SELAMAT DATANG

Selamat datang di Blog Darah Daud 303. Semoga Anda menikmati apa yang ada di blog ini. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amen.

Cari Blog ini

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Blog DARAH DAUD 303 Memiliki aktivitas antara lain: penelitian, penulisan & konseling

Sabtu, 16 April 2022

BENARKAH FIHAK XANANA-RAMOS (XARA) TELAH MENCURI SUARA DALAM PEMILIHAN PRESIDEN 19 MARET 2022 SEBAGAIMANA DITUDUHKAN SEKJEN PARTAI FRETILIN?

Sebelumnya perkenankanlah saya menyampaikan Salam Sabtu Aleluia untuk kita semua, dalam Nama Suci TUHAN YESUS KRISTUS. Semoga dengan Kasih KRISTUS, kita semua tetap mampu memelihara cinta kasih di hati kita masing-masing, demi terciptanya stabilitas, keamanan, perdamaian dan demokrasi.

Melalui catatan ini saya lampirkan 3 foto. Salah satunya adalah foto sampul buku bergambar Wajah Bunda Suci PEMALU (Perawan Maria Lourdes), yang sudah kerap kali saya posting. Saya membeli buku tersebut di toko buku Gramedia Matahari, Jl. Dewi Sartika, Denpasar Bali, pada 29 Juni 2006. Jika Anda di rumah memiliki buku tersebut, coba buka halaman dua. Di halaman dua, tertulis tanggal lahir Bapa Suci Paus Fransiskus (Paus saat ini, yang lahir 17 Desember 1937), dan persis di bawah tanggal lahir Bapa Suci, tertulis pula tanggal lahir dari salah satu Capres (Calon Presiden) yang akan bertarung di putaran kedua, 19 April 2022.

Menurut Anda, kira-kira tanggal lahir Capres manakah yang tertulis di sana? Apakah tanggal lahir Capres Dr. Jose Manuel Ramos Horta yang lahir pada 26 Desember 1949?. Ataukah tertulis tanggal lahir Dr. Francisco Guterres, yang lahir pada 7 September 1954?

Dalam salah satu dari 3 foto terlampir, terlihat foto Presiden Timor Leste ke-4, yang juga Pemenang Nobel Perdamaian 1996 (bersama Uskup Belo), Dr. Jose Manuel Ramos Horta, tampak sedang bersalaman dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Paus ke-266, kelahiran Argentina, berdarah campuran Italia (ayah) Argentina (Ibu), dan merupakan Paus pertama dari Ordo Jesuita. Pertemuan kedua tokoh tersebut berlangsung di Vatikan Roma, pada 6 Oktober 2021. Pada kesempatan tersebut, Dr. Ramos Horta, menyerahkan kopi asli produk Timor Leste.

RENUNGAN MENGENAI WARISAN PYTHAGORAS

Warisan Bapa Ilmu Bilangan, Pythagoras (kelahiran Yunani), sebagaimana dikutip oleh banyak ahli bilangan, menyatakan bahwa: "Dilahirkan pada saat tertentu, dengan memperoleh nama tertentu, bukanlah suatu peristiwa kebetulan belaka".

Berdasarkan warisan Pythagoras di atas, dalam rangka ikut meramaikan Pilpres putaran kedua, saya ingin membangun sebuah Hipothesa, bahwa Capres yang tanggal lahirnya tertulis dalam buku berjudul "LOURDES: Madu Dari Gunung Batu", akan memenangkan Pemilihan Presiden di tahun 2022. Namanya hipothesa, bisa benar, bisa juga salah.

AKAN SAYA PERLIHATKAN PADA HARI PASKAH (17 APRIL 2022)

Pada tanggal 13 Juli 2021, melalui artikel berjudul: RANCANGAN ALLAH MAMPU MENEMBUS RUANG DAN WAKTU, saya mengumumkan tanggal 19 Maret 2022 sebagai tanggal pelaksanaan Pemilihan Presiden. Saya menuliskan tanggal 19 Maret 2022 sebanyak 2X dalam artikel tersebut. Padahal Presiden Timor Leste baru secara resmi mengumumkan tanggal pelaksanaan Pemilihan Presiden pada 15 Januari 2022. Itu artinya, setelah 249 hari saya mengumumkan tanggal Pemilihan Presiden, barulah negara secara resmi mengumumkan tanggal 19 Maret 2022 sebagai tanggal Pemilihan Presiden.

Orang-orang mengira saya hanya sekedar "meramal" atau sekedar main asbak (asal tebak) atau asbun (asal bunyi). Saya bukan peramal, bukan paranormal, bukan dukun, apalagi dukun cabul.

Saya seorang "misticus". Yang namanya "misticus" itu, setiap kali berkata, selalu berpegang pada peristiwa "mistis" sebelumnya. Saya mengumumkan tanggal 19 Maret 2022 sebagai hari pelaksanaan Pemilihan Presiden, berdasarkan peristiwa mistis yang terjadi pada tanggal 19 Maret 2021. Sore itu, Kakek Misterius menampakkan Diri di Kampus UNPAZ, tepatnya di ruangan Ceepaz. Saat itulah Kakek Misterius menyuruh saya pergi memungut uang lembaran dua puluhan dolar Amerika di dekat Patung Prof. Dr. Lucas da Costa,SE,MSi (Rektor Pertama UNPAZ).

Saya menuruti perintah Kakek Misterius. Dan di sana, saya menemukan uang lembaran dua puluh dolar Amerika yang sudah lumayan lusuh. Dalam lembaran dua puluh dolar tersebut, tertulis sejumlah aksara (angka dan huruf), yang jika dikonversikan, akan memunculkan nilai konversi 19 Maret 2022 (nilai numerik 377).

Bukan hanya itu. Dalam konfigurasi aksara tersebut, bilangan (243) yang melambangkan nilai numerik nama baptis Capres nomor urut 14 (Jose Manuel Ramos Horta), tertulis sebanyak dua kali. Menurutku data dan fakta ini; "aneh tapi nyatu".

Jose = 49

Manuel = 66

Ramos = 66

Horta = 62

----------------

Total = 49+66+66+62 = 243.

Kini, Pemilihan Presiden putaran pertama telah usai. Dan hasilnya linier (berbanding lurus) dengan pesan-pesan saya dari tahun 2019 sampai menjelang pemilihan Presiden Maret 2022. Pada 5 Desember 2019, dini hari, saat berada di Bandara Internasional Mahatma Gandhi New Delhi India, sambil menunggu penerbangan menuju Bangkok Thailand, saya menulis artikel dan mengumumkan bahwa, dalam Pemilihan Presiden 2022, pemenangnya adalah wajah lama, alias tokoh yang sebelumnya telah pernah menjabat sebagai Presiden Timor Leste. Tidak akan muncul wajah baru.

Saya mengumumkan hal ini, karena saya berpegang pada peristiwa mistis, yaitu berdasarkan pesan yang disampaikan Kakek Misterius bersama Malaikat Barachiel, saat menampakkan Diri di kamar 59 Hotel Imperial New Delhi India (kamar hotel bintang 5 yang saya tempati). Begitu Kakek Misterius dan Malaikat Barachiel berlalu, kamar 59 dipenuhi Tim Security berbadan tinggi besar, tapi dipimpin seorang wanita muda yang sangat cantik, bak Bintang Film Bollywood.

TUDUHAN SEKJEN PARTAI FRETILIN

Sesaat setelah CNE (Komisi Pemilihan Umum) menetapkan secara resmi hasil Pilpres putaran pertama, langsung muncul tuduhan terbuka dari Sekjen Partai FRETILIN, bahwa fihak Xanana- Ramos (XARA) telah melakukan kecurangan dengan "mencuri suara". Tuduhan terbuka, tanpa tedeng aling-aling dari Sekjen Partai FRETILIN, Dr. Mari Alkatiri, konon (menurut mantan Perdana Menteri tersebut), berdasarkan hasil survey yang dilakukan timnya. Yang menjadi pertanyaan adalah;

1. Surveynya menggunakan metode kualitatif atau kuantitatif?

2. Jika surveynya metode kuantitatif, apakah memakai hipothesa atau tidak?

3. Identifikasi Variabelnya ada berapa?

4. Menggunakan Skala Pengukuran Nominal? Ordinal? Interval? Atau Rasio?

5. Penetapan populasi, memakai sistim kluster atau bukan?

6. Populasinya terjangkau atau tidak terjangkau?

7. Populasinya heterogen atau homogen?

8. Sampel dipilih dari populasi yang mana?

9. Berapakah jumlah sampel yang digunakan dalam survey?

10. Menetapkan besar sampel menggunakan rumus apa?

11. Teknik pemilihan sampel menggunakan metode apa?

12. Uji statistik apa yang digunakan?

13. Berapakah nilai tingkat kemaknaan (d) yang dipakai?

14. Apa kelebihan dan kelemahan survey tersebut?

Dengan tetap bersikap menghargai "klaim" Sekjean Partai FRETILIN, saya hanya ingin memunculkan pertanyaan renungan: "Benarkah fihak XARA telah melakukan pencurian suara?"

Jika tuduhan terbuka yang disampaikan Sekjen Partai FRETILIN kita jadikan premis, maka konklusi yang bisa kita bangun adalah; "Jika fihak XARA tidak melakukan kecurangan (pencurian suara), maka seharusnya, yang memenangkan Pemilihan Presiden adalah Dr. Francisco Guterres".

Kita mencoba melihat data statistik (hasil akhir penetapan CNE), untuk mengetahui berapakah marjin (perbedaan) perolehan suara, antara Dr. Ramos Horta dan Dr. Francisco Guterres.

Suara yang diperoleh Dr. Ramos Horta = 303,477 (46,6%).

Suara yang diperoleh Dr. Guterres = 144,282 (22,1%).

Marjian suara di antara keduanya= 159,195 (24,5%).

Nah, dengan marjin suara yang begitu sangat besar (159,195/24,5%), bahkan melebihi jumlah suara yang diperoleh Dr. Francisco Guterres (144,282/22,1%), benarkah fihak XARA telah melakukan kecurangan (pencurian suara)?

Karena jika benar-benar telah ada kecurangan yang dilakukan fihak XARA, maka kecurangan itu sangat-sangat massif. Secara logika, kecurangan massif, hanya bisa dilakukan, jika fihak yang melakukan kecurangan massif, memiliki kekuatan besar, termasuk menguasai total segala fasilitas yang digunakan dalam Pemilu? Pertanyaannya adalah; "Apakah orang-orang dari fihak XARA yang telah menduduki dan menguasai segala fasilitas Pemilihan Presiden Timor Leste 2022?

Tapi dari fihak XARA telah menanggapi tuduhan Sekjen Partai FRETILIN. "Bagaimana fihak kami (XARA) bisa melakukan kecurangan, sementara seluruh STAF CNE dan STAE, dikuasai sepenuhnya oleh orang-orang FRETILIN?

"Jika orang-orang FRETILIN yang sepenuhnya menguasai fasilitas pemilu, lalu bagaimana logikanya, kecurangan massif bisa dilakukan oleh fihak XARA?"

Sejumlah sahabat "menuntut saya" harus menepati janji untuk mempublikasikan uang dua puluhan dolar yang saya "pungut" pada 19 Maret 2021, karena mereka ingin tahu, bilangan dengan nilai numerik nama Capres yang manakah yang tertulis di sana? Apakah nilai numerik "201" yang melambangkan nama Capres Francisco Guterres? Atau nilai numerik "243" yang melambangkan nama Capres Jose Manuel Ramos Horta? Mereka menutut, karena sebelumnya saya sudah menuliskan artikel dan mengumumkan mengenai kejadian mistis yang terjadi pada 19 Maret 2021.

Tanggapan saya begini; "Besok, 17 April 2022, bertepatan dengan Perayaan Paskah (Kebangkitan TUHAN YESUS), saya akan mempublikasikan (memperlihatkan) uang lembaran dua puluh dolar Amerika, di mana, dalam tersebut, tertera secara eksplisit angka (numerik) yang memiliki nilai waktu: 19 Maret 2022, dan terlebih dari itu, dalam lembaran tersebut, tertulis secara explisit, nilai numerik "243" yang melambangkan nama baptis; Jose Manuel Rmos Horta. Setelah itu, silahkan Anda bisa meminta bantuan fihak Amerika untuk memastikan, apakah nomor seri tersebut adalah asli? Atau aspal (asli tapi palsu)?

Saya tidak mengatakan bahwa dengan mempublikasikan (memperlihatkan) uang lembaran dua puluh dolar Amerika tersebut, tuduhan Sekjen Partai FRETILIN bisa digugurkan. Tapi setidak-tidaknya, sebagai orang beriman, kehadiran lembaran dua puluh dolar Amerika tersebut, akan membuat kita semua merenungkan intervensi ALLAH dalam Pilpres Timor Leste 2022.

Saya ingin katakan bahwa, jika tuduhan Sekjen Partai FRETILIN benar, maka seluruh aksara yang tertulis dalam lembaran uang dua puluh dolar Amerika, yang bukan hanya melambangkan termus tempus (19 Maret 2022), adalah palsu, juga simbol bilangan 243 yang melambangkan nama baptis Jose Manuel Ramos Horta, pemenang Pemilihan Presiden 19 Maret 2022 juga adalah palsu.

Bukan hanya itu. Nanti, pada hari pemilihan, 19 April 2022, saya juga akan mempublikasikan (memperlihatkan) satu lembaran mata uang Bath Thailand, satuan 20 Bath yang menggmbarkan wajah "Raja Rama X" Kerajaan Thailand, di mana terdapat nomor seri (aksara) yang melambangkan simbol waktu; 19 April 2022, yaitu tanggal di mana akan diselenggarakannya Pemilihan Presdien putaran kedua. Saya memperoleh lembaran 20 Bath Thailand, pada tanggal 1 Desember 2019 saat transit di Bandara Internasional Bangkok Thailand, ketika dalam perjalanan dari Bali menuju New Delhi India.

Ini artinya, jika kita menghitung nilai Z (rentang waktu), dari tanggal 1 Desember 2019 (waktu di mana saya mendapatkan lembaran 20 Bath Thailand) sampai 19 April 2022 (tanggal penyelenggaraan Pemilihan Presiden Timor Leste putaran 2), adalah 870 hari.

Pertanyaan menggodanya adalah; "Jika di dalam lembaran uang dua puluh dolar Amerika yang saya pungut pada 19 Maret 2021, tertera angka 243 yang melambangkan nama baptis JOSE MANUEL RAMOS HORTA? Apakah dalam lembaran 20 Bath Thailand, juga tertera nama pemenang Pemilihan Presiden Timor Leste putaran kedua? Silahkan Anda menunggu dengan sabar.

"Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari Sorga" (Yohanes 3:27).

Tidak ada komentar: