SELAMAT DATANG

Selamat datang di Blog Darah Daud 303. Semoga Anda menikmati apa yang ada di blog ini. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amen.

Cari Blog ini

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Blog DARAH DAUD 303 Memiliki aktivitas antara lain: penelitian, penulisan & konseling

Sabtu, 24 Juli 2021

NAMAKU ELIANA


PENGANTAR SINGKAT 

Artikel ini sudah pernah ditayangkan di laman face book ABM (Antoninho Benjamin Monteiro), pada tanggal 29 Juni 2021, pukul 16:35. Jika Anda ingin membaca versi face booknya, boleh diklik di link ini:  https://www.facebook.com/antoninho.rego.1/posts/516363596234758

NAMAKU HELIANA

Hallo dunia..! Apa khabar Anda sekalian?

Semoga semuanya baik-baik atas perlindungan TUHAN.

Perkenalkan…! Namaku Eliana.

Aku berasal dari negeri Matahari.

Dalam Bahasa Itali, Eliana artinya dari Matahari.

Dalam Bahasa Portugis, Eliana artinya Matahari.

Dalam Bahasa Kristiani, Eliana artinya: “Tuhan telah menjawab”.

Jika Anda tidak percaya, coba baca sendiri screenshoot yang saya lampirkan di sini. Kalau masih juga belum percaya, carilah di google, apa makna nama Eliana yang sebenarnya.

Saya adalah salah satu fans berat timnas Portugal. Pemain idola saya adalah Cristiano Ronaldo. Tetapi sayang seribu sayang, kini Cristiano Ronaldo bersama timnas Portugal telah angkat kaki dari Euro Cup 2020, karena dikalahkan Belgia di babak 16 besar. Saya merasa sangat sedih. Tetapi nasi sudah menjadi bubur. Tidak bisa lagi dikembalikan menjadi nasi.

 Saya memiliki paman bernama Rama Cristo (RC). Waktu Portugal akan bertanding melawan Belgia di babak 16 besar, saya membaca artikel paman RC di laman face book-nya, berjudul: SOLI INVICTO (Matahari yang tak terkalahkan, ada yang bilang: Sang Surya yang tak tertandingi).

 

Di artikelnya, paman RC menulis, akan mempertaruhkan “Mahkota Surya” dengan nominal sebesar 153 dolar. Paman RC bilang, siapa yang menjagokan Belgia, maka paman RC akan menjagokan Portugal. Sebaliknya, siapa yang menjagokan Portugal, maka paman RC akan menjagokan Belgia. Jadi, orang yang bersedia taruhan dengan paman RC, diberi keistimewaan untuk lebih dulu memilih tim jagoannya.

Karena saya sangat mengidolakan Cristiano Ronaldo dan timnas Portugal, maka saya mencoba menemui paman Rama Cristo, untuk ikutan taruhan, memperebutkan "Mahkota Surya". Tapi yang jadi masalah, uangku hanya 20 dolar. Sementara taruhan “Mahkota Surya”, nominalnya adalah 153 dolar. Uangku tidak cukup. Ada defisit sebesar “133 dolar Amerika”. Apakah paman RC bersedia mengikutsertakan saya yang hanya bermodal 20 dolar?

Setelah pikir-pikir, mondar-mandir dalam kamar kaya’ setrikaan, akhirnya saya memberanikan diri menemui paman RC. Siapa tahu pamanku bersedia taruhan dengan saya, walau modal saya hanya 20 dolar. Puji TUHAN YESUS, akhirnya pamanku setuju taruhan dengan saya. Karena saya menjagokan Portugal, maka berdasarkan aturan main, paman RC kebagian Belgia.

Tapi paman RC bilang; “Saya harus bersaing dengan petaruh lain, melalui undian melempar koin. Siapa yang terpilih, dialah yang berhak ikut dalam memperebutkan Mahkota Surya”. Rupanya ada teman paman RC bernama Om Jaime Camacho (JC), yang juga ikutan taruhan. Tapi Om JC menjagokan Belgia. 

Mendengar itu, saya berdo’a keras dalam hati. Mudah-mudahan, sayalah yang terpilih untuk memperebutkan “Mahkota Surya”. Saya percaya, pasti dalam undian lempar koin nanti, saya yang akan terpilih, karena namaku Eliana, yang artinya Matahari. Bukankah Matahari itu adalah sinonim dari Surya? Jadi saya sangat yakin, saya pasti akan dipilih Allah untuk memperebutkan “Mahkota Surya”.

Foto Om JC waktu diwisuda di
Program Pascasarjana Universitas
Udayana Bali



Puji TUHAN YESUS, rupanya Om JC ketiduran. Karena saat paman RC mencoba mengkonfirmasi Om JC, menanyakan alamatnya untuk bertemu guna memastikan segala sesuatunya, tidak ada tanggapan sama sekali dari Om JC. Ditunggu berjama-jam, tetap tidak ada tanggapan, sementara pertandingan sudah mau dimulai.

Akhirnya paman RC memutuskan bahwa sayalah yang terpilih untuk memperebutkan “Mahkota Surya” tanpa harus melempar koin, karena Om JC dianggap mengundurkan diri. Benar saja. Setelah Belgia mencetak gol, barulah Om JC mengirim pesan via inbox, bahwa dia ketiduran.

Saya percaya ini bukan suatu kebetulan. Pasti ada alasannya. Mungkin karena usia saya yang baru 17 tahun. Saya lahir di Dili, pada 29 April 2004. Saat ini saya duduk di kelas 3 Externato São José (SMU Santo Yosef) Dili. Kalau kagak percaya, coba cek sendiri ke sana. Jika saya bohong, potong jari kelingking saya.

Saya sering membaca tulisan-tulisan paman RC, khususnya mengenai Ilmu Bilangan. Saya pernah membaca artikel paman RC mengenai bilangan, di mana hasil penjumlahan dari 1 sampai 17, adalah 153. Kalau tidak percaya, coba hitung sendiri:

1+2+3+4+5+6+7+8+9+10+11+12+13+14+15+16+17 = 153.

Mungkin karena usiaku yang penjumlahannya menghasilkan angka 153, maka saya terpilih untuk memperebutkan “Mahkota Surya”, yang memiliki nilai Gematris Latin 153.


Mahkota = 69.

Surya = 84.

Jumlahkan 69+84 = 153.

Saya bersalaman dengan paman RC, sebagai tanda sahnya taruhan. Senangnya bukan main. Saya yakin, Portugal pasti akan menang. Saya bersama paman RC dan sejumlah teman dan keluarga, nobar (nonton bareng) di Kamar OSY (Oratorio Santo Yosef).

Sepanjang pertandingan berlangsung, saya terus berdo’a dalam hati. Mudah-mudahan Portugal menang. Tapi apa yang terjadi? Belgia mencetak gol lebih dulu, walau Portugal menguasai jalannya laga. Saya masih terus berdoa, semoga Allah mengabulkan do’a saya dan membantu Portugal mengalahkan Belgia.

Tapi sayang seribu sayang.Ternyata sampai peluit panjang berbunyi, skor tetap 1:0 untuk keunggulan Belgia. Itu artinya Portugal harus angkat kaki dari Euro Cup 2020. Hatiku sangat sedih. Saya terduduk lemas. Tualng-tulangku rasanya mau lepas dari persendian. Apalagi saat saya melihat Cristiano Ronaldo membuka ban kapten dan melemparkannya ke tanah sambil terduduk lesu, menahan kepedihan mendalam, sebelum akhirnya seorang Romelu Lukaku menghampiri, memeluk dan menghiburnya.

Mengapa Allah tidak mengabulkan do’aku? Apakah saya salah meminta? Karena dalam Kitab Suci, TUHAN YESUS mengajarkan bahwa, jika do’a kita tidak dikabulkan Allah, itu artinya kita meminta sesuatu yang salah. Saya bertanya-tanya dalam hati, apa yang salah dari do’aku?


Akhirnya paman RC memberikan wejangan begini:

“Eliana jangan bersedih. Jika Eliana kalah, itu bukan berarti Allah tidak adil. Juga bukan karena Allah tidak mendengarkan do’amu. Juga bukan karena Allah lebih memihak Belgia dan membenci Portugal. Allah tidak memiliki sifat pemihak. Allah selalu imparsial jika berhadapan dengan perseteruan antar manusia. Ketahuilah Eliana, selain orang Portugal berdo’a bagi kemenangan Portugal, ada ribuan, bahkan jutaan orang Belgia yang juga berdo’a bagi kemenangan Belgia. Tetapi karena dari semenjak alam semesta ini tercipta,

 Allah telah memutuskan bahwa yang namanya “Mahkota Surya” itu hanya dikaruniakan kepada NEGARA MONARKI, bukan dikaruniakan untuk negara republik, maka Allah tetap konsisten, tidak akan pernah merubah keputusanNya. Karena yang namanya Allah, bukanlah mahkluk pemikir layaknya manusia, yang hari ini memutuskan begini, besok berubah pikiran, memutuskan begitu, dan seterusnya. Maka pertandingan harus dimenangkan Belgia, karena antara Belgia dan Portugal, status Belgia adalah “negara monarki”, sementara status Portugal adalah "negara republik. Atas dasar itulah, Allah tidak bisa mengabulkan permintaanmu. Jadi bukan karena Eliana salah meminta”.

Mendengar penjelasan paman RC, hati saya sedikit terhibur. Dan lebih terhibur lagi, bukan saja uangku 20 dolar tidak akan melayang, tapi juga karena paman RC berjanji, akan menghadiahkan saya bonus sebesar 153 dolar, dengan alasan, fakta di mana saya berani maju memperebutkan taruhan “Mahkota Surya” dengan nominal sebesar 153 dolar, sementara pada saat yang bersamaan, Om JC yang menjagokan Belgia malah ketiduran, itu bukanlah suatu kebetulan, melainkan ini adalah bagian dari “rancangan Allah. Bagian dari Penyelenggaraan Ilahi.

Allah harus melakukan intervensi untuk memberikan pesan kepada dunia, bahwa “Mahkota Surya” itu adalah sebuah “entitas” yang benar-benar ada. Bukan sekedar sebuah utopia belaka. Untuk memilikinya, kita harus memenuhi hukum-hukum Ilahi.


Bukankah dalam Kitab Suci, telah tertulis bahwa: “Tidak ada seorangpun yang dapat mengambil sesuatu bagi dirinya, kalau tidak dikaruniakan kepadanya dari Sorga” (Yohanes 3;27).

Mendengar paman RC akan menghadiahi saya 153 dolar, saya benar-benar percaya akan kebenaran nama Eliana yang bermakna: “Allah telah menjawab”. Artinya, Allah telah menjawab do’aku dengan caraNya yang adikodrati, yang sulit difahami oleh cara berpikir manusia.

Terima-kasih TUHAN YESUS.

Berikut ini saya bacakan sebuah puisi karya paman RC.

DONGENG ELIANA DARI NEGERI MATAHARI

 

Di kala Angon Domba bersimpuh di Kaki Pangeran Langit, dunia berkotbah; "Itu pertanda banyak jiwa sedang berdesakan di pintu neraka"

Di kala Angon Domba membisiki telinga Bidadari Bumi, dunia bersenandung; "Itu pertanda Ibu Pertiwi sedang mengandung Satria Piningit".

Di kala Angon Domba bermimpi menggenggam Matahari, dunia mengigau; "Itu pertanda terang besar akan segera turun ke Bumi".

 

Di kala Angon Domba bermimpi merangkul bulan di langit ke tujuh, dunia berdebat; "Itu pertanda si bisu akan diundang ke Istana Abu".

Di kala Angon Domba bercita-cita menjadi Pangeran Matahari, dunia menggugat; "Si gembel telah menyalahi kodratnya".

Di kala Angon Domba berkhayal menikahi Ratu Bulan, dunia menuduh; "Si buruk rupa telah mencuri cermin matahari yang gaib".

Di kala Angon Domba bersedih melihat bola Belgia mengoyak jala Portugal, dunia menggerutu: “Itu pertanda Portugal tidak akan pernah menjuarai Piala Dunia selama Timor Leste masih berstatus negara republik”.

 

 

Tetapi mengapa ketika abu suci telah melingkari negeri sejuta Pura.

Lumpur telah melumuri perut Ibu Pertiwi yang sedang mengandung.

Cincin telah melingkari jari langit.

Darah perawan telah menggenangi Danau Tassi Tolu.

Eyang Buaya telah mengunjungi Kota Dili.

Namun dunia masih berlantai berhala dan beratap sumpah palsu?

 

 

Wahai segala mahluk ciptaan TUHAN di seluruh negeri.

Yang sedang berbaring nyenyak di lorong-lorong bumi.

Bermimpi lelap di kolong-kolong langit.

Bangunlah dan dengarkanlah dongeng Eliana dari negeri Matahari.

 

Burung memiliki sarang.

Serigala memiliki lubang.

Angon Domba sedang berbaring di kandang.

Menanti datangnya Sang Mesias Lanang.

Yang turun dari Surga membawa terang.

Untuk mendirikan palang.

Guna menyelamatkan si miskin yang malang.

Yang sedang tertimpa talang.

Di hadapan penguasa jalang.

Yang bertampang garang.

 

Karya Rama Cristo.

 

Artikel ini sudah ditayangkan di laman face book ABM (Antoninho Benjamin Monteiro), pada tanggal 29 Juni 2021, pukul 16:35 WTL (Waktu Timor Leste). Jika Anda ingin membaca versi face booknya boleh diklik di link ini: https://www.facebook.com/antoninho.rego.1/posts/516363596234758

Tidak ada komentar: