Siapa yang akan memenangkan laga hidup mati antara Jerman kontra Perancis, beberapa saat lagi?"
Jawabannya sederhana sekali. Negara yang melambangkan DARAH DINASTI lah yang akan memenangkan laga hidup mati tersebut. Karena thema sentral (thesis) Euro Cup 2016; Keturunan Matanya", adalah bertujuan untuk "melacak DARAH DINASTI" guna menjawab pertanyaan seorang sahabat di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan;
"Jika Timor Leste berubah menjadi negara kerajaan, siapakah yang harus menjadi rajanya?"
Pertanyaan krusial di atas diajukan oleh Companheiro Caeiro S Domingos, begitu Kerajaan Spanyol dan Kerajaan Belanda memastikan diri lolos ke partai final Piala Dunia edisi ke-19 yang dilangsungkan di Afrika Selatan 6 tahun lalu.
Untuk menemukan jawaban terhadap terhadap pertanyaa di atas itulah, dimulai dengan cara "melacak DARAH DINASTI".
Pelacakan DARAH DINASTI, wajib hukumnya dimulai dari "Keturunan Matanya" karena "raja terakhir Kerajaan Yehuda" adalah "Matanya".
Namun berdasarkan catatan Kitab Suci, Raja Matanya telah dieksekusi mati. Termasuk anak-anaknyapun telah dieksekusi di depan Raja Matanya sendiri (silahkan baca kembali artikel berjudul; KITA AKAN EXODUS DARI "MATANYA" MENUJU "MATA-RAM".
Atas alasan inilah, mengapa 4 negara kerajaan yang saya umumkan pada 9 Mei 2015, harus berguguran di Euro Cup 2016, termasuk Wales yang merupakan satu-satunya negara monarki yang bertahan sampai semifinal pun harus gugur, sebagai tanda pasti bahwa jika kita mau melacak DARAH DINASTI dari "Keturunan Matanya", ya jelas kagak bakalan ketemu karena "Keturunan Matanya" memang tidak ada lagi.
Dengan demikian, kita tunggu saja, negara manakah yang akan didudukkan ALLAH di nomor urut "4" yang sengaja dikosongkan.
Maka pertanyaannya bergeser menjadi; "Negara manakah di antara Perancis dan Jerman yang melambangkan DARAH DINASTI?"
Saya tidak tahu mengapa para penghujat menghujat saya? Kalau alasannya karena negara kerajaan berguguran, ya memang itu yang harus terjadi untuk menggugurkan thema sentral (thesis) "Keturunan Matanya", karena faktanya "Keturunan Matanya", tidak ada lagi yang masih hidup sampai saat ini. Lalu yang salah itu apa?
Seandainya saja para penghujat bukanlah "penderita glaucoma sudut sempit" (narrow angle), maka mereka akan memiliki lapangan penglihatan yang luas, sehingga bisa melihat banyak sisi lain dari thema sentral (thesis) Euro Cup 2016; "Keturunan Matanya".
Atau mungkin saja para penghujat bukanlah penderita glaucoma sudut sempit, melainkan mereka hanyalah orang-orang "kuba" (kurang baca), terutama kurang baca "Kitab Suci".
Selamat menyaksikan laga hidup mati antara Perancis kontra Jerman beberapa menit lagi. Semoga tim kesayangan Anda lolos ke final.
Kalau saya ditanya; "Siapa yang akan lolos? Perancis atau Jerman?"
Lagi-lagi jawabannya sederhana sekali. Negara yang melambangakn DARAH DINASTI lah yang akan lolos ke final untuk bertemu Portugal.
Jawaban ini meninggalkan masalah. Bagaimana caranya kita bisa mengidentifikasi, di antara Perancis dan Jerman, yang manakah yang melambangkan DARAH DINASTI?
Asal Anda tidak buta warna, tidak menderita penyakit mata yang dinamakan; "Glaukoma sudut sempit", Anda pasti dengan gampang melakukan identifikasi, di antara Perancis dan Jerman, mana yang melambangkan DARAH DINASTI?
Namun satu hal yang pasti; "Juara Euro Cup 2016, wajib hukumnya, harus bisa membawa kita masuk ke Kitab Suci dengan halaman "dokter muda" (484).
Karena di antara 3 negara yang tersisa (Portugal, Perancis & Jerman), hanya satu negara yang memenuhi hukum "484". Silahkan Anda memecahkan rahasia di balik bilangan "484".
Semoga catatan ini bermanfaat
Salam "Dua Hati" dari "Bukit Sulaiman".
Salam "Dua Hati" dari "Bukit Sulaiman".
TUHAN YESUS memberkati
Bunda Maria merestui
Santo Yosef melindungi kita semua (hitam & putih). Amin.
Bunda Maria merestui
Santo Yosef melindungi kita semua (hitam & putih). Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar