Dua hari lalu, 16 April 2022, saya dikontak Tim Sukses Dr. Ramos Horta, yang meminta bertemu. Lalu saya bilang; "Besok aja kita ketemuan, karena hari ini jadwal saya padat banget".
Tim Sukses menanyakan tempat ketemuan sebaiknya di mana? Saya bilang: "Rekan-rekan cari restoran yang nyaman, agar kita tidak terganggu".
Rupanya kemarin, bertepatan dengan perayaan Paskah, restoran pada tutup. Tim Sukses kesulitan menemukan restoran. Akhirnya Tim Sukses meminta saya datang saja ke Markas, di UMPD Dili. Dalam hati saya bersyukur. Karena jika bertemunya di UMPD, bukan di restoran, itu artinya saya kagak perlu keluar duit. Maka $100 yang sudah saya siapkan, dikembalikan ke brankas (brankas KW).
Kami janjian ketemuan jam 3 sore. Tadinya saya mengira, Tim Sukses mengontak saya, karena setuju dengan tawaran saya. Saya berpikir, Tim Sukses pasti telah menyiapkan segala sesuatunya, untuk keberangkatan saya ke ATSABE hari ini, 18 April. Saat saya sedang bersiap-siap, tiba-tiba Kakek Misterius menampakkan Diri, dan berpesan begini:
"Nanti saat bertemu Tim Sukses, kamu harus fokus, apakah ada di antara Anggota Tim Sukses yang menyebutkan isu AQUERO atau tidak? Jika tidak ada, maka setelah pertemuan berlangsung 1 jam, ALLAH akan menurunkan hujan tiba-tiba. Begitu hujan turun, itu pertanda air mata kesedihan negeri ini. Maka kamu harus segera meninggalkan tempat pertemuan karena Dr. Ramos Horta tidak diijinkan untuk menanda-tangani Dokumen UPA dan Perjanjian Bintang Daud ".
Maka kemarin, setelah pertemuan berlangsung 1 jam, dan tidak satu pun dari Anggota Tim Sukses menyebutkan isu yang berhubungan dengan AQUERO, tiba-tiba hujan deras mengguyur. Saya langsung pamitan. Tim Sukses yang sangat friendly (ramah) mencoba menahan saya karena hujan, tapi saya tetap meninggalkan ruang pertemuan.
PRESIDEN RAMOS TIDAK MEMILIKI OTORITAS ILAHI
Selama Presiden Ramos Horta tidak menanda-tangani Dokumen UPA dan Perjanjian Bintang Daud pada 18 April 2022, maka Presiden Ramos Horta tidak memiliki Otoritas Ilahi untuk melengserkan Presiden Parlamen Nasional, Companheiro Aniceto Guterres.
Pertanyaan filosofisnya adalah: "Presiden Ramos Horta memenangkan Pemilihan Presiden dua putaran (19 Maret 2022 dan 19 April 2022), adalah karena "jasa politik Pak Xanana?" Atau karena Hukum ALLAH? Alias Hukum Predestinasi?"
Jika ada yang menjawab: "Presiden Ramos Horta memenangkan dua putaran Pemilihan Presiden karena jasa Pak Xanana, bagaimana dengan Hukum ALLAH yang dimanifestasikan melalui lembaran uang dua 20 dolar Amerika dan 20 Bath Thailand, yang mengandung dua termus tempus, 19 Maret 2022 dan 19 April 2022, yang saya terima, jauh-jauh hari, sebelum Pak Xanana memutuskan untuk tula liman kepada Dr. Ramos Horta?"
Pak Xanana baru memutuskan "tula liman" kepada Dr. Ramos Horta, pada 23 Januari 2022, sementara saya telah menerima 20 Bath Thailand yang memanifestasikan Pemilihan Presiden putaran kedua, pada 19 April 2022. Itu artinya, 870 hari sebelum Pemilihan Presiden putaran kedua diselenggarakan, ALLAH telah menetapkan keputusanNya, dengan memberikan saya uang 20 Bath Thailand di Bandara Internasional Bangkok Thailand, pada 1 Desember 2019.
Demikian pula, sebelum Pemilihan Presiden putaran 1 diselenggarakan pada 19 Maret 2022, satu tahun sebelumnya, ALLAH telah menetapkan keputusanNya melalui lembaran uang 20 dolar Amerika yang saya terima pada 19 Maret 2021.
Berdasarkan data dan fakta ini, pertanyaan filosofisnya adalah: "Apakah Dr. Ramos Horta terpilih menjadi Presiden TL untuk kedua kalinya, karena Pak Xanana yang menjadi kausa prima? Atau ALLAH yang menjadi kausa prima?"
Jika ALLAH adalah kausa prima atas terpilihnya Dr. Ramos Horta menjadi Presiden untuk kedua kalinya, haruskah Pak Xanana dan CNRT mengklaim jasa politiknya kepada Dr. Ramos Horta dan memaksa Presiden Ramos Horta harus melengserkan Presiden Parlamen yang memiliki Otoritas Ilahi?
Otoritas Ilahi yang ada di tangan Presiden Parlamen saat ini, hanya bisa dibatalkan, jika Dr. Ramos Horta, hari ini, 18 April 2022, menanda-tangani Dokumen UPA dan Perjanjian Bintang Daud.
Selama kedua dokumen tersebut tidak ditanda-tangani Dr. Ramos Horta, maka saranku, Presiden Ramos Horta, tidak boleh mencoba melengserkan Presiden Parlamen saat ini. Karena angka 73 yang ada di tangan Presiden Parlamen saat ini, melambangkan "Otoritas Ilahi".
Pertanyaan refleksinya adalah: "Apa gunaya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya" (Markus 8:36).
Catatan Kaki:
Artikel ini dicopy paste dari Facebook Antoninho Benjamin Monteiro, edisi 18 April 2022.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar