Kemarin, 1 Desember 2020, saya memposting artikel berjudul: "Revolusi Kuning Adalah Sebuah Keniscayaan" (di laman facebook saya). Dalam artikel tersebut saya lampirkan 4 foto. Salah satunya adalah foto yang saya lampirkan kembali dalam artikel ini. Lalu ada sahabat bertanya begini; "Mengapa anda meletakkan angka 212 di bawah Kaki Tuhan? Apakah anda menyindir Perkumpulan Alumni 212?"
Berikut tanggapan saya;
Dalam gambar Tuhan, sebagaimana terlampir, ada sejumlah aksara, di mana sayalah yang menuliskannya di sana. Foto tersebut, saya mendapatkannya dari internet. Tapi sejumlah aksara di dalamnya, yang terdiri dari: Hakim Agung Akhir Jaman, 212, Cawan Majapahit dan 7733103170, saya yang membubuhkannya.
Ada 4 alasan, mengapa saya dengan sengaja meletakkan angka 212 di bawah kaki Tuhan, yaitu;