·
VIVA – Sesi gabungan
Kongres Amerika Serikat untuk mengawasi penghitungan suara elektoral dalam
pemilihan umum 2020 berubah menjadi kekacauan ketika kerumunan pemberontak
pendukung Presiden Trump
menerobos masuk gedung kongres
AS atau Capitol.
Dilansir dari Business Insider, pada Kamis 7 Januari 2021, dijelaskan bahwa atas aksi anarkis
tersebut hampir empat jam lamanya perhitungan suara elektoral tertunda dan baru sekitar pukul 5.30 sore waktu setempat berhasil diamankan pihak keamanan.Dan kini juru bicara Wakil Presiden Mike Pence dan pemimpin kongres dari kedua pihak telah mengindikasikan mereka ingin kembali ke sesi pengawasan untuk menyelesaikan penghitungan suara elektoral.
Sebelumnya, para perusuh yang menghadiri rapat umum memprotes sertifikasi kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden. Mereka menyerbu gedung, memaksa DPR dan Senat untuk berhenti melakukan penghitungan.
Akibat akhir tersebut, penghitungan akhirnya tertunda dan untuk Pence, anggota parlemen, staf Hill, dan wartawan kemudian berlindung di kantor mereka sebelum dievakuasi.
Pence, anggota parlemen, dan anggota pers dievakuasi ke lokasi yang dirahasiakan setelah para perusuh memasuki ruang DPR dan Senat. Ini memicu kebuntuan bersenjata yang dramatis di pintu kamar DPR.
Menanggapi kekerasan tersebut, Wali Kota Washington DC Muriel Bowser memerintahkan jam malam di District of Columbia. Pengawal Nasional D.C. dan Pengawal Nasional Virginia sedang dikerahkan ke tempat kejadian.
Diketahui, penghitungan di kongres AS adalah formalitas prosedural. Biden memenangkan 306 suara Electoral College dibandingkan dengan 232 untuk Trump. Tetapi Trump dan sekutunya menghabiskan dua bulan untuk mencoba membatalkan hasil pemilu 2020.
Saat ini, upaya itu meletus menjadi kekerasan yang belum pernah terlihat dalam sejarah modern AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar