Apa yang diucapkan Pemenang Nobel Perdamaian 1996, Dr. Jose Manuel Ramos Horta, tentang UNTL (Universidade Timor Lorosa'e), dalam debat publik yang ditayangkan RTTL secara live pada 13 April 2022, yang kini menjadi viral, dari perspektif saya, memiliki dimensi paradox.
"Kenapa paradox?"
Paradox karena, di mata manusia, ucapan Dr. Ramos Horta telah menyinggung perasaan Civitas Akademika UNTL, sampai-sampai Pimpinan UNTL harus melakukan pers konference. Tapi di Mata ALLAH, belum tentu ALLAH menyalahkan ucapan Dr. Ramos Horta. Siapa tahu, justeru keputusan Dr. Ramos Horta yang disampaikan dalam siaran live RTTL, edisi 13 Januari 2022, yang menyetakan; tidak akan melibatkan para Ahli Hukum dari UNTL selama Beliau menduduki Istana Aitarak Laran, masuk dalam Rancangan ALLAH (??? = triple questions mark).
Nobody knows. Only God knows. Karena hidup ini penuh misteri.
"Mengapa bisa demikian?"
Alasannya karena, jika pada 18 April 2022, Dr. Jose Manuel Ramos
Horta, jadi menanda-tangani "Perjanjian Bintang Daud", maka sayang
sekali, Rektor UNTL, Prof. dr. Joao Soares Martins,PhD.,MPH., tidak boleh
dilibatkan dalam Rancangan ALLAH yang disebut "Perjanjian Bintang
Daud".
"Kenapa bisa demikian?"
Karena Magnifiku Rektor UNTL, yang merupakan salah satu teman
terbaikku, yang juga merupakan seniorku di Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana/FK UNUD Bali (Beliau Angkatan Trochanter 1987, sementara saya, Angkatan
Lecith 1989), pada hari ulang tahunnya, 13 Januari 2022, telah menolak
proposalku untuk ikut masuk dalam "Perjanjian Bintang Daud".
Cerita singkatnya begini:
Pada tanggal 13 Januari 2022, Kakek Misterius menampakkan Diri
dan memintaku menulis sebuah naskah (proposal) satu halaman, untuk dikirim ke
Prof. Joao Martins. Kakek Misterius berpesan, jika dalam waktu 10 hari (13
Januari 2022 - 23 Januari 2022), Prof. Joao Martins tidak memberikan tanggapan,
maka Prof. Joao Martins, dalam posisinya sebagai Rektor UNTL, tidak boleh
dilibatkan dalam "Perjanjian Bintang Daud".
Setelah Kakek Misterius menghilang, saya menyusun naskah tersebut dan mengirimkannya kepada seniorku, Putera asli Hatulia Ermera. Sayang sekali. Setelah menunggu sampai tanggal 23 Januari 2022, tidak ada tanggapan dari Prof. Joao Martins.
Karena tidak ada tanggapan, maka setelah genap 10 hari, pada 23
Januari 2022, melalui WA, saya mengirim pesan kepada Prof. Joao Martins, untuk
melupakan proposalku tertanggal 13 Januari 2022.
"Apa isi naskah tersebut?" Akan saya publikasikan,
paling lambat, 18 April 2022.
Sekali lagi, jika pada 18 April 2022, Dr. Jose Manuel Ramoa
Horta, jadi menanda-tangani "Perjanjian Bintang Daud", maka Rektor
UNTL tidak boleh masuk dalam Perjanjian Bintang Daud.
Sekedar info: Dalam Perjanjian Bintang Daud, salah satu klausul
penting yang disebutkan di sana adalah, akan melibatkan 6-6-6 Rektor dari tiga
(3) negara (Timor, Indonesia dan Thailand), untuk sesuatu isu penting yang
belum saatnya disebutkan di sini, tapi isu tersebut ada hubungannya dengan
notifikasi dari Roma Italia, tertanggal 18 November 2022, yang menunjuk saya
sebagai "Juru Bicara GM ASEAN". Bocorannya, bisa Anda baca dalam
artikel berjudul: MISTERI 18 NOVEMBER MENJADI ALASAN UNPAZ HANYA MENGUNDANG DR.
RAMOS HORTA.
Yang dimaksud dengan "6-6-6 Rektor" di sini adalah:
1. 6 Rektor dari Timor.
2. 6 Rektor dari Indonesia.
3. 6 Rektor dari Thailand.
"Mungkin Anda bertanya-tanya, kenapa melibatkan 6-6-6
Rektor dalam "Perjanjian Bintang Daud?"
Jawabannya sederhana. Para Rektor adalah orang-orang Akdemisi.
Yang namanya Akademisi, salah satu misi utamanya adalah melakoni misi yang
disebutkan dalam salah satu poin dari 6 poin "Perjanjian lima negara
ASEAN". Di sini saya hanya menyebutkan 5 negara, karena saat ASEAN
didirikan pada 8 Agustus 1967, di Bangkok, hanya ada 5 negara yang terlibat di
dalamnya, yaitu;
1. Indonesia,
2. Malaysia,
3. Filipina,
4. Singapura,
5. Thailand.
Sementara lima (5) negara lainnya bukan pendiri ASEAN, yaitu:
1. Brunei Darussalam (bergabung pada 7 Januari 1984).
2. Vietnam (bergabung pada 28 Juli 1995).
3. Laos (bergabung pada 23 Juli 1997).
4. Myanmar (bergabung pada 23 Juli 1997).
5. Kamboja (bergabung pada 30 April 1999).
Sumber kuipan: https://alharaki.sch.id/apa-itu-asean-berikut-sejarah.../.
Sementara Timor Leste akan bergabung pada tahun berapa...???
Tergantung kepada; apakah DR. Jose Manuel Ramos Horta akan bersedia
menanda-tangani Perjanjian Bintang Daud atau tidak?
Lalu 6 Rektor dari Timor, Rektor mana saja yang masuk dalam
Perjanjian Bintang Daud? Jawabannya, belum saya pilih. Karena yang pertama saya
hubungi, barulah Prof. Joao Martins.
Pertanyaan menggelitiknya adalah; "Apakah ucapan Dr. Ramos
Horta, akan mempengaruhi pemilih untuk beralih ke lain hati di putaran kedua
yang akan dilaksanakan pada 19 April 2022?"
Jawabannya simpel. Kalau pun ucapan Dr. Ramos Horta memiliki
efek negatif, maka di putaran kedua, pemilih yang akan beralih ke lain hati,
kurang dari 0,001%. Karena berpegang data statistik, pemilih di Timor Leste
itu, memilih bukan berdasarkan "referensi", melainkan berdasarkan
"preferensi". Buktinya?? Jika para pemilih di Timor Leste memilih
berdasarkan "referensi", maka seharusnya, pada putaran pertama, suara
yang diperoleh Dr. Martinho Gusmao, tokoh muda yang menguasai 9 bahasa asing,
harus mengalahkan Mana AB, yang sering dibully netizen karena berbicara Bahasa
Tetun saja blepotan. Apalagi berbicara bahasa asing.
Pertanyaannya kini adalah: "Apakah Dr. Ramos Horta akan
bersedia menanda-tangani Perjanjian Bintang Daud?" Kita tunggu saja.
Tapi jika Pemenang Nobel Perdamaian 1996 (bersama Uskup Belo),
jadi menanda-tangani "Perjanjian Bintang Daud", pada 18 April 2022,
maka sudah bisa dipastikan, di tahun 2023, akan ada 6-6-6 Rektor dari tiga
negara yang namanya akan masuk dalam "Perjanjian Bintang Daud", tapi
sayang sekali, salah satu teman terbaikku, seniorku di FK UNUD, yang mendapat
julukan dari dr. Martinus (Dosen Anatomi), sebagai mahasiswa yang
"berkulit hitam tapi berotak putih" (berotak putih, maksudnya smart),
sangat disukai Prof. Cakra (Ahli Bedah Onkologi FK UNUD), karena suka sekali
bertanya, namanya tidak ada dalam Perjanjian Bintang Daud.
Mungkin sudah jalannya seperti ini. Kita terima semuanya dengan
rasa legowo. Hidup ini penuh pilihan. Jika Anda memutuskan untuk memilih malam,
Anda pasti akan kehilangan siang. Jika Anda memilih bulan, niscaya, Anda pasti
akan kehilangan Matahari.
=============================
Beginilah Firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang
mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya
menjauh dari pada TUHAN (Yesaya 17:5).
=============================
Selamat merayakan Jum'at Agung. TUHAN YESUS memberkati kita
semua (merah dan putih). Amen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar