A. Prefasi:
Saya harus mengulang kembali pernyataan saya di seri pertama dan seri kedua artikel ini, bahwa saya: bukan peramal, bukan paranormal, bukan cenayang, bukan dukun, apalagi dukun cabul. Saya menulis artikel ini dalam kapasitas saya sebagai seorang misticus. Bukan sebagai seorang politikus. Oleh karena itu, jika ada hal-hal tertentu dalam tulisan ini yang kurang berkenan di hati sebagian pembaca, maka hal itu terjadi bukan karena Bunda kita salah mengandung. Jika Anda membenci saya setelah membaca tulisan-tulidan saya, maka sumber masalah sebenarnya, bukan terdapat dalam tulisan saya, melainkan ada dalam diri Anda sendiri.