramos Horta, jadi menanda-tangani "Perjanjian Bintang Daud", maka sayang sekali, Rektor UNTL, Prof. dr. Joao Soares Martins,PhD.,MPH., tidak boleh dilibatkan dalam Rancangan ALLAH yang disebut "Perjanjian Bintang Daud".

"Kenapa bisa demikian?"

Karena Magnifiku Rektor UNTL, yang merupakan salah satu teman terbaikku, yang juga merupakan seniorku di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/FK UNUD Bali (Beliau Angkatan Trochanter 1987, sementara saya, Angkatan Lecith 1989), pada hari ulang tahunnya, 13 Januari 2022, telah menolak proposalku untuk ikut masuk dalam "Perjanjian Bintang Daud".

Cerita singkatnya begini:

Pada tanggal 13 Januari 2022, Kakek Misterius menampakkan Diri dan memintaku menulis sebuah naskah (proposal) satu halaman, untuk dikirim ke Prof. Joao Martins. Kakek Misterius berpesan, jika dalam waktu 10 hari (13 Januari 2022 - 23 Januari 2022), Prof. Joao Martins tidak memberikan tanggapan, maka Prof. Joao Martins, dalam posisinya sebagai Rektor UNTL, tidak boleh dilibatkan dalam "Perjanjian Bintang Daud".

Setelah Kakek Misterius menghilang, saya menyusun naskah tersebut dan mengirimkannya kepada seniorku, Putera asli Hatulia Ermera. Sayang sekali. Setelah menunggu sampai tanggal 23 Januari 2022, tidak ada tanggapan dari Prof. Joao Martins.

Karena tidak ada tanggapan, maka setelah genap 10 hari, pada 23 Januari 2022, melalui WA, saya mengirim pesan kepada Prof. Joao Martins, untuk melupakan proposalku tertanggal 13 Januari 2022.

"Apa isi naskah tersebut?" Akan saya publikasikan, paling lambat, 18 April 2022.

Sekali lagi, jika pada 18 April 2022, Dr. Jose Manuel Ramoa Horta, jadi menanda-tangani "Perjanjian Bintang Daud", maka Rektor UNTL tidak boleh masuk dalam Perjanjian Bintang Daud.

Sekedar info: Dalam Perjanjian Bintang Daud, salah satu klausul penting yang disebutkan di sana adalah, akan melibatkan 6-6-6 Rektor dari tiga (3) negara (Timor, Indonesia dan Thailand), untuk sesuatu isu penting yang belum saatnya disebutkan di sini, tapi isu tersebut ada hubungannya dengan notifikasi dari Roma Italia, tertanggal 18 November 2022, yang menunjuk saya sebagai "Juru Bicara GM ASEAN". Bocorannya, bisa Anda baca dalam artikel berjudul: MISTERI 18 NOVEMBER MENJADI ALASAN UNPAZ HANYA MENGUNDANG DR. RAMOS HORTA.

Yang dimaksud dengan "6-6-6 Rektor" di sini adalah:

1. 6 Rektor dari Timor.

2. 6 Rektor dari Indonesia.

3. 6 Rektor dari Thailand.

"Mungkin Anda bertanya-tanya, kenapa melibatkan 6-6-6 Rektor dalam "Perjanjian Bintang Daud?"

Jawabannya sederhana. Para Rektor adalah orang-orang Akdemisi. Yang namanya Akademisi, salah satu misi utamanya adalah melakoni misi yang disebutkan dalam salah satu poin dari 6 poin "Perjanjian lima negara ASEAN". Di sini saya hanya menyebutkan 5 negara, karena saat ASEAN didirikan pada 8 Agustus 1967, di Bangkok, hanya ada 5 negara yang terlibat di dalamnya, yaitu;

1. Indonesia,

2. Malaysia,

3. Filipina,

4. Singapura,

5. Thailand.


Sementara lima (5) negara lainnya bukan pendiri ASEAN, yaitu:

1. Brunei Darussalam (bergabung pada 7 Januari 1984).

2. Vietnam (bergabung pada 28 Juli 1995).

3. Laos (bergabung pada 23 Juli 1997).

4. Myanmar (bergabung pada 23 Juli 1997).

5. Kamboja (bergabung pada 30 April 1999).

Sumber kuipan: https://alharaki.sch.id/apa-itu-asean-berikut-sejarah.../.

Sementara Timor Leste akan bergabung pada tahun berapa...??? Tergantung kepada; apakah DR. Jose Manuel Ramos Horta akan bersedia menanda-tangani Perjanjian Bintang Daud atau tidak?

Lalu 6 Rektor dari Timor, Rektor mana saja yang masuk dalam Perjanjian Bintang Daud? Jawabannya, belum saya pilih. Karena yang pertama saya hubungi, barulah Prof. Joao Martins.

Pertanyaan menggelitiknya adalah; "Apakah ucapan Dr. Ramos Horta, akan mempengaruhi pemilih untuk beralih ke lain hati di putaran kedua yang akan dilaksanakan pada 19 April 2022?"

Jawabannya simpel. Kalau pun ucapan Dr. Ramos Horta memiliki efek negatif, maka di putaran kedua, pemilih yang akan beralih ke lain hati, kurang dari 0,001%. Karena berpegang data statistik, pemilih di Timor Leste itu, memilih bukan berdasarkan "referensi", melainkan berdasarkan "preferensi". Buktinya?? Jika para pemilih di Timor Leste memilih berdasarkan "referensi", maka seharusnya, pada putaran pertama, suara yang diperoleh Dr. Martinho Gusmao, tokoh muda yang menguasai 9 bahasa asing, harus mengalahkan Mana AB, yang sering dibully netizen karena berbicara Bahasa Tetun saja blepotan. Apalagi berbicara bahasa asing.

Pertanyaannya kini adalah: "Apakah Dr. Ramos Horta akan bersedia menanda-tangani Perjanjian Bintang Daud?" Kita tunggu saja.

Tapi jika Pemenang Nobel Perdamaian 1996 (bersama Uskup Belo), jadi menanda-tangani "Perjanjian Bintang Daud", pada 18 April 2022, maka sudah bisa dipastikan, di tahun 2023, akan ada 6-6-6 Rektor dari tiga negara yang namanya akan masuk dalam "Perjanjian Bintang Daud", tapi sayang sekali, salah satu teman terbaikku, seniorku di FK UNUD, yang mendapat julukan dari dr. Martinus (Dosen Anatomi), sebagai mahasiswa yang "berkulit hitam tapi berotak putih" (berotak putih, maksudnya smart), sangat disukai Prof. Cakra (Ahli Bedah Onkologi FK UNUD), karena suka sekali bertanya, namanya tidak ada dalam Perjanjian Bintang Daud.

Mungkin sudah jalannya seperti ini. Kita terima semuanya dengan rasa legowo. Hidup ini penuh pilihan. Jika Anda memutuskan untuk memilih malam, Anda pasti akan kehilangan siang. Jika Anda memilih bulan, niscaya, Anda pasti akan kehilangan Matahari.

=============================

Beginilah Firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN (Yesaya 17:5).

=============================

Selamat merayakan Jum'at Agung. TUHAN YESUS memberkati kita semua (merah dan putih). Amen.

Tidak ada komentar: