Melalui catatan pendek ini saya sampaikan pesan penting kepada seluruh Civitas Academica Unpaz secara umum, dan secara khusus, pesan (peringatan) ini saya tujukan langsung kepada Yang Mulia Rektor Unpaz, Prof. Dr. Lucas da Costa,SE,MSi, bahwa Kampus Unpaz telah berubah menjadi kampus yang "sangat najis" karena telah tercemar oleh "darah binatang yang dinajiskan dalam Alkitab".
Di Kitab yang mana, binatang itu diharamkan? Saya percaya orang-orang Unpaz lebih mengetahuinya dari pada saya.
Pemilihan "dixi" (kosa kata) yang menjadi judul artikel ini sengaja dikonstruksi sedemikian rupa (terdiri dari 20 kata, lumayan panjang), agar memiliki daya "eye catching" yang kuat, sehingga menarik minat mereka yang berkepentingan dengan Unpaz untuk membacanya.
Termasuk "konstruksi kata-kata" dalam teks pembuka di atas, menggunakan bahasa yang sangat lugas, tanpa tedeng aling-aling (straight to the main point), karena saya merasa bahwa di Unpaz (terutama orang-orang yang berada pada posisi sebagai "decision maker = pengambil kebijakan"), adalah orang-orang yang karakternya terklasifikasi sebagai "manusia-manusia heartless" (tanpa hati) walau punya otak.
"Orang-orang Akademisi itu jelas adalah orang-orang yang niscaya memiliki otak, tapi belum tentu memiliki hati".
KAKEK MISTERI MUNCUL KEMBALI DALAM MIMPIKU
Dini hari tadi, saya memperoleh mimpi yang (menuturkut) sangat aneh. Kakek Misteri (KM) yang pernah menampakkan diri kepada saya di Kampus Unpaz pada 5 tahun lalu, tepatnya, pada malam hari, 20 Juni 2011, kembali muncul dalam mimpiku dan memberikan "peringatan keras" (pesan teologis) yang membuat bulu kudukku merinding. Pokoknya pesan KM sedikit menakutkan.
Kisah mengenai "penampakan KM" sudah pernah saya tuliskan dalam satu artikel dan saya tempelkan di ruangan (kelas) FKM (Fakultas Kesehatan Masyarakat) hanya berselang dua hari setelah KM menampakkan diri malam itu dan memintaku pergi ke Gedung Negara Lahane Dili malam itu juga (20 Juni 2011, bertepatan dengan HUT Renetil ke-23).
Malam itu, setelah dialog yang cukup panjang, di akhir dialog, KM berkata begini;
"Malam ini juga kamu harus pergi ke Palacio Nobre. Setelah itu besok kamu harus menuslikan pesan untuk US Navy (Angkatan Laut America) yang datang memberikan Kuliah Umum kepada Mahasiswa FKM Unpaz. Setelah kamu melakukan semuanya, malam harinya kamu akan melihat ASAP PUTIH muncul di ruangan Sekretariat FKM. Saat ASAP PUTIH itu muncul, kamu jangan panik. Kamu tenang saja".
Akhirnya saya menuruti semua pesan KM. Saya tidak tahu, saya menuruti pesan KM apakah karena saya taat atau karena takut?
Malam itu juga saya langsung pergi ke Gedung Negara Lahane tengah malam, dan keesokan harinya saya menuliskan pesan penting untuk Angkatan Laut America yang datang memberikan Kuliah Umum (hari kedua) kepada Mahasiswa FKM. Kuliah Umum berlangsung di Auditorum Nobel da Paz.
Hari itu, 21 Juni 2011, saya mengantarkan surat tersebut menuju Auditorum Nobel da Paz dan menyerahkan lansgung surat tersebut kepada pimpinan tim Angkatan Laut America yang bernama Letnan Mark. Yang menyaksikan saya menyerahkan surat tersebut adalah PD II FKM saat itu, Pak Edu).
Setelah itu pada malam harinya sekitar pukul 7, saat saya sedang berada sendirian di Sekretariat FKM, tiba-tiba ASAP PUTIH benar-benar muncul di ruangan FKM, sebagaimana sudah pernah saya kisahkan melalui sejumlah artikel yang diposting di laman ini.
Begitu ASAP PUTIH memenuhi ruangan Sekretariat FKM yang berada di lantai dua, dan ASAP PUTIH mulai bergerak keluar, orang-orang yang berada di bawah mulai berteriak;
"FKM kebakaraannn...FKM kebakaran..FKM kebakaran. Lalu tidak lama berselang, Sekrpi Rektor (Sdr. Beni) muncul di ruangan FKM. Tak berselang lama, salah satu mahasiswa Unpaz asal Maliana, Sdr. Alex, juga muncul di ruangan Sekretariat FKM.
Saya meminta tolong kepada keduanya untuk cek semua ruangan yang ada di lantai dua. Tapi di ruangan lain tidak ada ASAP PUTIH. Keduanya turun ke bawah dan menuju ke belakang gedung untuk memastikan; "Apakah ada yang lagi membakar sampah saat itu?"
Tapi di belakang gedung, tidak ada yang sedang membakar sampah.
"Lalu dari manakah ASAP PUTIH itu muncul?" Hanya ALLAH Yang Mahatahu. Mungkin saja Rektor Unpaz juga tahu (kali-kali aja).
SEMUANYA TELAH MENJADI NAJIS KARENA DARAH BABI
Dini hari tadi KM kembali muncul dalam mimpiku, membawa saya menuju Kampus Unpaz.
Tiba di pintu gerbang kampus, sebelum masuk area kampus, KM berkata;
"Kita akan memasuki kawasan yang telah najis oleh darah babi".
Setelah memasuki area kampus, KM membawa saya langsung menuju ruangan Rektor. Di situ KM bilang;
Tiba di pintu gerbang kampus, sebelum masuk area kampus, KM berkata;
"Kita akan memasuki kawasan yang telah najis oleh darah babi".
Setelah memasuki area kampus, KM membawa saya langsung menuju ruangan Rektor. Di situ KM bilang;
"Ruang Rektor ini telah menjadi najis karena darah babi".
Setelah melihat-lihat ruangan Rektor, saya dibawa KM menuju Auditorium Nobel da Paz. Di sana, lagi-lagi KM berkata;
"Ruangan ini juga telah menjadi najis karena darah babi".
Setelah itu, saya dibawa KM mengendarai sebuah mobil mewah, menuju rumah Rektor yang baru yang belum pernah saya datangi.
Tiba di sana, sebelum memasuki pintu gerbang, KM bilang;
"Kita akan memasuki kawasan yang telah najis karena darah babi".
Setelah mengucapkan kalimat itu, saya dan KM pun melangkah memasuki halaman ruamh Rektor. KM langsung mengantar saya menuju sebuah ruangan khusus.
Tiba di ruangan tersebut, KM menunjukkan kepadaku sebuah BATU, yang oelh KM dinamai BATU KUNCI.
Saya kaget ketika KM memerintahkan kepadaku;
"Kamu harus menduduki BATU KUNCI itu. Karena BATU KUNCI itu juga telah menjadi najis karena darah babi. Dengan kamu menduduki BATU KUNCI itu, maka keadaan BATU KUNCI itu akan dipulihkan kembali dari kenajisannya, tapi untuk menyucikannya kembali, harus menggunakan DARAH.....??? (KM menyebutkan nama salah satu mahkluk hidup yang dimulikan dalam Kitab Suci Kristen).
Dalam artikel ini, saya sengaja tidak menyebutkan nama mahkluk hidup yang dimuliakan dalam Kitab Suci, karena saya tahu persis, Rektor Unpaz akan mentertawakan saya dan kemudian bercerita kepada staf-stafnya dengan berkata:
"Jangan percaya pada orang gila seperti manumean".
Jadi poin dari pesan KM melalui mimpiku dini hari tadi adalah;
Untuk memulihkan (menyucikan) kembali Kampus Unpaz maupun memulihkan kembali kediaman Rektor, terpesial untuk menyucikan kembali BATU KUNCI yang telah menjadi najis karena "darah babi", wajib hukumnya, Civitas Academica Unpaz, bersama Rektornya harus menggunakan DARAH bla...bla...bla..".
Itu artinya, yang harus disembelih adalah..bla..bla..bla... Jika tidak, maka sepertinya akan terjadi sesuatu yang sangat serius (???).
Jujur saja, saya sejatinya tidak ingin lagi berurusan dengan segala sesuatu yang berbau Unpaz. Karena saya telah "dipecat" dari statusku sebagai "dosen tetap Unpaz" pada tahun 2011.
Alasan pemecatan, hanya ALLAH dan Rektor Unpaz yang tahu.
Saya sengaja menyampaikan pesan ini secara terbuka, yang dapat diakses publik, bukan atas kemauan saya, melainkan atas permintaan KM sendiri melalui mimpi tadi pagi.
Mungkin tujuan KM, pesan ini disampaikan secara terbuka, agar pesan ini menjadi "perseden" bagi semua orang, yakni;
"Anda boleh saja memakan daging binatang apa saja, termasuk daging babi, Anda boleh saja meminum darah binatang apa saja, termasuk darah babi. Jadi silahkan saja.
Karena dalam Alkitab, tidak ada makanan atau minuman apapun yang diharamkan untuk dimakan dan diminum, kecuali Anda adalah seorang "manusia nazir", yang mana ada makanan tertentu yang haram untuk dimakan dan ada minuman tertentu yang haram untuk diminum.
Tapi khusus untuk "tujuan persembahan" atau untuk tujuan "pemberkatan", atau untuk tujuan menyucikan sesuatu yang dianggap sakral, jangan sekali-kali menggunakan "darah babi", karena berdasarkan pesan dalam Kitab Suci Kristen, darah babi itu "najis" (haram hukumnya).
Karena dalam Alkitab, tidak ada makanan atau minuman apapun yang diharamkan untuk dimakan dan diminum, kecuali Anda adalah seorang "manusia nazir", yang mana ada makanan tertentu yang haram untuk dimakan dan ada minuman tertentu yang haram untuk diminum.
Tapi khusus untuk "tujuan persembahan" atau untuk tujuan "pemberkatan", atau untuk tujuan menyucikan sesuatu yang dianggap sakral, jangan sekali-kali menggunakan "darah babi", karena berdasarkan pesan dalam Kitab Suci Kristen, darah babi itu "najis" (haram hukumnya).
Kecuali Anda menjadikan "darah babi" sebagai "kurban persembehan" karena Anda sedang bersekutu dengan "kekuatan hitam" (black power) untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang berseberangan dengan hukum-hukum ALLAH.
Semoga pesan ini bermanfaat. TUHAN YESUS Yang Maha Pengasih memberkati kita semua (hitam dan putih).
Catatan Kaki;
Sejatinya pesan KM melalui mimpiku dini hari tadi masih ada yang tidak saya sampaikan karena belum waktunya. Saya memilih menyampaikan bagian yang saya anggap urgen sifatnya, untuk mencegah terjadinya hal=hal yang tidak diinginkan bersama.
Saya menyampaikan pesan ini dalam posisiku sebagai "pria
nazir" yang menganut
azas "nothing to lose". Pesan ini diindahkan, saya syukuri. Diabaikan juga, saya maklumi.
nazir" yang menganut
azas "nothing to lose". Pesan ini diindahkan, saya syukuri. Diabaikan juga, saya maklumi.
Semoga sepupuku Lucas Jr (Miguel Lucas L Costa), sebagai Humas Unpaz, meluangkan waktunya untuk mengkomunikasikan pesan ini kepada Civitas Academica Unpaz, terspesial kepada Rektor.
Oya, saya ingin menitipkan pertanyaan berikut ini;
Beberapa hari yang lalu saya baru saja menerbitkan artikel yang menyinggung isu sentral BATU KUNCI (simbol ATSABE), sebagaimana ditulis oleh orang dari negeri Paman Sam (Amrik), Mr. Dan Brown, melalui novelnya berjudul, THE DA VINCI CODE.
Konten novel fenomenal tersebut, oleh orang-orang yang antipati terhadap Umat Kristen, khususnya Katolik Roma, dianggap sebagai sebuah karya fenomenal yang "memukau akal dan menggoncang iman".
Dan anehnya dalam mimpiku dini hari tadi, KM mempelrihatkan kepadaku bahwa di rumah Prof. Rama Metan, di salah satu kamar, ada sebuah BATU yang "dibawa" dari ATSABE.
Dalam mimpi, KM menamakan BATU itu sebagai BATU KUNCI. Apakah di rumah Pak Rektor saat ini, di dalam salah satu kamar rumah itu, benar-benar ada sebuah BATU yang "dibawa" dari ATSABE?
Saya bertanya karena saya hanya mengetahui BATU KUNCI itu dari mimpi doang. Tapi saya sendiri belum pernah satu kali pun memasuki rumah Prof. Rama Metan, yang baru.
Ada pertanyaan lain yang menggoda saya. Karena itu saya ingin sekali memunculkan di sini.
"Apakah Unpaz ada menyembelih babi baru-baru ini? Jika YA, maka pertanyaan lanjutannya adalah; Siapa saja yang menjadi "Adviser" (Penasehat) Senat Unpaz saat ini?"
Saya sengaja mengajukan pertanyaan mengenai "adviser" ini karena, siapa tahu, yang memberikan "advise" untuk menyembelih "babi" adalah para "Adviser Senat Unpaz"???
Jika penyembelihan babi adalah saran dari para Adviser Unpaz, apa dasar teologisnya? Adakah referensi tertulis - misalnya Kitab Suci - menyampaikan pesan menggunakan "darah babi" sebagai "kurban persembahan", termasuk untuk "menolak bala" atau menyucikan sesuatu yang dianggap sakral?
Saya menganggap artikel ini, sebagai "kado" untuk mengenang "SUMPAH SUPER SEMAR" (S3), yang ke-18 tahun (16 Mei 1998).
Terima-kasih. TUHAN YESUS memberkati kita semua. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar