Dalam pemilihan presiden 2022, ada 16 orang Capres (Calon Presiden), yang terbagi menjadi: 14 Capres berwajah baru (sebelumnya tidak pernah menduduki jabatan Presiden Republik) dan dua Capres berwajah lama (sebelumnya pernah meniabat sebagai Presiden Republik) yaitu: Presiden Timor Leste ke 4 (Prof. Em. Dr. Jose Manuel Ramos Horta) dan Presiden Timor Leste ke-6 (Dr. Francisco Guterres).
Dengan demikian maka konfigurasi bilangan yang dapat dirancang adalah: 142, yang artinya, 14 Cares wajah baru dan 2 Capres wajah lama. Dibuatnya formasi 142 ini karena di balik bilangan 142 ini ada maknanya. Salah satunya ada hubungan dengan "Perjanjian Yosua".
Ketika ALLAH murka kepada Nabi Musa dan Harun, maka ALLAH tidak mengijinkan Nabi Musa dan Harun, untuk memasuki "Tanah Perjanjian" (142). Karena itulah Nabi Musa harus meninggal sebelum Umat Israel memasuki "Tanah Perjanjian" (142). Untuk menggantikan peran Nabi Musa, ALLAH mengangkat Nabi Yosua, guna memimpin Umat Israel memasuki "Tanah Perjanjian" (142), sebagaimana tertulis dalam Kitab Yosua. Dalak susunan Kitab Suci kanonik, Kitab Yosua adalah Kitab ke-6, setelah 5 (lima) kitab terdahulu, yaitu:
1. Kitab Kejadian (Bahasa Latin disebut: Genesis).
2. Kitab Keluaran (Bahasa Latin disebut: Exodus).
3. Kitab Imamat (Bahasa Latin disebut: Leviticus).
4. Kitab Bilangan (Bahasa Latin disebut: Numeri).
5. Kitab Ulangan (Bahasa Latin disebut: Deuteronomium).
Sebutan lain bagi ke-lima Kitab Suci di atas disebut: "Lima Kitab Suci Musa", atau "Pentateukh".
Nah, setelah 5 (lima) Kitab Suci di atas, kitab berikutnya atau kitab ke-6 adalah "Kitab Yosua". Dalam penarikan nomor urut para Capres yang dilakulkan pada 17 Februari 2022, ternyata nomor urut yang diperoleh Inkumben Presiden Lu-Olo adalah no. 6, paralel dengan keberadaan Kitab Yosua sebagai kitab bernomor urut 6.
Maka jika Presiden Lu-Olo mendapatkan nomor urut 6 ini adalah hasil rancangan ALLAH untuk menyampaikan pesanNya mengenai 'Perjanjian Yosua", maka pertanyaannya adalah:
1. "Bagaimana caranya Prof. Ramos Horta bisa mengalahkan Inkumben Presiden Lu-Olo, jika ALLAH telah memilih dan menempatkan Presiden Lu-Olo di urutan nomor 6, karena berhubungan erat dengan "Perjanjian Yosua" yang ALLAH adakan dengan Nabi Yosua, setelah Nabi Musa wafat sebelum Umat Israel memasuki "Tanah Perjanjian (142)?"
2. "Bagaimana caranya Pak Xanana dan CNRT bersama Aliansinya berhasil membawa Prof. Ramos Horta memenangkan Pilpres 19 Maret 2022 dan menduduki Istana Aitarak Laran, sementara pada 12 Mei 2018, bertempat di Rumah Tua Yosua Dili, Pak Xanana telah menolak untuk menanda-tangani "Perjanjian Yosua" setelah membacanya berulang-ulang?".
Hanya ada satu cara untuk mengalahkan Capres nomor urut 6. Sama sekali tidak ada cara lain. Bagaimana caranya? Yaitu temukan "RKA" (Rahasia Kehendak Allah) di balik bilangan "295048". Dari mana datangnya bilangan "295048?" Bilangan 295048 (baca: dua ratus sembilan puluh lima ribu, empat puluh delapan) adalah bilangan yang membawa Presiden Lu-Olo menduduki Istana Aitarak Laran, melalui Pilpres 20 Maret 2017. Artinya bilangan 295048 adalah hasil yang diperoleh Presiden Lu-Olo melalui Pilpres 20 Maret 2017.
Demikian pula sebaliknya, untuk mengalahkan Prof. Em. Dr. Jose Manuel Ramos Horta, temukanlah "RKA" (Rahasia Kehendak Allah) di balik bilangan "283398" (dua ratus delapan puluh tiga ribu tiga ratus sembilan puluh delapan). Bilangan ini adalah bilangan yang telah mengantarkan Prof. Ramos Horta untuk menduduki Istana Aitarak Laran, melalui Pemilihan Presaiden 2007.
Pada level normatifnya, para Teolog biasanya bilang: "Temukanlah Kehendak ALLAH, dan kemudian melakasanakannya. Maka ALLAH akan menolong engkau seturut KehendakNya".
Jika Anda bertanya pada saya, "Apakah kamu tahu RKA tersebut?
Jawaban saya adalah; "1000%".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar