SELAMAT DATANG

Selamat datang di Blog Darah Daud 303. Semoga Anda menikmati apa yang ada di blog ini. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amen.

Cari Blog ini

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Blog DARAH DAUD 303 Memiliki aktivitas antara lain: penelitian, penulisan & konseling

Sabtu, 24 Juli 2021

RANCANGAN ALLAH BUKANLAH RANCANGAN MANUSIA (Negara Kerajaan Atau Negara Republik Yang Akan Menjuarai Euro Cup 2020?)


PENGANTAR SINGKAT

Artikel ini sudah pernah ditayangkan di laman face book ABM (Antoninho Benjamin Monteiro), pada 1 Juli 2021, pukul 15:21 ATL (Waktu Timor Leste). Dipindah ke blog ini tanda edit sama sekali. Jika Anda ingin membaca versi aslinya di face booknya, boleh diklik di link ini: https://www.facebook.com/antoninho.rego.1/posts/517546782783106”.

“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu” (Yesaya 55:8-9).

Menurut Anda, negara manakah yang akan menjuarai Euro Cup 2020? Apakah negara kerajaan? Atau negara republik? Jika Anda bertanya ke saya, jujur saja, saya sendiri tidak tahu. Tapi yang jelas, fakta yang tersaji saat ini, dari 8 negara yang berhasil lolos ke babak perempat final Euro Cup 2020, terdiri dari 4 negara kerajaan dan 4 negara republik. Atau 4 negara monarki dan 4 negara republik. Dan anehnya lagi, 4 negara kerajaan tidak saling berhadapan. Atau 4 negara republik, tidak saling berhadapan. Melainkan 4 negara kerajaan akan melawan 4 negara republik.

Kerajaan Spanyol vs Republik Swiss.

Kerajaan Belgia vs Republik Italia.

Kerajaan Denmark vs Republik Cekoslowakia.

Kerajaan Inggris vs Republik Ukraina.

Ini benar-benar aneh tapi “nyatu”. Keanehan ini terjadi bukan karena suatu kebetulan. Pasti ada satu kekuatan supra(natural) yang mengaturnya. Dan sebagai orang beriman, saya percaya, keanehan ini terjadi karena intervensi Allah. Ini adalah pekerjaan Roh Kudus, dengan tujuan untuk menyampaikan pesanNya kepada dunia.


NAMAKU DIJADIKAN SIMBOL PESAN ALLAH

Bukannya membanggakan diri, apalagi menyombongkan diri. Tapi ini masalah fakta. Dan saya wajib bersyukur kepada Allah Yang Maha Adil. Dari perspektif Ilmu Bilangan, tersaji fakta yang juga mengejutkan. Ternyata “Allah menggunakan (bilangan) namaku sebagai simpol pesanNya untuk dunia”. Karena nilai Gematris Latin dari 4 nama negara kerajaan yang lolos ke babak perempat final, sama dan paralel dengan nilai Gematris Latin dari namaku: “Antoninho Benjamin Monteiro”, yaitu sama-sama menghasilkan bilangan “287”. 

Jika Anda tidak percaya, coba simak fakta berikut ini:

Spanyol = 102

Belgia = 36

Denmark = 66

Inggris = 83

Jika dijumlahkan: 102 + 36 + 66 + 83 = 287.

Kemudian coba simak nilai Gematris Latin dari namaku:

Antoninho = 110

Benjamin = 68

Monteiro = 109

Jika dijumlahkan = 110 + 68 + 109 = 287.


Apakah melalui kesamaan nilai Gematris di atas, Allah ingin mengatakan kepada dunia bahwa saya orang hebat? Jawabannya: tidak sama sekali. Allah hanya ingin menyampaikan pesanNya yang sederhana, bahwa saya hanyalah seorang “misticus”, tapi bukan peramal.

Ini dapat dibuktikan dengan fakta (bilangan) berikut:

Jika nilai bilangan dari 4 nama negara kerajaan, masing-masing ditambahkan bilangan kerajaan(61), maka hasil akhirnya memunculkan simbol bilangan “misticus” (531).

Coba simak fakta berikut ini:

Kerajaan(61) + Spanyol(102) = 61 + 102 = 163

Kerajaan(61) + Belgia(36) = 61 + 36 = 97

Kerajaan(61) + Denmark(66) = 61 + 66 = 127

Kerajaan(61) + Inggris(83) = 61 + 83 = 144.

Jumlahkan seluruhnya = 163 + 97 + 127 + 144 = 531.


Ternyata bilangan 531 ini, merupakan nilai Gematris Yahudi dari frasa “Misticus”. Tabel bilangan Gematris Yahudi, bisa dilihat pada gambar terlampir.

M=30, I=9, S=90, T=100, I=9, C=3, U=200, S=90.

Total: 30 + 9 + 90 + 100 + 9 +3 +200 + 90 = 531.

Apakah menurut Anda, serangkaian fakta di atas, sekedar suatu kebetulan? Hanya orang-orang yang malas berpikir yang menjawabnya: Ya

Bilangan mewakili (simbol) nalar dan logika manusia. Itu artinya, manusia bisa menggunakan eksistensi bilangan untuk melakukan penalaran. Entah penalaran deduktif, maupun penalaran induktif. Selama ini, setiap kali saya membicarakan tentang peristiwa masa depan, sebagian besar orang berkata: “Saya meramal”. Padahal saya sedang “bersaksi” sebagai seorang “misiticus”.

Setelah Anda membaca catatan ini dan masih menganggap saya “meramal”, maka saya ingin berkata: “Wise people have something to say. But the foolish have to say something”.

KESIMPULAN

1. Bilangan adalah ciptaan Allah, meskipun secara teknis, manusia yang menemukannya, namun inspirasinya tetap berasal dari Allah. Bukankah bilangan adalah bagian dari ilmu pengetahuan? Dan bukankah tertulis dalam Kitab Suci, bahwa ilmu pengetahuan itu, semuanya berasal dari Allah? Kalau tidak percaya, coba baca Kitab Suci. Tapi bukan baca Konstitusi. Apalagi Konstitusi yang isinya ultra sekuler.

2. Melalui bilangan, Allah ingin menyampaikan pesanNya kepada dunia bahwa saya bukan nabi, bukan orang suci, bukan ahli kitab suci, bukan rohaniawan, bukan paranormal, bukan peramal, bukan dukun, apalagi dukun cabul. Allah ingin menggunakan bilangan untuk mengatakan kepada dunia bahwa saya hanyalah seorang “misticus”. Oleh karena itu, ketika saya berbicara mengenai sepak bola dengan cara saya yang aneh, jangan mengira saya sedang meramal. Tapi saya melakukan itu, karena saya seorang “misticus” yang sedang bersaksi mengenai rancangan Allah. Tapi bukan rancangan manusia.

3. Yang namanya misticus itu, tidak memiliki (simbol) stratifikasi sosial yang membanggakan. Dan ketika saya menggunakan ilmu bilangan sebagai “medium” untuk “bersaksi mengenai rancangan Allah”, janganlah Anda mengira apa yang saya lakukan adalah pekerjaan seorang “peramal”. Karena saya bukan peramal.

4. Saya hanyalah sebatang pensil yang digunakan Allah untuk menyatakan KehendakNya dengan caraNya yang adi kodrati. Saya hanya mampu melakukan bagian terkecil dan termudah. Allah sendiri yang menyelesaikan bagian terbesar dan tersulit. Karena hanya Allah yang mampu menulis lurus dalam garis bengkok.

5. Jika yang saya lakukan adalah pekerjaan seorang peramal, kenapa Allah meloloskan 4 negara kerajaan yang memiliki nilai Gematris sama dengan nilai Gematris namaku sendiri (287)?

SARAN

Jika Anda menyimak gambar-gambar yang saya lampirkan dalam artikel ini, ada salah satu gambar berjudul: “Saya misticus, bukan peramal”, yang di dalamnya terdapat huruf PD. Singkatan PD ini memiliki nilai Gematris Yahudi yang paralel dengan nilai Gematris Misticus, yaitu sama-sama bernilai 531. Tapi saya menuliskan singkatan PD di sana, karena ada maksudnya. Kira-kira “steganos” (pesan terselubung) apa yang sedang saya mainkan di sana? Tapi jangan menerjemahkan bahwa saya menuliskan huruf PD di sana karena saya memiliki ambisi menjadi seorang politikus.

Coba simak puisi saya berikut ini:

MISTICUS BUKAN INSAN AMBISIUS

Misticus bukan politikus.

Karena misticus bukan insan ambisius.

Misticus tidak suka memikirkan isi usus.

Karena mistiscus bukan golongan pencuci kakus.

Misticus bermata minus.

Karena misticus tidak bermata fulus.

Misticus selalu mengulurkan manus.

Karena misticus berhati tulus.

Misticus tidak hanya mengandalkan kamus.

Karena misticus berpegang juga pada papirus.

Misticus tidak suka menonjolkan isi musculus.

Karena misticus senantiasa mengandalkan isi cephalus.

Misticus tidak pandai menciptakan kasus.

Karena misticus hanya bisa menawarkan rumus.

Misticus berwajah tirus.

Karena misticus tidak mengenakan topeng virus.

Misticus menapaki jalan yang ditata Athanasius.

Tanpa harus membenci kata yang dipahat Arius.

Misticus selalu berjalan lurus.

Karena misticus harus setia mentaati perintah KRISTUS.

Karya Rama Cristo.

https://www.facebook.com/antoninho.rego.1/posts/517546782783106

Artikel di atas telah ditayangkan di laman face book ABM pada 1 Juli 2021: pukul 15:21 WTL (Waktu Timor Leste). 

Tidak ada komentar: