SELAMAT DATANG

Selamat datang di Blog Darah Daud 303. Semoga Anda menikmati apa yang ada di blog ini. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amen.

Cari Blog ini

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Blog DARAH DAUD 303 Memiliki aktivitas antara lain: penelitian, penulisan & konseling

Senin, 27 Juni 2016

SIAPAKAH YANG HARUS MENJADI RAJA TIMOR LESTE?

Sekitar setengah jam lagi, laga panas yang mempertemukan Italia dan Espanyol akan tersaji. Sambil menunggu laga panas tersebut, saya share pertanyaan krusial sebagaimana saya pilih sebagai judul utama artikel ini.

Pertanyaan ini adalah pertanyaan lama yang telah muncul sejak 6 tahun lalu, tepatnya muncul tepat pada saat Kerajaan Belanda dan Kerajaan Espanyol lolos ke partai puncak Piala Dunia 2010 yang dilangsungkan di Afrika Selatan.
Bagi sahabat-sahabat yang telah mengikuti artikel-artikel saya semenjak 2010, pasti masih ingat thema sentral (thesis) yang saya usung pada Piala Dunia edisi ke 19 di Afrika Selatan.
Empat hari sebelum Opening Ceremony (Upacara Pembukaan) yang dilangsungkan di Kota Johannesburg, Ibu Kota Afrika Selatan, saya menerbitkan satu artikel pendek di blog ROSAPY.
Judul artikel tersebut adalah; AKAN LAHIR JUARA BARU DARI AFRIKA SELATAN. Artikel tersebut diterbitkan pada tanggal 8 Juni 2010. Dalam artikel tersebut, untuk pertama kalinya (melalui media internet), saya mempublikasikan thesis; "TIMOR LESTE ADALAH NEGARA KERAJAAN- BUKAN REPUBLIK".
Dalam artikel pendek tersebut, saya menuliskan pernyataan singkat;
"Akan lahir juara baru dari Afrika Selatan. Juara baru tersebut adalah sebuah negara kerajaan, untuk memastikan bahwa; semenjak dahulu kala, semenjak alam semesta ini tercipta, ALLAH telah mentakdirkan Timor Leste itu sebagai negara kerajaan. Bukan republik.
Inilah thema sentral (thesis) yang saya usung saat itu. Setelah menerbitkan artikel tersebut, orang pertama yang saya kirimi SMS untuk membaca artikel tersebut adalah Maun Buras Martins.
Saat itu Beliau sedang menempuh pendidikan S2 di Salatiga, tepatnya di UKSW (Universitas Kristen Satya Wacana).
Setelah itu saya melakukan kontak dengan sejumlah sahabat untuk ikut membaca artikel tersebut. Termasuk salah satu sahabat terbaik saya, Companheiro Caeiro S Domingos.
Tidak berselang lama, artikel tersebut menjadi buah bibir banyak orang. Akhirnya "badai" pun datang bertubi-tubi. Yang saya maksudkan dengan "badai" di sini adalah "hujatan bertubi-tubi" yang datang dari berbagai macam manusia.
Saat itu tidak ada yang percaya sama sekali akan lahir juara dunia yang baru, apalagi NEGARA KERAJAAN. Banyak yang berkata;
"Kamu pikir Brasil, Jerman, Italia, Argentina, Inggris, Perancis pergi ke Afrika Selatan untuk menjual tahu dan pisang goreng?"
"Juara baru dari Hongkong?"
Lalu 4 hari kemudian, tepatnya pada 12 Juni 2010 saya menerbitkan artikel berikutnya, berjudul; GOL MAHKOTA ANAK DOMBA DI PIALA DUNIA 2010.
Dalam artikel tersebut, untuk pertama kalinya melalui internet, saya berkisah mengenai "SABDA ALLAH" yang saya terima di Bukit Sio(n), pada Hari Minggu, 20 Februari 1994.
Artinya melalui artikel tersebut, saya mencoba menjelaskan bahwa; saya percaya akan lahir juara baru dari Afrika Selatan, dan juara baru tersebut adalah NEGARA KERAJAAN, karena saya percaya pada JANJI TUHAN, yang saya terima di Bukit Sio(n), pada 20 Februari 1994. Kalau bukan berpegang pada JANJI TUHAN, mana mungkin saya berani berkata bahwa akan lahir juara baru dari Afrika Selatan dan juara baru tersebuat adalah sebuah NEGARA KERAJAAN.
Ternyata apa yang terjadi? ALLAH benar-benar memenuhi "Janji-Nya. Karena tenryata, dua negara yang saat itu berhasil masuk final adalah; DUA NEGARA KERAJAAN yang sebelumnya, sama-sama belum pernah menjuarai Piala Dunia, yaitu KERAJAAN BELANDA & KERAJAAN ESPANYOL.
Barulah saat itu, orang-orang yang tadinya menghujat saya mulai diam membisu. Begitu Belanda dan Espanyol masuk final, thesisku sudah berdiri kokoh. Karena siapapun yang muncul sebagai juara, tidak lagi mempengaruhi thesis saya.
Dan saat itulah, setelah ada kepastian bahwa dua negara yang lolos ke babak final adalah KRERAJAAN Belanda dan KERAJAAN Espanyol, Companheiro Caeiro S Domingos menyampaikan ucapan selamat sambil menanyakan;
"Seandainya suatu saat Timor Leste berubah dari negara republik menjadi negara kerajaan, siapakah yang harus menjadi rajanya?"
Nah, thema sentral yang saya usung dalam Euro Cup 2016 ini (KETURUNAN MATANYA), adalah untuk menjawab pertanyaan Companehiro Caeiro S Domingos.
Dengan demikian, jika nanti, sekiranya Espanyol dikalahkan Italia, jangan menafsirkan bahwa "thesis" mengenai Timor Leste sebagai negara kerajaan, gugur.
Thesis Timor Leste adalah negara kerajaan, sudah tidak bisa lagi diganggu-gugat. Yang kita lacak saat ini adalah; "Apakah yang akan menjadi raja Timor Leste itu berasal dari KETURUNAN MATANYA atau bukan?
Raja MATANYA alias Raja ZEDEKIA bin Yosia, adalah "raja terakhr Kerajaan YEHUDA". Dalam Kitab Suci, Raja MATANYA berkuasa selama 11 tahun. Yang dimulai pada saat Raja Matanya alias Raja Zedekia berusia 21 tahun.
Jika nanti, Italia berhasil mengalahkan Espanyol, jangan menafsirkan bahwa thesis Timor Leste adalah negara kerajaan gugur. Atau jangan menafsirkan bahwa "Kekayaan Salomo 666", gugur.
Jika juara Euro Cup 2016 bukan negara kerajaan, maka penafsirannya (kesimpulannya) adalah; "BUKAN KETURUNAN MATANAYA yang akan menjadi Raja Timor Leste di masa depan, saat NEGERI IBRANI itu berubah dari "negara republik", menjadi NEGARA MONARKI.
Semoga catatan ini bermanfaat.
Salam "Dua Hati" dari "Bukit Sulaiman".
TUHAN YESUS memberkati
Bunda Maria merestui.
Santo Yosef melindungi kita semua (hitam & putih). Amin.

Tidak ada komentar: