PENGANTAR SINGKAT
Artikel ini sudah pernah ditayangkan di laman face book ABM (Antoninho Benjamin Monteiro), pada 1 Juli 2021, pukul 15:21 ATL (Waktu Timor Leste). Dipindah ke blog ini tanda edit sama sekali. Jika Anda ingin membaca versi aslinya di face booknya, boleh diklik di link ini: “https://www.facebook.com/antoninho.rego.1/posts/517546782783106”.
“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu” (Yesaya 55:8-9).
Menurut Anda,
negara manakah yang akan menjuarai Euro Cup 2020? Apakah negara kerajaan? Atau
negara republik? Jika Anda bertanya ke saya, jujur saja, saya sendiri tidak
tahu. Tapi yang jelas, fakta yang tersaji saat ini, dari 8 negara yang berhasil
lolos ke babak perempat final Euro Cup 2020, terdiri dari 4 negara kerajaan dan
4 negara republik. Atau 4 negara monarki dan 4 negara republik. Dan anehnya
lagi, 4 negara kerajaan tidak saling berhadapan. Atau 4 negara republik, tidak
saling berhadapan. Melainkan 4 negara kerajaan akan melawan 4 negara republik.
Kerajaan Spanyol
vs Republik Swiss.
Kerajaan Belgia
vs Republik Italia.
Kerajaan Denmark
vs Republik Cekoslowakia.
Kerajaan Inggris
vs Republik Ukraina.
Ini benar-benar
aneh tapi “nyatu”. Keanehan ini terjadi bukan karena suatu kebetulan. Pasti ada
satu kekuatan supra(natural) yang mengaturnya. Dan sebagai orang beriman, saya
percaya, keanehan ini terjadi karena intervensi Allah. Ini adalah pekerjaan Roh
Kudus, dengan tujuan untuk menyampaikan pesanNya kepada dunia.
Bukannya membanggakan diri, apalagi menyombongkan diri. Tapi ini masalah fakta. Dan saya wajib bersyukur kepada Allah Yang Maha Adil. Dari perspektif Ilmu Bilangan, tersaji fakta yang juga mengejutkan. Ternyata “Allah menggunakan (bilangan) namaku sebagai simpol pesanNya untuk dunia”. Karena nilai Gematris Latin dari 4 nama negara kerajaan yang lolos ke babak perempat final, sama dan paralel dengan nilai Gematris Latin dari namaku: “Antoninho Benjamin Monteiro”, yaitu sama-sama menghasilkan bilangan “287”.
Jika Anda tidak percaya, coba simak fakta berikut ini:
Spanyol = 102
Belgia = 36
Denmark = 66
Inggris = 83
Jika
dijumlahkan: 102 + 36 + 66 + 83 = 287.
Kemudian coba
simak nilai Gematris Latin dari namaku:
Antoninho = 110
Benjamin = 68
Monteiro = 109
Jika dijumlahkan
= 110 + 68 + 109 = 287.
Apakah melalui kesamaan nilai Gematris di atas, Allah ingin mengatakan kepada dunia bahwa saya orang hebat? Jawabannya: tidak sama sekali. Allah hanya ingin menyampaikan pesanNya yang sederhana, bahwa saya hanyalah seorang “misticus”, tapi bukan peramal.
Ini dapat
dibuktikan dengan fakta (bilangan) berikut:
Jika nilai
bilangan dari 4 nama negara kerajaan, masing-masing ditambahkan bilangan
kerajaan(61), maka hasil akhirnya memunculkan simbol bilangan “misticus” (531).
Coba simak fakta
berikut ini:
Kerajaan(61) +
Spanyol(102) = 61 + 102 = 163
Kerajaan(61) +
Belgia(36) = 61 + 36 = 97
Kerajaan(61) +
Denmark(66) = 61 + 66 = 127
Kerajaan(61) +
Inggris(83) = 61 + 83 = 144.
Jumlahkan
seluruhnya = 163 + 97 + 127 + 144 = 531.
Ternyata bilangan 531 ini, merupakan nilai Gematris Yahudi dari frasa “Misticus”. Tabel bilangan Gematris Yahudi, bisa dilihat pada gambar terlampir.
M=30, I=9, S=90,
T=100, I=9, C=3, U=200, S=90.
Total: 30 + 9 +
90 + 100 + 9 +3 +200 + 90 = 531.
Apakah menurut
Anda, serangkaian fakta di atas, sekedar suatu kebetulan? Hanya orang-orang
yang malas berpikir yang menjawabnya: Ya
Bilangan
mewakili (simbol) nalar dan logika manusia. Itu artinya, manusia bisa
menggunakan eksistensi bilangan untuk melakukan penalaran. Entah penalaran
deduktif, maupun penalaran induktif. Selama ini, setiap kali saya membicarakan
tentang peristiwa masa depan, sebagian besar orang berkata: “Saya meramal”.
Padahal saya sedang “bersaksi” sebagai seorang “misiticus”.
Setelah Anda
membaca catatan ini dan masih menganggap saya “meramal”, maka saya ingin
berkata: “Wise people have something to say. But the foolish have to say
something”.
KESIMPULAN
1. Bilangan
adalah ciptaan Allah, meskipun secara teknis, manusia yang menemukannya, namun
inspirasinya tetap berasal dari Allah. Bukankah bilangan adalah bagian dari
ilmu pengetahuan? Dan bukankah tertulis dalam Kitab Suci, bahwa ilmu
pengetahuan itu, semuanya berasal dari Allah? Kalau tidak percaya, coba baca
Kitab Suci. Tapi bukan baca Konstitusi. Apalagi Konstitusi yang isinya ultra
sekuler.
2. Melalui
bilangan, Allah ingin menyampaikan pesanNya kepada dunia bahwa saya bukan nabi,
bukan orang suci, bukan ahli kitab suci, bukan rohaniawan, bukan paranormal,
bukan peramal, bukan dukun, apalagi dukun cabul. Allah ingin menggunakan
bilangan untuk mengatakan kepada dunia bahwa saya hanyalah seorang “misticus”.
Oleh karena itu, ketika saya berbicara mengenai sepak bola dengan cara saya
yang aneh, jangan mengira saya sedang meramal. Tapi saya melakukan itu, karena
saya seorang “misticus” yang sedang bersaksi mengenai rancangan Allah. Tapi
bukan rancangan manusia.
3. Yang namanya
misticus itu, tidak memiliki (simbol) stratifikasi sosial yang membanggakan.
Dan ketika saya menggunakan ilmu bilangan sebagai “medium” untuk “bersaksi
mengenai rancangan Allah”, janganlah Anda mengira apa yang saya lakukan adalah
pekerjaan seorang “peramal”. Karena saya bukan peramal.
4. Saya hanyalah
sebatang pensil yang digunakan Allah untuk menyatakan KehendakNya dengan caraNya
yang adi kodrati. Saya hanya mampu melakukan bagian terkecil dan termudah.
Allah sendiri yang menyelesaikan bagian terbesar dan tersulit. Karena hanya
Allah yang mampu menulis lurus dalam garis bengkok.
5. Jika yang
saya lakukan adalah pekerjaan seorang peramal, kenapa Allah meloloskan 4 negara
kerajaan yang memiliki nilai Gematris sama dengan nilai Gematris namaku sendiri
(287)?
SARAN
Jika Anda
menyimak gambar-gambar yang saya lampirkan dalam artikel ini, ada salah satu
gambar berjudul: “Saya misticus, bukan peramal”, yang di dalamnya terdapat
huruf PD. Singkatan PD ini memiliki nilai Gematris Yahudi yang paralel dengan
nilai Gematris Misticus, yaitu sama-sama bernilai 531. Tapi saya menuliskan
singkatan PD di sana, karena ada maksudnya. Kira-kira “steganos” (pesan
terselubung) apa yang sedang saya mainkan di sana? Tapi jangan menerjemahkan
bahwa saya menuliskan huruf PD di sana karena saya memiliki ambisi menjadi
seorang politikus.
Coba simak puisi
saya berikut ini:
MISTICUS BUKAN
INSAN AMBISIUS
Misticus bukan
politikus.
Karena misticus
bukan insan ambisius.
Misticus tidak
suka memikirkan isi usus.
Karena mistiscus
bukan golongan pencuci kakus.
Misticus bermata
minus.
Karena misticus
tidak bermata fulus.
Misticus selalu
mengulurkan manus.
Karena misticus
berhati tulus.
Misticus tidak
hanya mengandalkan kamus.
Karena misticus
berpegang juga pada papirus.
Misticus tidak
suka menonjolkan isi musculus.
Karena misticus
senantiasa mengandalkan isi cephalus.
Misticus tidak
pandai menciptakan kasus.
Karena misticus
hanya bisa menawarkan rumus.
Misticus
berwajah tirus.
Karena misticus
tidak mengenakan topeng virus.
Misticus
menapaki jalan yang ditata Athanasius.
Tanpa harus
membenci kata yang dipahat Arius.
Misticus selalu
berjalan lurus.
Karena misticus
harus setia mentaati perintah KRISTUS.
Karya Rama
Cristo.
https://www.facebook.com/antoninho.rego.1/posts/517546782783106
Artikel di atas telah ditayangkan di laman face book ABM pada 1 Juli 2021: pukul 15:21 WTL (Waktu Timor Leste).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar