MASUK SURGA ATAU NERAKA BUKAN KARENA AGAMA YANG KITA ANUT

"Heaven is real, but so is Hell". 
Surga begitu nyata, demikian juga Neraka.
Jika Anda dan saya berhasil masuk Surga, 
itu bukan karena AGAMA yang kita anut,
melainkan karena "kasih ALLAH".

Demikian juga sebaliknya,
jika Anda dan saya harus masuk ke Neraka,
itu juga bukan karena AGAMA yang kita anut,
melainkan karena "dosa kita" sendiri.

Dengan demikian, maka poinnya adalah;
masuk Surga karena kasih ALLAH,
masuk Neraka karena dosa kita sendiri.
Sama sekali bukan karena alasan AGAMA

Karena Hukum utama yang diajarkan TUHAN adalah, 
bukan mendirikan AGAMA melainkan mendirikan KASIH. 
Hukum yang lain hanyalah sekedar "komplementer", 
namun bukan "determinant".





AGAMA itu bersifat "segmental",
sementara KASIH itu bersifat "universal"
Maka membanggakan AGAMA dan mengabaikan KASIH, 
hanya akan membuat kita terlihat sangat "hipokrit".

Dan yang lebih runyam lagi, sejarah dunia mencatat bahwa;
fanatisme buta terhadap AGAMA yang kita anut,
hanya akan membuat kita berubah menjadi "kaum barbarian".
Karena antara "fanatisme buta dan tindakan barbarisme",
jaraknya hanya setengah langkah".