Rekan & Sahabat sekalian yang dimuliakan ALLAH.
Semoga Anda semua dalam keadaan sehat-sehat dan bahagia selalu karena berkat ALLAH yang berlimpah.
Saya share kembali sebuah artikel lama yang diterbitkan pada 3 tahun lalu di laman FB saya, tepatnya, artikel edisi 13 Mei 2013, berjudul;
"SAYA MENULIS KARENA SENYUMAN TUHAN YESUS
BUKAN KARENA SENYUMAN DUNIA", yang dulu menyebabkan banyak orang menghujat saya habis-habisan.
BUKAN KARENA SENYUMAN DUNIA", yang dulu menyebabkan banyak orang menghujat saya habis-habisan.
Yang saat itu menghujat saya paling sengit adalah sahabat-sahabat dari PD (Partido Democratico).
Jadi saya share kembali artikel ini dengan tujuan utama; untuk sekedar dijadikan sebagai bahan renungan. Maka bagi mereka yang sudah membacanya, boleh dilewati saja. Terima-kasih.
===========================================
===========================================
SAYA MENULIS KARENA SENYUMAN TUHAN YESUS
BUKAN KARENA SENYUMAN DUNIA
BUKAN KARENA SENYUMAN DUNIA
Hari ini 13 Mei 2013, genap 96 tahun Penampakan Bunda Suci Perawan Maria di Fatima Portugal.
Dalam rangka ikut merayakan Penampakan Bunda Suci Perawan Maria di Fatima yang ke-96, saya ingin sekali mengatakan;
"SAYA MENULIS KARENA SENYUMAN TUHAN YESUS, BUKAN KARENA SENYUMAN DUNIA".
Sepanjang kehidupanku, dunia tidak pernah tersenyum kepadaku sebagaimana TUHAN YESUS tersenyum kepadaku, pada saat penampakanNya yang pertama kalinya, Minggu, 7 Juli 1996.
Sudah berkali-kali saya katakan dalam sejumlah artikelku sebelumnya bahwa saya menulis bukan untuk membuat dunia tersenyum. Tapi untuk membuat Sang MESIAS, Putera ALLAH tersenyum, karena DIA sudah menunjukkan senyumanNya kepadaku.
Oleh karena itu jika ada di antara Anda tidak bisa tersenyum karena tulisan-tulisan saya, itu terjadi bukan karena Bunda kita salah mengandung.
Tujuan saya menulis bukan untuk menyakiti Anda. Hanya kebetulan saja, tulisan saya tidak bisa menampung kepentingan Anda. Akibatnya Anda tidak tersenyum buatku. Poinnya ada di situ.
Mengenai artikelku yang kemarin, 12 Mei 2013, yang menyinggung isu PM Xanana Gusmao, saya hanya ingin katakan begini;
"Seorang Xanana mungkin penting bagi sebagian orang. Tapi Xanana tidak harus menjadi penting bagi semua orang. Karena Xanana hanyalah bagian kecil dari sejarah Timor Leste.
Tapi bukan sebaliknya, sejarah Timor Leste adalah bagian besar dari Xanana. Membangun dan mempertahankan paradigma (berpikir) bahwa "sejarah Timor Leste adalah bagian dari Xanana", menurutku, ini menyesatkan. Karena kita akan menempatkan Xanana sebagai "berhala besar". Jadi tolong jangan dibalik. Ini kata-kataku sendiri. Bukan hasil kutipan dari ucapan siapapun.
Menghormati "Pemimpin Sekular" itu bagian dari ajaran "etika". Tapi bukan bagian dari ajaran "iman" yang paling pokok.
Maka kita tidak perlu harus menyembah Pemimpin Sekular. Yang harus kita sembah adalah ALLAH, TUHAN kita YESUS KRISTUS. Karena DIA-lah satu-satunya sumber keselamatan sejati.
ETIKA itu memang penting. Tapi jauh lebih penting adalah IMAN. Untuk itu, kita tidak harus "mengkultuskan", apa lagi sampai "menyembah Pemimpin Sekular" yang hanyalah manusia biasa. Lama-lama kita akan merubahnya menjadi "berhala besar".
Kita semua bukanlah "episentrum" dari sejarah Timor Leste. Kita hadir bertepatan dengan sejarah Timor Leste mencapai salah satu titik kulminasinya.
Tapi kita semua, siapapun itu, termasuk PM Xanana Gusmao, hanyalah bagian kecil dari sejarah Timor Leste. Tapi sekali lagi, jangan dibalik. Sejarah Timor Leste adalah bagian dari Xanana.
Karena "Acu-Sabat" sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu, bahkan semenjak alam semesta ini tercipta, sebelum kita lahir ke bumi. Dan "Acu-Sabat" akan tetap ada di sana, walau kita semua telah berlalu dari dunia fana ini.
Jika demikian adanya; mengapa harus ada yang merasa tidak nyaman dengan ucapan saya melalui artikel kemarin, 12 Mei 2013, hanya karena saya secara jujur harus mengatakan bahwa;
"Saya berada dalam kelompok ketiga, yang tidak terlalu mempermasalahkan, apakah Xanana harus berkuasa sampai tahun 2017 atau harus lengser di tengah jalan?
Yang salah dari pernyataanku itu, bagian yang mana?"
Setelah "Misteri Penampakan Sio(n)" Februari 1994 dan setelah TUHAN YESUS, MESIAS ANAK ALLAH menampakkan diri kepadaku sebanyak 3X, yang kesemuanya jatuh pada Hari Minggu, sebagaimana telah saya kisahkan dalam sejumlah artikel saya sebelumnya, maka tanpa sedikitpun ragu saya ingin sekali berkata;
"XANANA MUNGKIN PENTING BAGI SEBAGIAN ORANG. TAPI XANANA TIDAK HARUS PENTING BAGI SEMUA ORANG".
Itu artinya Sejarah Timor Leste ada, bukan karena adanya Xanana. Melainkan Xanana ada, karena adanya Sejarah Timor Leste.
Para Teolog dan Filsuf berkata;
"Tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini. Semua peristiwa memiliki alasannya masing-masing".
Jika Indonesia tidak pernah melakukan serangan terbuka pada 7 Desember 1975, apakah Xanana pernah ada dan terkenal?
Masing-masing individu, termasuk Xanana, datang ke bumi untuk memenuhi takdirnya masing-masing. Namun sejarah Timor Leste tidak akan berhenti dan MATAHARI tidak akan terbit lagi sesok hari, hanya karena satu di antara kita telah memenuhi takdirnya.
Pertanyaannya sekarang adalah;
"Kira-kira ALLAH tahu tidak, rencana Indonesia untuk melakukan serangan pada Minggu, pagi, 7 Desember 1975?"
Jika jawabannya adalah;
"Saat itu ALLAH tahu, Indonesia akan melakukan serangan ke wilayah Timor Portugis, mengapa ALLAH membiarkan hal itu terjadi?"
Jika ada di antara Anda yang secara iseng (bukan serius) bertanya kepadaku; "Kira-kira apa alasan ALLAH membiarkan Indonesia melakukan serangan itu pada 7 Dsember 975?
Mengapa bukan pada tanggal lainnya? Dan mengapa Indonesia harus "menduduki" Timor-Timur selama 23 tahun?"
Jawabanku berikut mungkin akan membuat sebagian besar pengagum Xanana di Timor Leste berniat menghancurkan saya, namun demi kebenaran, saya harus menjawab pertanyaan di atas dengan caraku sendiri sebagai seorang "mistikus";
"XANANA MEMANG PENTING. TAPI JAUH LEBIH PENTING ADALAH BRAWIJAYA".
Nah, tambah marah-marah khan? Tambah "ngamuk-ngamuk" khan? Tapi apapun reaksi Anda, saya harus kembali mengulang kalimat saya sebagaimana sudah saya ucapkan di awal catatan ini;
"Xanana hanyalah bagian dari Sejarah Timor Leste. Tapi bukan sebaliknya, Sejarah Timor Leste adalah bagian dari Xanana.
Jika sejarah Timor Leste adalah bagian dari Xanana, maka begitu Xanana berlalu dari dunia fana ini, Sejarah Timor Leste berakhir.
Sejarah selalu mencatat kembali hal-hal klise. Sadar atau tidak, kita telah mereduksi "jasa ALLAH" ke tingkat yang paling memalukan untuk menggapai hal-hal fana seperti; kekayaan, nama besar, popularitas dan sebagainya dan seterusnya, untuk kemudian memaksa sesama kita, terutama orang-orang kecil; untuk harus menghormati, mengelu-elukan dan bahkan mengkultuskan kita.
Jadi sekali lagi; XANANA memang penting. Tapi jauh lebih penting adalah BRAWIJAYA". Opini seperti ini tidak mengurangi rasa hormat saya terhadap tokoh selevel Xanana.
Mungkin ini hanyalah sekedar masalah perspektif (sudut pandang). Maka kalau ada yang harus marah, ya marah saja, mumpung "Gempa Pangeran Mataram" belum tiba.
Sekali lagi saya sangat ingin mengulang kalimat berikut ini;
SAYA MENULIS KARENA SENYUMAN TUHAN YESUS, BUKAN KARENA SENYUMAN DUNIA. SEPANJANG KEHIDUPANKU, DUNIA TIDAK PERNAH TERSENYUM PADAKU.
Itu artinya saya menulis untuk membuat TUHAN YESUS tersenyum. Bukan untuk membuat dunia tersenyum.
Kalau dunia harus mencak-mencak atas tulisan-tulisan saya, sekali lagi, itu terjadi bukan karena Bunda kita salah mengandung.
Terima-kasih banyak karena Anda sudah mau mampir ke pondokku untuk membaca artikel-artikelku.
Salam erat persaudaraan dalam Nama TUHAN YESUS Yang Maha Suci.
Catatan Kaki;
Jangan takut akan gempa yang hanya mampu menghukum badan, namun tidak sanggup membinasakan jiwa.
Tapi kita wajib takut akan TUHAN, yang bukan hanya mampu menghukum badan, tapi juga sanggup membinasakan jiwa.
Bagi rekan-rekan yang sedang marah-marah akibat pernyataan-pernyataan saya, sebaiknya berusaha memperbaiki cara berpikirnya.
Adakah gunanya bagi Anda ngamuk-ngamuk karena tulisan saya? Kalau Anda gagal memperbaiki cara berpikir Anda, maka masuklah ke kamar Anda, dan kuncilah pintu, kemudian tarik nafas dalam-dalam dan berdoalah di hadapan Sang Khalik.
Alkitab mencatat; "Amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan ALLAH" (Yakobus; 1:20).
Sebab kemarahan manusia tidak menghasilkan kebajikan yang datang dari Allah. Perasaan marah bukan hanya akan membuat kita jauh dari ALLAH, melainkan perasaan marah juga bisa menghasilkan hormon-hormon perusak, terutama hormon kortisol yang akan merusak kesehatan kita, dan pada gilirannya membuat kwalitas hidup kita berkurang.
Terima-kasih buat semuanya. TUHAN YESUS memberkati. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar