SELAMAT DATANG
Cari Blog ini
Formulir Kontak
Halaman
Blog DARAH DAUD 303 Memiliki aktivitas antara lain: penelitian, penulisan & konseling
Rabu, 01 Januari 2020
Senin, 04 November 2019
TANPA SEPATU BUAYA SAYA TIDAK BOLEH MENERIMA JABATAN DIREKTUR CEPAZ
Tanggal 2 November 2019, tengah malam, "Kakek Misterius" muncul dan memberikan pesan;
"Bahwa saya baru boleh menghadiri acara pelantikan, 5 November 2019, jika mengenakan "Sepatu Buaya". Tanpa "Sepatu Buaya", saya tidak boleh menghadiri acara pelantikan".
Itu artinya, tanpa "Sepatu Buaya", saya tidak boleh menerima posisi sebagai "Direktur CEPAZ", sebagaimana ditawarkan Magnifico Rektor UNPAZ, melalui "Surat Notifikasi", tertanggal 30 Oktober 2019.
Sabtu, 02 November 2019
DUA PROVISI REKTOR LAMA DIAFIRMASI REKTOR BARU
Pada tanggal 31 Oktober 2019, Rektor UNPAZ, Dr. Adolmando Soares Amaral, Lic.Eco., M.M., mengeluarkan "Despascho" dengan nomor: 01/Reitor-UNPAZ/X/2019, untuk mrngafirmasi dua provisi sebelumnya, yaitu; Provisi Rektor no.23/UNDIL/II/2003, tertanggal 10 Februari 2003, dan Provisi Rektor no. 57/UNPAZ/II/2011, tertanggal 5 Februari 2011.
Melalui "despacho" tersebut, status saya sebagai "Dosente Permanente" (Dosen Tetap) FKM (Fakultas Kesehatan Masyarakat) UNPAZ diaktifkan kembali.
PERJANJIAN CAWAN KRISTUS (257)
Tapi yang paling mengejutkan saya adalah, sehari sebelum Rektor UNPAZ mengeluarkan "despacho", untuk mengafirmasi dua provisi tersebut di atas, pada hari pelantikan, 30 Oktober 2019, Rektor UNPAZ mengeluarkan "notifikasi" yang menurutku sangat mengejutkan.
Senin, 28 Oktober 2019
KULIHAT IMAN DUNIA SEDANG MERADANG
Walau rupaku rupa purba.
Walau tulangku tulang budak.
Tapi mataku adalah mata langit.
Mulutku adalah mulut bumi.
-----------------------------------------
Aku menggantungkan asaku
Melewati tingginya langit.
Aku menimbuni mimpiku
Melebihi beratnya bumi.
Kini langit mulai bocor.
Bumipun telah berlubang.
---------------------------------------
HIDUP INI HANYA SEBUAH ZIARAH SINGKAT
Sumbangkan doa tulus kita untuk salah satu pemimpin negeri ini yang sedang berada dalam resiko sangat tinggi, karena hanya gata-gara ambisi politik yang berlebihan, berusaha menggugurkan 3 rancangan Allah, seperti:
(1). Perjanjian Cawan Kristus (532016).
(2). Petisi 13 Juli (1372017).
(3). Perjanjian Yosua (1252018).
Sabtu, 26 Oktober 2019
DIALOG ANTAR KITA: “Adakah Batas Waktu Untuk Menemukan Manusia Perjanjian?” (5)
Dialog antar
kita kali ini sudah memasuki seri ke-5. Seri 1 sampai seri 4, dapat Anda akses di laman face book saya. Klik saja link laman face book saya yang ada di bagian akhir catatan ini.
Pada seri
ke-5 ini saya ingin menjawab pertanyaan salah satu sahabat;
“Adakah batas waktu
untuk menemukan Manusia Perjanjian?”
Batas
waktunya hanya sampai “8 November 2019”. Setelah 8 November 2019 berakhir, maka
kesempatan untuk menemukan Manusia Perjanjian (Jose Marcos Goncalves) di bawah
kepemimpinan rektor baru, dianggap gugur. Dan jika sampai kesempatan emas itu gugur,
maka itu pertanda sangat buruk. Buruk, karena ada konsekuensi logis yang
sangat-sangat serius yang harus ditanggung.
Senin, 21 Oktober 2019
APA KATA ILMUWAN INGGRIS RAYA TENTANG MORALITAS ORANG TIMOR PORTUGIS?
Di seri ke-2 artikel berjudul: Teatrum Gloriam Dei & Nasib Rektor UNPAZ", saya menyisipkan frasa "Selesaun Natureza" (Seleksi Alam).
Penyisipan frasa (terminologi) "Seleksi Alam", sengaja saya lakukan dengan tujuan untuk mengantarkan pembaca masuk ke seri ke-3 yang akan membahas thema sentral "Otoritas Moral", berkaitan dengan pemilihan pengganti (suksesor) Prof. Rama Metan.
Nah, sebelum menerbitkan seri ke-3 artikel tersebut, saya lebih dulu mengajak pembaca untuk mengenal sosok Alfred Russel Wallace, Ilmuwan Inggris Raya, yang memiliki "impresi" (kesan) tersendiri mengenai "moralitas orang Timor Portugis". Karena berbicara tentang terminologi "Seleksi Alam", kita tidak bisa mengabaikan peran sentral seorang Alfred Russel Wallace.
Langganan:
Postingan (Atom)