Postingan
Tanggal 21 Mei 1998 dikenang sebagai "hari turunnya Soeharto" setelah menduduki Kursi RI Satu selama 32 tahun.
Entah kebetulan atau tidak, Kamis, 21 Mei 1998 saat Soeharto turun, dirayakan sebagai "Hari Kenaikan Isa Almasih ke Surga". Karena itulah saya memberi judul catatan singkat ini dengan kalimat; SOEHARTO TURUN YESUS NAIK.
Presiden Soeharto kembali dari Mesir, 13 Mei 1998. Dan hanya berselang 8 hari (21 Mei 1998), Soeharto memutuskan untuk lengser dan menyerahkan kekuasaan kepada "Putera Bugis".
Dan untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, Kursi RI Satu diduduki oleh orang yang "bukan berdarah Jawa".
Jika TUHAN tidak memilih Mesir untuk menyelamatkan Kanak-Kanak YESUS dari ancaman raja Herodes, maka Presiden Soeharto tidak akan pernah melakukan kunjungan kenegaraan terakhir ke Mesir sebelum lengser dan Sumpah Ular Kuning dari Bukit Sio(n) tidak akan pernah ada.
Pertanyaannya adalah; "Mengapa kunjungan terakhir Soeharto harus ke Tanah Mesir? Mengapa tidak ke negara lain saja?" Anda tentu lebih tahu jawabannya ketimbang saya.
Salam "Dua Hati" dari "Bukit Sulaiman".
TUHAN YESUS memberkati,
Bunda Maria merestui,
Santo Yosef melindungi kita semua (hitam & putih). Amin.
Presiden Soeharto kembali dari Mesir, 13 Mei 1998. Dan hanya berselang 8 hari (21 Mei 1998), Soeharto memutuskan untuk lengser dan menyerahkan kekuasaan kepada "Putera Bugis".
Dan untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, Kursi RI Satu diduduki oleh orang yang "bukan berdarah Jawa".
Jika TUHAN tidak memilih Mesir untuk menyelamatkan Kanak-Kanak YESUS dari ancaman raja Herodes, maka Presiden Soeharto tidak akan pernah melakukan kunjungan kenegaraan terakhir ke Mesir sebelum lengser dan Sumpah Ular Kuning dari Bukit Sio(n) tidak akan pernah ada.
Salam "Dua Hati" dari "Bukit Sulaiman".
TUHAN YESUS memberkati,
Bunda Maria merestui,
Santo Yosef melindungi kita semua (hitam & putih). Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar