SELAMAT DATANG

Selamat datang di Blog Darah Daud 303. Semoga Anda menikmati apa yang ada di blog ini. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amen.

Cari Blog ini

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Blog DARAH DAUD 303 Memiliki aktivitas antara lain: penelitian, penulisan & konseling

Selasa, 26 Januari 2021

BILANGAN YANG DIUCAPKAN PRESIDEN JOKOWI MEMASTIKAN BAHAYA COVID 19 BAGI TIMOR LESTE (Tidak Akan Ada Unpaz Jika Tidak Ada Operasi Seroja) Seri 1

 


A. SIS (Satu Introduksi Singkat

Eksistensi tulisan ini berada di luar nalar. Kenapa berada di luar nalar? Karena judul utama catatan ini (BILANGAN YANG DIUCAPKAN PRESIDEN JOKOWI MEMASTIKAN BAHAYA COVID 19 BAGI TIMOR LESTE), maupun sub judulnya (Tidak Akan Ada Unpaz Jika Tidak Ada Operasi Seroja), dipilih sebagai judul dan sub judul, beradasrkan sejumlah kejadian aneh yang tidak bisa dijangkau nalar. Kejadian aneh yang dimaksud, akan Anda baca di seri-seri yang akan datang, karena artikel ini adalah artikel berseri. 

Catatan ini saya tempatkan sebagai bagian integral dari "Kesaksian Iman". Karena coraknya yang adalah "Kesaksian Iman", maka jika ada hal-hal tertentu dalam catatan ini yang tidak  diterima oleh logika Anda, atau tidak berkenan di hati Anda, itu terjadi bukan karena Bunda kita salah mengandung. Anggap saja tulisan ini adalah "kisah fiktif", yang fungsinya sekedar sebagai pengusir rasa kantuk. 

Tuliasan ini akan dibagi menjadi "Misteri Pertama, Misteri Kedua, Misteri Ketiga, Midesteri Keempat, dan seterusnya. Setiap kejadian, saya memberi nama (nomenklatur) dengan  frasa "misteri", karena kejadiannya memang penuh misteri. Yang namanya "misetri" itu sulit dijangkau nalar manausia. 

 


B. BERDASARKAN BILANGAN YANG DIUCAPKAN PRESIDEN JOKOWI PADA 13 JANUARI 2021, MEMASTIKAN TIMOR LESTE BERADA DALAM RESIKO TINGGI SERANGAN COVID 19

Bukan untuk menakut-nakuti. Tidak ada gunanya saya menakut-nakuti Anda. Tapi terpanggil oleh tanggung-jawab "keilmuan", terutama "Ilmu Bilangan", saya harus sampaikan pesan horor (menakutkan) ini, sebagai peringatan keras, agar kita semua waspada. Bahkan bukan hanya waspada. Tapi siaga. Dan siaganya bukan siaga biasa, tapi siaga level 1, terhadap serangan Covid 19 yang kemungkinan besar akan terjadi, juka ALLAH tidak melakukan intervensi. 

Kenapa demikian? Bukankah angka CFR (Case Fatality Rate = angka kematian) Covid 19 Timor Leste, sampai detik ini, masih nol (0), walaupuan negara lain sudah ribuan orang yang meninggal? Timor Leste akan baik-baik saja. Jadi kenapa harus siaga segala?" Bukankah Covid 19 di Timor Leste, adalah bagian dari politisasi (permainan penguasa yang saat ini sedang berkuasa)? Bukankah Covid 19 di Timor Leste adalah "Covid Menstruasi?" Karena datangnya selalu menjelang akhir bulan. Mana ada penyakit yang munculnya, selalu di akhir bulan? Itu namanya "Covid Menstruasi?" (Saya menggunakan terminologi "Covid Menstruasi", karena meminjam komentar seorang teman seperjuangan di WA Grup Renetil).

Saya harus jujur katakan bahwa berdasarkan "bilangan yang diucapkan Preisden Jokowi, menjelang detik-detik Beliau akan divaksinasi tahap pertama (13 Januari 2021), memastikan bahwa Timor Leste benar-benar berada dalam resiko tinggi serangan Covid 19. Hanya intervensi ALLAH, yang bisa menyelamatkan Timor Leste dari serangan Covid 19. 

Jika ALLAH tidak berkenan melakukan intervensi, maka Timor Leste akan mengalami tragedi paling buruk jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang saat ini sudah jatuh korban gara-gara Covid 19. Bahkan tragedi paling buruk tersebut, melebihi korban di Timor Portugis, dalam Perang Dunia II (lebih dari 60.000 jiwa akan melayang). Atau melebihi korban yang jatuh, selama Indonesia menduduki Timor Leste (konon lebih dari 200.000 jiwa akan melayang). Dan itu trjadi, hanya gegara Covid 19. 

Jadi, jika ALLAH tidak berkenan melakukan intervensi, dan Covid 19 berhasil melakukan serangan fajar, maka kematian di Timor Leste, secara persentasi, akan menjadi yang terburuk dibandingkan negara lain. Tenaga kesehatan akan banyak yang berguguran, dan sisanya yang masih hidup akan melarikan diri. Mayat-mayat akan jatuh bergelimpangan, dan dibiarkan tergelatak dan membusuk di rumah-rumah dan di jalan-jalan, sebagaimana yang dialami salah satu negara di Amerika Latin, karena negara mengalami kelumpuhan total, akibat kekurangan sumber daya. Bisa-bisa, Pemilu Presiden 2022 dan Pemilu Legislatif 2023, batal diselenggarakan, karena negara benar-benar jatuh ke dalam status kolaps berat. Oleh karena itu, mari kita bahu-membahu melakukan pencegahan.

Bayangkan saja. Kasus Covid 19 (morbiditas) di Indonesia sudah menembus angka satu juta. Tetangga kita di NTT (Nusa Tenggara Timur) yang selama ini angka CFR-nya masih nol, kini sudah meninggal di atas ratusan orang hanya di bulan Januari 2021. Illegal Crosser (pelintas batas ilegal) di bulan Januari 2021, sudah hampir ratusan orang. Dari 1 Januari sampai 20 Januari saja, yang tertangkap, 73 orang. Dan itu yang kebetulan tertangkap. Sulit dibayangkan, jika mereka tidak tertangkap. Dan ke depannya, kemungkinan ada illegal crosser yang lolos, tanpa terdeteksi oleh aparat di perbatasan, bisa saja terjadi, karena perbatasan itu luas sekali. Sementara kita kekurangan sumber daya. Polisinya sedikit. Asupan gizinya kurang. Sementara Presiden Republik Presiden Parlamen dan anggota-anggotanya, Perdana Menteri dan menteri-menterinya, hidup mewah dimabuk dolar.

Ingat..! Sudah ada tanda alam; "Bilangan yang diucapkan Presiden Jokowi, membawa pesan serius, bahwa Timor Leste hanya bisa selamat jika ALLAH turun tangan".

Pertanyaannya adalah: "Bilangan apa yang diucapkan Presdien Jokowi pada 13 Januari 2021?"  

Sambil menunggu penjelasan mengenai bilangan yang diucapkan Presiden Jokowi, saya persilahkan Anda tebak, kartu remi dalam foto terlampir, itu kartu apa? Kartu tersebut, berhubungan erat dengan bilangan yang diucapkan Presiden Jokowi, saat mendapat suntikan vaksin tahap I, 13 Januari 2021.

Bersambung;

     



Tidak ada komentar: