SELAMAT DATANG

Selamat datang di Blog Darah Daud 303. Semoga Anda menikmati apa yang ada di blog ini. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amen.

Cari Blog ini

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Blog DARAH DAUD 303 Memiliki aktivitas antara lain: penelitian, penulisan & konseling

Selasa, 08 Desember 2020

PROFESSOR RAMA METAN: "Mutiara Hitam Dari Timur" (1)

 

Pada tanggal 5 Desember 2020, secara resmi, Rektor Unpaz (Universidade da Paz), Dr. Adolmando Soares Amaral,Lic. Eco.,M.M., mengeluarkan "depacho" (Surat Keputusan), dengan nomor referensi: 112/REITOR/UNPAZ/XII/2020, yang isinya, menugaskan saya (Antoninho Benjamin Monteiro, dalam kapasitas saya sebagai Direktur Ceepaz/Centro Estudo Estratégico da Paz), untuk menulis buku Biografi Prof. Dr. Lucas da Costa,SE.,MSi (mantan Rektor Unpaz, yang meninggal pada 5 Sepember 2019, di Rumah Sakit Nasional Guido Valadares Dili, setelah 2X menjalani Operasi Laparatomi).

Isi "despacho" tersebut, bisa Anda baca pada foto terlampir. 
 
Akhirnya, setelah mempertimbangkan sejumlah aspek, saya menerima keputusan ini, karena kegiatan "Writing" and "Publishing" termasuk bagian integral dari "Annual Action Plan Ceepaz". Berkaitan dengan isu di atas, maka saya telah menyusun rencana unuk melakukan wawancara khusus dengan beberapa narasumber yang pernah bersama, dan atau mengenal Prof. Lucas semasa hidupnya. Di antara narasumber termaksud, ada sejumlah nama penting yang menurut saya layak diwawancarai, antara lain; 

Minggu, 06 Desember 2020

Janji Mayjen Benny Moerdani pada AS sebelum TNI gempur Dili

 

Merdeka.com - 6 Desember 1975, Presiden Soeharto menerima kunjungan Presiden Amerika Serikat Gerald Ford. Salah satu yang mendapat pembahasan utama adalah kekalahan AS dalam perang Vietnam.

Saat itu dunia meyakini adanya 'efek domino'. Jika satu negara non-komunis jatuh ke tangan komunis, maka negara di sekitarnya akan ikut pula menjadi komunis. Hal ini terbukti setelah Vietnam, Kamboja pun jatuh ke tangan Khmer Merah.

Presiden Soeharto memaparkan kondisi di Timor Portugal. Sejumlah partai kiri menguasai negara bekas jajahan Portugis tersebut. Indonesia mengisyaratkan akan menggunakan kekuatan militer untuk mencegah negara itu jatuh ke tangan komunis dan menjadi pangkalan Uni Soviet di Asia Tenggara.

OPERASI SEROJA 7 DESEMBER 1975