PENGANTAR SINGKAT
Artikel ini sudah pernah ditayangkan di laman face book ABM (Antoninho Benjamin Monteiro), pada tanggal 1 Juli 2021, pukul 17:36. Dipindahkan ke blog ini tanpa diedit sama sekali. Jika Anda ingin membaca versi face booknya boleh diklik di link ini: https://www.facebook.com/antoninho.rego.1/posts/518807139323737.
PASANG ANGKA 666 UNTUK MENGGUGURKAN BELGIA
("Benarkah
Paus Adalah Anti Kristus?")
Kemarin siang,
beberapa sahabat kontak saya dan menanyakan; “Antara Belgia dan Italia,
siapakah yang akan menang?”
Mendapat
pertanyaan ini, saya merenung dalam hati: “Saya bukan peramal. Saya ini
misticus. Yang namanya misticus itu, jika tidak mengalami kejadian aneh, atau
kejadian “mistik”, maka si misticus sama sekali tidak tahu apa yang akan
terjadi di masa depan.
Beda dengan
peramal. Peramal, apalagi paranormal, begitu ditanya, akan langsung beraksi
dengan berbagai cara/metode.
Dalam artikel berjudul: “RancanganKu Bukanlah Rancanganmu”, sudah saya tuliskan di sana bahwa saya sama sekali tidak tahu, siapakah yang akan menjuarai Euro Cup 2020. Apakah negara kerajaan? Atau negara republik? Mungkin para sahabat yang kemarin bertanya, sudah membaca artikel tersebut, tapi masih saja bertanya lagi. Maka kemarin saya menjawab sekenanya saja; “Jujur saya sendiri tidak tahu. Tapi sekedar menebak, saya tebak saja, Belgia yang akan menang. Semoga tebakanku benar”.
Saya menjawab
demikian karena saya berharap, semoga Belgia sebagai negara kerajaan, bisa
mengalahkan Republik Italia. Tapi ternyata apa yang terjadi? Simak kejadian
“mistik” berikut ini.
Kemarin sore,
saya sedang ‘nongkrong’ di depan OSY (Oratorio Santo Yosef). Lagi asyik membaca
sebuah buku, tiba-tiba saja Kakek Misterius (KM) menampakkan Diri. Dalam
penampakan itu, KM memberikan sejumlah pesan, di antaranya KM memperlihatkan
sejumlah buku.
Dalam keadaan
‘trance’, saya mencoba memperhatikan buku-buku tersebut. Setelah KM menghilang
dan saya kembali sadar, saya membobgkar buku-buku saya. Ternyata sebagian buku
yang diperlihatkan KM, ada di rak buku saya. Tapi ada satu buku yang saya lihat
dengan jelas saat KM menunjukkannya kepadaku, tidak ada di rak buku saya.
“Di mana saya bisa menemukan buku itu?” Gumamku dalam hati.
Saya kepo
setengah mati. Akhirnya saya memutuskan untuk “browsing” internet. Puji TUHAN
YESUS, saya menemukan apa yang saya cari. Ternyata aslinya bukan berupa buku,
melainkan sebuah jurnal; Evangelikal Jurnal Teologi, Volume II, Januari 2018.
Di halaman 20
dan 21 jurnal tersebut, membahas teori mengenai angka 666 yang ditulis “Mary
Stewart Relfe” pada tahun 1982, yang mengaitkan Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE)
dengan angka 666. Dalam jurnal tersebut, secara eksplisit tertulis kata-kata;
Teori Brussel Belgia yang merupakan Ibu Kota MEE dan hubungannya dengan angka
666, harus gugur. Kata-kata “harus gugur” yang tertulis dalam jurnal tersebut,
menarik perhatian saya. Dan ini paralel dengan pesan Kakek Misterius.
Maka jika
dibicarakan dalam konteks pertandingan antara Belgia melawan Italia di perempat
final Euro Cup 2020, Belgia harus gugur, sebagai simbol dari sejumlah pesan
fundamental berikut ini;
1. Teori Mary
Stewart Relfe tentang Brussel Belgia sebagai Ibu Kota Masyarakat Ekonomi Eropa
dan hubungannya dengan angka 666 harus gugur.
2. Sejumlah
simbol fundamental, sebagaimana diperlihatkan KM, yang berkaitan erat dengan
angka 666, semenjak ribuan tahun lalu, hingga saat ini berada di Italia. Bukan
berada di Belgia. Maka wajib hukumnya, Italia harus menang dan Belgia harus
gugur.
3. Simbol-simbol
berlambang 666 yang berada di Italia tersebut, bukanlah simbol-simbol “anti
Kristus”, sebagaimana dituduhkan kepada Paus, oleh kalangan yang anti Paus dan
anti Gereja Katolik Roma.
4. Simbol-simbol
tersebut berhubungan erat dengan pesan yang tertulis dalam dua Kitab Suci
Perjanjian Lama, yang jika dikonversikan ke dalam bilangan Gematria Yahudi,
menggunakan Bahasa Indonesia, bernilai “709”. Atas dasar itulah, dalam statusku
edisi 3 Juli 2021, saya menuliskan kata-kata berikut: “Taruhan serius 666
dolar. Jika harus dinaikkan, mentoknya di angka 709”.
5. Merujuk
kepada poin 4 di atas, maka simbol-simbol 666 yang ada di Italia, tidak boleh
dikaitkan dengan angka “enam ratus enam puluh enam” yang tertulis dalam Kitab Wahyu,
pasal 13, ayat 18.
Setelah membaca jurnal tersebut, akhirnya dengan sangat yakin, saya menuliskan status di laman face book saya kata-kata berikut:
“Taruhan serius
666 dolar untuk Belgia vs Italia. Jika harus dinaikkan, mentoknya di angka
709”.
Setelah
mengupload status tersebut, saya matikan semua saluran kontak agar tidak
diganggu, dan saya men-download jurnal tersebut dan membacanya hingga tertidur
pulas. Begitu bangun, ternyata Belgia sudah dikalahkan Italia.
Kasihan nasibmu.
Belgia-ku sayang.
Belgia-ku
malang.
Lukaku adalah
lukamu juga.
SIX-SIX-SIX = ITALIA-ITALIA-ITALIA
Jika kita
terjemahkan angka 666 ke dalam Bahasa Inggris, maka 666 akan terbaca: SIX – SIX
– SIX. Lalu jika kata SIX dikonversikan ke dalam Gematria Latin, ternyata
hasilnya sama dan paralel dengan frase ITALIA, yaitu sama-sama bernilai 52.
SIX = 52. ITALIA
= 52. Silahkan lihat screenshoot terlampir. Screenshot tersebut saya sadur dari
dari bab 31 sebuah buku berjudul: The SECRET SCIENCE of NUMEROLOGY: The Hidden
Meaning of Numbers and Letters”. Sampul buku tersebut bisa dilihat dalam foto
terlampir.
Dengan
menuliskan angka 666 dalam status saya kemarin, itu artinya, saya sebenarnya
ingin mengatakan: ITALIA-ITALIA-ITALIA. Sayangnya, saya tidak mengatakannya
karena saya tidak mendapatkan perintah untuk mengatakannya. Dan akibatnya ada
kemungkinan, banyak sahabat gibol yang kalah taruhan jika jagokan Belgia. Jika
benar, ya sudah, diikhlaskan saja. Orang ikhlas itu pasti
disayang TUHAN.
KETIKA MKANUSIA MENCURI KURSI ILAHI
Berkaitan dengan
angka 666, banyak fihak yang mengaitkan angka 666 dengan menuduh Paus sebagai
“anti Kristus”. Pertanyaannya adalah: “Jika Paus adalah anti Kristus, lalu apa
defenisi anti Kristus?”
Seluruh mahkuk
di planet ini, pada Akhir Jaman (Hari Kiamat), hanya akan menghadapi Satu Hakim
Agung, yaitu Putera Allah yang mahatinggi. Sebagaimana Injil berkata:
“Bapa tidak
menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya
kepada Anak” (Yohanes 5:22).
Jika demikian
adanya, mengapa di antara kita saling berebutan mencuri Kursi Ilahi untuk
menjadi Hakim Agung?
KETIKA MANUSIA MENCURI KURSI ILAHI
Lidah adalah
racun.
Mulut adalah
kuburan.
Semakin sering
lidah bergetar.
Semakin banyak
racun beredar.
Semakin lebar
mulut terbuka.
Semakin banyak
kuburan menganga.
Engkau berkata
memiliki 777 dan terpilih memasuki surga.
Aku terjepit di
antara 666 yang akan terlempar ke dalam neraka.
Matamu buta,
jiwamu membatu.
Apakah engkau
memiliki matahari Ishak.
Ataukah engkau
memiliki bintang Yakub?
Jika demikian
adanya, sanggupkah engkau bersinar sendiri.
Di saat siang
tanpa matahari Ilahi.
Mampukah engkau
terang sendiri.
Di saat malam
tanpa bulan Tuhan.
Wahai pencuri
kursi Ilahi.
Engkau sama
dengan aku.
Aku sama dengan
engkau.
Jalan ke Surga
tidak lewat di depan rumahmu.
Apalagi lewat di
depan rumahku.
Ketika gempa
datang.
Engkau menjerit
lirih.
Aku menangis
sedih.
Ketika tsunami
menerjang.
Engkau mengambil
langkah seribu.
Aku kaku
membungkam bisu.
Sadarlah pencuri
kursi Ilahi.
Bangunlah dari mimpi-mimpi.
Sebaiknya
penghuni bumi berserah diri.
Menanti
datangnya Hakim bermimik Ilahi.
Karya Rama Cristo
Artikel di atas sudah pernah ditayangkan di laman face book ABM (Antoninho Benjamin Monteiro), pada tanggal 3 Juli 2021, pukul 17:36 WTL (Waktu Timor Leste). Jika Anda ingin membaca versi face booknya, boleh diklik di link ini: https://www.facebook.com/antoninho.rego.1/posts/518807139323737
Tidak ada komentar:
Posting Komentar